Daftar Nama Zat NPS yang Sudah Teridentifikasi di Indonesia Tahun 2019

Laboratorium Badan Narkotika Nasional (BNN) telah  melakukan uji laboratorium dan mengidentifikasi zat NPS yang beredar di Indones

Nama Zat NPS yang berhasil diidentifikasi oleh Laboratorium BNN dapat di download disini

Sumber: Laboratorium BNN

BNN Gelar Seminar Nasional Pengembangan Model Intervensi Keluarga Anti Narkoba

Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan mengadakan Seminar “Hasil Pelaksanaan Rumusan Pengembangan Model Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Dalam Rangka Prioritas Nasional” di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (18/12). Acara dihadiri oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Drs. Heru Winarko, S.H, Direktur Jenderal Pendidikan Usia Dini & Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar. Acara ini juga menghadirkan 4 (empat) narasumber yaitu Deputi Pencegahan BNN Irjen Pol Drs Anjan Pramuka, SH, M.Hum, Ketua Pengkaji Modul Ketahan Keluarga DR. Aip Badrujaman, M.Pd, Pemerhati Anak Seto Mulyadi dan Praktisi Parenting Melly Kiong, serta lebih dari 200 peserta terdiri dari kementerian & lembaga terkait, perwakilan UNODC Indonesia, fasilitator kegiatan intervensi, mahasiswa dan para stakeholder lainnya.

 

 

Acara dimulai dengan sambutan & pembukaan seminar oleh Kepala BNN yang berpesan agar keluarga harus menjadi benteng utama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Para orang tua juga diharapkan untuk menjaga komunikasi dengan anak-anak dan menjaga keharmonisan keluarga agar anak jauh dari penyalahgunaan narkoba. Harris Iskandar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan di Indonesia mulai diarahkan untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki setiap anak. Harris juga berharap agar orang tua harus dapat berperan aktif dalam tumbuh kembang anak.

Seminar dilanjutkan dengan diskusi panel oleh para narasumber dengan moderator Mirabai Bhana. Dalam diskusi ini Deputi Pencegahan BNN menyampaikan bahwa di era digital ini pencegahan penyalahgunaan narkoba bisa dilakukan oleh siapa saja dari smartphone mereka. Baru-baru ini baru saja diluncurkan REAN.id, platform yang ditujukan agar kaum milenial membuat sendiri konten pencegahan penyalahgunaan narkoba.  penyampaian Executive Summary Implementasi Model Ketahanan Keluarga di Provinsi Jawa Barat Dan Jawa Timur oleh Dr Aip Badrujaman, Pemerhati Anak Keluarga Seto Mulyadi menyampaikan materi “Orang Tua Sebagai Benteng Pertama Pencegahan Narkoba pada Anak” dan, “Memaknai Kebersamaan dalam Keluarga” oleh Melly Kiong.

Diharapkan dengan adanya seminar ini untuk menguatkan keluarga sebagai institusi terdepan untuk membangun generasi bangsa melalui rumah dengan hati & cinta, serta keluarga menjadi kunci utama dalam mencegah segala pengaruh buruk dari lingkungan sosial serta mempunyai ikatan kuat antara semua anggota keluarga agar kecil kemungkinan untuk jatuh dalam penyalahgunaan narkotika.

Program Alternative Development, Aceh Besar Tanam Jagung 30 Hektar

Implementasi Program Grand Design Alternative Development di Kabupatena Aceh Besar dilakukan dengan penanaman jagung dilahan seluas 30 hektar. Dimana luas areal itu terdiri dari 5 hektar di kawasan Lamteuba, 5 Hektar Lamteuy dan 20 Hektar di Lampakuk.

Pelaksanaan gerakan tanam jagung ini diawali dengan kegiatan yang dilakukan dalam sebuah prosesi acara di Kampung Lampakuk, Kec Cot Glie, Kamis (12/12). Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kepala BNNP Aceh Amanto, SH, MH, Asisten II Pemkan Aceh Besar M. Ali, Perwakilan Distanbun Aceh Syafrizal, Perwakilan Japfa Febrian, dan para OPD di lingkungan Aceh Besar.

Plt Kepala BNNP Aceh Amanto SH, MH menyampaikan, kegiatan hari ini bagian dari implementasi Inpres Nomor 6 Tahun 2018 dan bagian dari program GDAD di Provinsi Aceh.

Dengan dilaksanakan gerakan tanam jagung ini maka secara perlahan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan akhirnya keinginan untuk menanam ganja atau tanaman yang dilarang dapat berkurang dan hilang

Sementara itu, Ketua Panitia Hasballah menyampaikan, Aceh Besar memiliki potensi lahan kering 45.000 hektar. Dimana dari jumlah itu sangat potensial untuk komoditi jagung disejumlah kawasan seperti lembah Seulawah, Seulimun, dan Cot Glee. Untuk itu Bupati Aceh Besar sangat mengharapkan dapat menghijaukan wilayahnya dengan jagung.

Sementara Kabid Produksi Tanaman Pertanian Distanbun Aceh Syafrizal menyampaikan, program pertanian khususnya untuk komoditi jagung sudah masuk dalam RPJMD Aceh. Untuk tahun 2020 sudah tercantum alokasi penanaman jagung dari pusat seluas 4.000 hektar dan APBA 5.000 hektar.

Untuk itu Pemprov Aceh berharap program tanaman pertanian jagung ini dapat terus dikembangkan ditahun mendatang. Baik yang kaitannya dengan program BNN maupun pengembangan agropolitan lainnya.


Sementara dalam kesempatan itu hadir pula perusahan yang menampung komoditi jagung yakni PT Japfa dan PT Blang Bintang. Dimana kedua perusahaan tersebut berkomitmen untuk menerima hasil dari produksi pertanian petani jagung.
.
*Humas BNNP Aceh*

Aktivitas Relawan Anti Narkoba di Papua

 

Relawan merupakan perpanjangan tangan BNN dalam penyampaikan informasi dan edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Pulau Papua yang merupakan provinsi paling timur Indonesia juga perlu mendapat perhatian khusus dalam memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat setempat.

Berikut aktivitas para relawan anti narkoba di Papua:

Relawan anti narkoba program prioritas nasional BNNP Papua, Riska G.E Agaki Wanda saat memberikan penyuluhan bahaya narkoba dan bermain bersama siswa SD Persiapan Kampung Abar Kabupaten Jayapura.

 

Relawan anti narkoba Program Prioritas Nasional BNNP Papua, Muhamad Qumarudin yang merupakan perwakilan dari Kab. Keerom (wilayah perbatasan) saat memberikan sosialisasi P4GN kepada ibu-ibu Posyandu  Arso 2 Kampung Yuwanain  Kab. Keerom Papua

 

Relawan anti narkoba program prioritas nasional BNNP Papua, Rayendra Ratu saat melakukan sosialisasi dan diskusi bahaya narkoba bagi Mama-Mama Papua di Pasir 2 Distrik  Jayapura Utara Kota Jayapura Papua

Relawan anti narkoba Program Prioritas Nasional BNNP Papua, Octovianus Rumaropen saat memberikan penyuluhan bahaya narkoba dalam rangka menciptakan Kampung Bersinar  di Distrik Kurulu Kab. Jayawijaya Papua.

 

BNN mengharapkan daerah-daerah lain terutama daerah rawan narkoba juga memiliki relawan untuk memberikan informasi dan edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.

 

 

 

BNN Ajak Lembaga Keagamaan Berperan Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Direktorat Advokasi, Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Seminar hasil model intervensi sosial pencegahan penyalahgunaan narkoba berbasis keagamaan di hotel Bidakara, Senin 16/12.

Hadir perwakilan dari  6 (enam) agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Khonghucu, Buddha dan Hindu yang berasal dari lokus yang berbeda-beda. BNN memilih empat lokus intervensi pencegahan penyalahgunaan narkoba yakni tempat ibadah, komunitas keagamaan, organisasi keagamaan dan sekolah/kampus keagamaan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama.

Kepala Badan Narktika Nasional, Drs Heru Winarko SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Utama BNN, Drs Adhi Prawoto, SH mengatakan masyarakat  Indonesia  adalah masyarakat yang religius. Semua agama sepakat bahwa penyalahgunaan narkoba sangat dilarang karena bertentangan dengan ajaran setiap agama.

Menurut Kepala BNN, penyalahgunaan narkoba karena tidak adanya kedamaian dan kesejahteraan dalam diri, keluarga, sekolah dan lingkungan sosial dan dan lingkungan keluarga.

Deputi Pencegahan, BNN Drs Anjan Pramuka Putra SH. M.Hum mengatakan lembaga agama adalah garda terdepan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. “Pemuka agama kita harapkan tidak hanya menyampaikan persoalan surga dan negara. Kita harapkan pemuka agama bisa menyampaikan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada umat” ujar Anjan.

Karena berdasarkan hasil survey lanjut Anjan, 78 persen responden mengatakan bahwa pemuka agama berpengaruh sangat besar dalam dalam membentuk karakter umatnya agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu kami mengajak pemuka agama semua agama untuk lebih sering mengingatkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sambung Anjan.

 

Hadir juga sebagai narasumber Deputi Pemberantasan BNN, Drs Arman Depari. Dalam paparannya Arman mengatakan akar segala kejahatan adalah narkoba. Kekerasan dalam rumah tangga  sering kali dipicu oleh penyalahgunaan narkoba. Tindakan criminal juga banyak disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba.

Lebih khusus Arman mengingatkan kepada orang tua yang memiliki anak gadis untuk lebih waspada. Berdasarkan pengalamannya Arman mengatakan bahwa untuk mendapatkan narkoba mereka (anak gadis) rela menukar tubuhnya dengan narkoba yang jelas sangat memprihatinkan.

“Disinilah kita perlu intervensi pemuka agama dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang bahayanya narkoba,” ajak Arman.

Sementara Deputi Rehabilitasi BNN Dra Yunis Farida Oktoris M.Si mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan penyalahguna narkoba.  “Jangan malu apabila ada keluarga kita yang menjadi pencandu narkoba ujar Yunis”

Seminar ini diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan Badan Narkotika Nasional oleh para pemuka agama tentang informasi bahaya penyalahgunaan narkoba. (Oscar)

Deputi Bidang Pencegahan Gandeng Jurnalis Viralkan REAN.ID

Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional mengenalkan platform media digital baru yang menjadi wadah kreativitas bagi generasi milenial. Platform yang khusus disiapkan oleh Deputi Bidang Pencegahan untuk melindungi generasi muda indonesia dari penyalahgunaan dan perdaran gelap narkoba diberi nama REAN.ID.

Kegiatan bertajuk “Forum Diskusi Trending Topik P4GN di Kalangan Media” tersebut di hadiri oleh jurnalis media online, cetak, radio dan televisi, komunitas blogger dan kementerian terkait.

Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum saat memberikan sambutan di Fave Hotel PGC Jakarta, Selasa, 03/12/2019 mengatakan untuk melindungi generasi milenial dari penyalahgunaan narkoba harus ada inovasi atau terobosan agar pesan yang sampaikan dapat dengan mudah dipahami. Selain itu lanjut Anjan media yang disiapkan juga harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini.

Perkembangan teknologi dan informasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan generasi muda. Keakraban mereka harus dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan juga mengedukasi mereka untuk menjalani hidup sehat termasuk menjauhi narkoba sambung Anjan. Untuk itu BNN sangat mengharapkan kontribusi masyarakat dan terutama media dalam mengenalkan platform tersebut kepada generasi milenial.

Hal senada diungkapkan Direktur Informasi dan Edukasi, Deputi Bidang Pencegahan Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. Menurutnya REAN.ID adalah wadah bagi genarasi milenial untuk berekspresi.

“Kita ingin mengalihkan kesibukan generasi milenial kearah yang positif. Misalnya membuat konten-konten kreatif dan sharing aktivitas-akitivitas yang positif ujar Purwo.  Dengan begitu generasi milenial dapat menghindari penyalahgunaan narkoba.

Purwo juga menjelaskan pada tahapan sosialisi REAN.ID Deputi Bidang Pencegahan telah melakukan Drug Free Exhibition Day di dua kota yakni Bandung dan Malang. Tujuannya adalah menampung dan menggali aspirasi generasi milenial dalam pengembangan REAN.ID.

Pada kegiatan forum diskusi ini juga hadir narasumber dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Yova Ruldeviyani S.Kom, M.Kom dan pakar media sosial Leonardi Amil. Kedua narasumber mengapresiasi inovasi BNN dalam menyampaikan pesan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada generasi milenial. Yova mengatakan saat ini hampir sebagian besar generasi milenial memiliki gadget atau smart phone.  “BNN dalam hal ini sudah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan generasi muda”, lanjut Yova.

 

Sementara itu, Leonardi Amil mengatakan BNN harus membuat konten-konten yang menarik agar generasi muda tertarik dan penasaran sehingga mereka berpartisipasi dengan REAN.ID

(Oscar)

BNN Menghimbau Umat agar Paham tentang Narkoba

Minggu (1/12) Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional turut serta dalam acara Dzikir Akbar di Majelis Az-Zikra, Sentul, Bogor – Jawa Barat.

Acara yang berisi tausyiah keagamaan dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dalam lingkungan Santri dimulai sejak dini hari dan ditutup dengan dzikir serta doa bersama.

Dalam penyampaiannya, Kasubdit Media Elektronik, Tri Tjahyono memaparkan bahwa tujuan BNN adalah untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Narkoba sudah merasuki di seluruh hidup bangsa dan masyarakat. Banyak sekali kita jumpai penyalahgunaan narkoba sehingga kita perlu saling mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Tri menghimbau, bahwa masyarakat harus paham apa yang mereka konsumsi, karena narkoba yang masuk ke dalam tubuh kita, baik yang bentuk alami maupun sintetis dapat mempengaruhi kesadaran kita. Dan yang paling utama, narkoba dapat mempengaruhi 3 P (Pikiran, Perasaan dan Perilaku), lanjut Tri.

Acara juga diramaikan dengan bazar yang berasal dari UMKM yang menjajakan hasil masakan maupun karyanya.

 

Dengan dilaksanakannya acara dzikir ini diharapkan dapat menjadi penguat iman dan benteng dalam memelihara diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Deputi Pencegahan BNN: Anggota Pramuka Harus Jadi Pemimpin Cerdas dan Peduli Lingkungan

Kamis (21/11/2019) Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan Geladian Pemimpin Regu Tingkat Cabang dengan tema Cerdas, Berkarakter dan Unggul. Acara yang digelar di Bumi Perkemahan Kitri Bakti, Curug Kabupaten Tangerang oleh Kak Hidayat Selaku Pusdiklat Cabang serta Deputi Pencegahan BNN RI, Anjan Pramuka Putra serta 800 Penggalang (Anggota Pramuka) tingkat SD sampai  SMP.

Acara dimulai dengan seni Lengser dan Tari Merak serta Tabur Bunga untuk menyambut tamu kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi bahaya narkoba oleh Deputi Pencegahan BNN. Dalam sambutannya, Anjan menyampaikan tentang informasi dasar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda dan masyarakat. Beliau mengajak anggota Pramuka untuk hidup sehat dengan menjauhi narkoba.

 

Lebih lanjut Anjan menghimbau anggota pramuka untuk berhati-hati dan selalu berkegiatan positif salah satunya kegiatan Dianpinru Kwarcab. Kegiatan tersebut  menurut Anjan dapat membentuk karakter yang bersih dari narkoba.

Diharapkan dengan adanya acara ini para Penggalang (Anggota Pramuka) dapat menjadi pemimpin yang cerdas, peduli dengan lingkungan yang hebat tanpa narkoba.

Deputi Pencegahan Terima Kunjungan FKPPI DKI Jakarta

Kian maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba membuat  Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI – Polri (FKPPI) DKI Jakarta Raya mengunjungi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Jumat (25/10/2019) di Jalan M.T Haryono, Cawang Jakarta Timur.

Kedatangan FKPPI diterima oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra, SH. M.Hum. Dalam kunjungan tersebut hadir ketua, anggota dan kader muda FKPPI DKI Jakarta.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba oleh Deputi Pencegahan. Awal paparannya Anjan mengungkap tentang maraknya penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Indonesia. Dia penyebut bahwa penyalahgunaan narkoba sudah sampai di pelosok negeri.

“Salah satu kebijakan BNN adalah Desa Bersinar (desa bersih narkoba) hal ini untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke desa-desa” ujar Anjan. Sementara itu untuk generasi muda lanjut Anjan, BNN terus melakukan upaya pencegahan yang terus menerus untuk melindungi mereka dari penyalahgunaan narkoba.

Khusus bagi anggota FKPPI Anjan berpesan untuk menjaga lingkungan dari peredaran gelap narkoba.

“Kita harus bisa menjaga diri dari narkoba”. Selain itu,  di asrama juga harus bersih dari penyalahgunaan narkoba serta  dapat perperan penting menyebarluaskan informasi penyalahgunaan narkoba sambung Anjan.

Di akhir acara dilakukan penyematan pin kepada 12 Anggota terpilih yang langsung disematkan oleh Deputi Pencegahan dengan tujuan menjadi Agen BNN untuk mengkampanyekan P4GN. (oscar)

BNNK Jakarta Utara Teken Perjanjian Kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Badan Narkotika Nasional  Kota (BNNK) Jakarta Utara menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing Jakarta Utara.

Kepala BNN Kota Jakarta Utara Yuanita Amelia Sari, SE.M.Si menyatakan pentingnya kerjasama dengan STIP dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada Para Taruna dan Taruni dalam menghadapi dunia kerja.

“Karena jalur laut merupakan salah satu jalur rawan penyelundupan maupun penyalahgunaan narkoba, maka jangan sampai nantinya mereka terjebak dalam kejahatan narkoba” ujar Yuanita.

Penanda tanganan kerjasama ini diharapkan bisa terus terlaksana seperti sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada para siswa maupun pegawai di lingkungan STIP.

Selain itu lanjut Yuanita, dengan adanya Klinik Utama yang berada di STIP yang memiliki dokter spesialis, diharapkan dapat membantu  program rehabilitasi.

Yuanita juga mengharapkan sekolah dan Perguruan Tinggi yang lain di wilayah Jakarta Utara dapat melakukan hal sama juga menjaga dan melindungi generasi muda dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Sementara itu, pimpinan STIP Drs. Benhard Mangatur Tampubolan, M.Si sangat mendukung kerjasama STIP dan BNNK Jakarta Utara. Menurutnya pihak STIP sudah lama mengharapkan terlaksanamnya kerjasama ini. Pihaknya berjanji untuk serius dalam melakukan kegiatan pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba.