Nuansa Baru Internasional Otobursa Tumplek Blek 2017 dengan Semangan Anti Narkoba

Jakarta, Cegahnarkoba – Internasional Otobursa Tumplek Blek 2017 kali ini di selenggarakan di kawasan Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta selama dua hari sabtu dan minggu, 1-2 april 2017.  Acara ini menjadi tempat seru bagi pecinta otomotif di Indonesia.  Terpantau ribuan orang dari semua kalangan mengunjungi acara itu dengan berbagai keperluan.

Tahun ini merupakan yang ke-18 kalinya kegiatan tersebut dilakukan. Event otomotif outdoor terbesar di Asia Tenggara ini menyajikan lapak dan bursa otomotif dengan beragam pilihan. Melihat animo masyarakat yang tinggi serta banyaknya pengunjung, Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Deputi Bidang Pencegahan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara tersebut. Bentuk partisipasinya adalah mengerahkan mobil sosialisasi dan tim penyuluh BNN. Selain itu hadir pula Cegah Narkoba Streaming (CNS) radio yang meliput secara langsung acara itu.

Direktur Advokasi, Deputi Bidang Pencegahan BNN Yunis Farida Oktoris mengatakan acara ini merupakan tempat berkumpulnya semua kalangan masyarakat pecinta otomotif. Oleh karena itu kegiatan ini dianggap strategis untuk memberikan edukasi dan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Harapan kita adalah, selain mengunjungi pameran otomotif ini, pengunjung juga memperoleh informasi bahaya penyalahgunaan narkoba serta berkonsultasi dan berkomunikasi langsung dengan BNN tentang penyalahgunaan narkoba. Buktinya tadi ada pengunjung yang berkonsultasi langsung tentang upaya rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba” ujar Yunis. Sementara itu Lexi, Project Manager The 18th mengatakan kehadiran BNN menjadi nuansa baru pada acara itu.

“Kita juga punya kewajiban menyampaikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat terutama pecinta otomotif. Untuk itu kami mengajak BNN berpartisipasi pada acara ini agar dapat berkomunikasi langsung dengan pengunjung dalam rangka sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba” tutup Lexi. (oscar)

#stopnarkoba

Menteri Keuangan Apresiasi Operasi yang Berhasil Menyita 100 Kg Sabu dan 300 Ribu Butir Happy Five

Jakarta, Indonesiabergegas – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi operasi pemberantasan narkoba yang di lakukan oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Bea Cukai yang mampu mengungkap penyelundupan narkotika.

Sebelum operasi gabungan antara BNN dan Bea Cukai berhasil membongkar jaringan narkotika internasional asal Taiwan dengan menyita barang bukti berupa 100.615 gram sabu dan 300.250 butir pil Happy Five (H5). Petugas juga mengamankan tiga (3) orang tersangka yang terdiri dari 2 Warga Negara Taiwan berinisial YJCH dan HCLC serta satu orang warga negara Indonesia berinisial ZA di Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten pada selasa (15/11) lalu.

“Saya betul-betul memberikan penghargaan yang tinggi kepada tim gabungan yang bertugas dalam operasi ini. Ini merupakan operasi yang sangat berbahaya karena pelaku di lengkapi dengan senjata api yang mengancam keselamatan anggota” ujar Sri di Kantor BNN, Cawang  Jakarta Timur, Jumat (18/11).

Dengan menyita barang haram sebanyak ini sebetulnya kita  telah berhasil penyelamatkan 900 ribu masyarakat  Indonesia  dari penyalahgunaan narkoba. Terutama generasi muda yang merupakan tulang punggung pembangunan bangsa sambung Sri Mulyani.

Bea Cukai lanjut Sri Mulyani selain melakukan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeaan dan cukai juga menjaga ketahanan negara terutama dari penyelundupan narkoba.

Sri Mulyani menjelaskan, berdasarkan data bea cukai bahwa terjadi peningkatan jumlah narkotika yang masuk ke Indonesia.  Pada  tahun 2016 kasus penyelundupan narkotika yang berhasil diungkap Bea Cukai adalah 223 kasus dengan barang bukti 1.072,55 kg. Ini mengalami kenaikan yang signifikan jika di bandingkan dengan tahu 2015 ujar Sri Mulyani.

Sementara itu Kepala BNN, Budi Waseso mengatakan keberhasilan mengungkap kasus ini merupakan keberhasilan bersama antara BNN, Bea Cukai, Polri dan TNI.

“Kita punya kepentingan yang sama yaitu melindungi negara dan masyarakat Indonesia dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Semua instansi harus terlibat memerangi narkoba” sambung Buwas. (Osc&Yul)

#stopnarkoba

Gelar Deklarasi Gerakan Anti Narkoba di Alam Terbuka BNN Gandeng Instansi Pemerintah

Jakarta, Indonesiabergegas – Kondisi Darurat Narkoba yang kini menjadi permasalahan Indonesia menjadi keprihatinan bagi kita semua, sehingga perlu penajaman pada sektor instansi pemerintah lainnya untuk terlibat bersama mendukung aksi pencegahan di lingkungan kerja. Saya apresiasi seluruh instansi pemerintah yang telah terlibat dalam mendukung Badan Narkotika Nasional (BNN) mencegah narkoba di tempat kerja dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di instansi. Forum ini adalah rumah bagi seluruh instansi untuk terlibat aktif. Together We Can menjadi tema besar kita pada kegiatan ini.

Hal tersebut telah disampaikan Deputi Pencegahan BNN Drs. Ali Johardi, SH dalam keynote speech nya di hadapan 50 peserta perwakilan instansi pemerintah (kementerian/lembaga)Forum Komunikasi Pencegahan di Taman Wisata Mangrove PIK, Kamis (17/11).

Dalam Forum ini Dideklarasikan Gerakan Anti Narkoba di lingkungan Instansi Pemerintah. Adapun pembacaan naskah dilakukan oleh Perwakilan Instansi Pemerintah. Kementerian Pertanian, BATAN, Kemenkominfo, Kemendesa, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terpilih membacakan naskah deklarasi tersebut. Adapun Deklarasi ini menegaskan komitmen seluruh instansi pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.

  1. Menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
  2. Berkomitmen mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat
  3. Mendukung penuh upaya pemerintah mengkampanyekan pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui fasilitas media komunikasi yang dimiliki
  4. Menjadi instansi lembaga yang lebih aktif mendorong upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

Dalam kesempatan ini Deputi Pencegahan BNN juga sekaligus mencanangkan Kampanye Stop Narkoba dengan menancapkan papan komitmen instansi pemerintah di kawasan tanaman mangrove dihadapan seluruh peserta instansi pemerintah. Dan disusul oleh para peserta di siang harinya bersama – sama bergerak untuk peduli terhadap lingkungan melalui aksi menanam.

Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif pembicara Direktur Advokasi BNN Yunis Farida Oktoris hadir membahas kendala dan permasalahan serta upaya percepatan yang dapat dilakukan instansi pemerintah dalam melaksanakan aktivitas pencegahan. dipandu oleh Moderator Kasubdit Ketenagakerjaan Sudirman, S.Ag.

“Saya berharap seluruh instansi dapat secara konsisten mempertahankan kegiatan pencegahan yang telah berhasil dilakukan sejauh ini. Kami dari BNN akan mengupayakan adanya ToT untuk membekali Satgas yang ada di Instansi melaksanakan penyuluhan secara mandiri.” Ujar yunis

#stopnarkoba

Bangsa Besar Hargai Jasa Pahlawan

Jakarta, Indonesiabergegas – Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawannya. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika beramah tamah dengan Warakawuri/Keluarga Pahlawan Nasional, Perintis Kemerdekaan, dan Janda Perintis Kemerdekaan di Gedung Konvensi Kalibata, Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Kamis 10 November 2016 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Rakyat Indonesia sendiri sampai dengan saat ini masih terus mengisi kemerdekaan sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa para pahlawan. Namun, tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam mewujudkan cita-cita para pahlawan tersebut diakui tidaklah mudah. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo memohon doa restu dan dukungan keluarga para pahlawan Indonesia agar rakyat Indonesia mampu bersama-sama memajukan bangsa.

“Pada kesempatan yang baik ini saya mohon doa restu keluarga besar para pahlawan Indonesia untuk kemajuan bangsa kita, Indonesia,” ucap Presiden.

Pertemuan tersebut sekaligus mengakhiri rangkaian acara Presiden Joko Widodo dalam memperingati Hari Pahlawan Tahun 2016.

 

#stopnarkoba

Sumber : Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden