Deputi Pencegahan BNN Webinar dengan Kapolda Sumut Membahas “Waspada Narkoba di Tengah Covid 19

Kamis (11/06/2020) Deputi Pencegahan Anjan Pramuka Putra menjadi Narasumber pada acara Webinar Kampanye Sosialisasi Stop Narkoba melalui aplikasi Video Conference yang diikuti oleh seluruh Pejabat Utama Polda Sumut dan Anggota Polres di jajaran Polda Sumatera Utara.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin memulai acara dengan memberikan sambutan yang salah satu poinnya menyatakan bahwa Narkoba sudah menjadi  extra  ordinary crime termasuk di Sumatera Utara. Peran stakeholder untuk terlibat aktif mencegah peredaran gelap narkoba sangat dibutuhkan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk tidak berurusan dan terlibat dalam masalah narkoba.

Selanjutnya, Irjen Pol Anjan Pramuka Putra sebagai orang nomor satu di Deputi Bidang Pencegahan BNN memulai materi untuk webinar kali ini dengan membahas Waspada Narkoba di tengah wabah corona. Anjan menjelaskan tentang  Indonesia Darurat Narkoba dimana keadaan geografis Indonesia yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Anjan yang pernah menjabat sebagai Direktur Narkoba di Polda Sumatera Utara ini memberikan salah satu contoh kasus seorang bandar dari sumut yang mana sudah dihukum mati namum belum diesekusi dan dia memulai lagi bisnisnya yang akhirnya ditangkap dan dipindahkan ke Nusa Kambangan.

Ancaman baru Narkoba saat ini adalah NPS atau Narkoba jenis baru dan narkoba sintetis. NPS ini efeknya 13 kali lebih membahayakan dari narkoba biasa. Saat ini sudah ada 896 jenis NPS yang beredar dan 76 diantaranya sudah masuk ke Indonesia.  Anjan melanjutkan bahwa narkoba  80% diselundupkan melalui  jalur laut. Para pengedar menggunakan kapal kontainer dan ditengah laut kemudian dibawah oleh kapal kecil.  Oleh karena ini harus dilakukan usaha pengurangan demand dan menghambat supplynya ujar Anjan.

Mantan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri ini juga membahas tentang efek narkoba yang menyerang sistem saraf yaitu di otak, dimana keadaan otak pengguna narkoba tidak akan bisa normal kembali seperti semula.  Anjan melanjutkan bahwa hasil sinergi bersama BNN, Polri, TNI, dan Bea Cukai dalam menangani kasus narkoba telah terlihat dengan jelas. Selama tahun 2019 adalah 33.371 kasus telah terungkap dengan 42.649 tersangka. Pada penutup paparannya, Anjan menyampaikan harapannya bahwa dengan telah diterbitkan Inpres No 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) agar mendorong seluruh Kementerian, Lembaga Negara dan pemerintah Daerah untuk melakukan upaya-upaya P4GN dalam menangani permasalahan narkoba di Indonesia.

BNNP Aceh Gelar Lomba Pembuat Film Pendek Bertema Anti Narkoba

Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh menggelar Lomba Pembuatan Film Pendek dengan tema Anti Narkoba. Pembuatan konten P4GN tersebut merupakan upaya BNNP Aceh mencegah penyalahgunaan narkoba di kota yang dijuluki “Serambi Mekah” itu.

BNNP Aceh tidak sendiri dalam melaksanakan kegiatan tersebut, BRI dan PLN juga bersinergi dengan SINEAS ACEH yang tergabung dalam “Aceh Documentary” membuat konten kampanye stop narkoba dengan cara menjaring dari aspirasi masyarakat Aceh.

Karya merupakan Film Pendek (Fiksi) dengan durasi minimal 3 menit, dan maksimal 5 menit. Aspek yang menjadi penilaian adalah kesesuaian film dengan tema, teknik pengambilan gambar (sinematografi),  editing, reatifitas menyajikan cerita dan kreatifitas penyampaian pesan.

Lomba yang melibatkan pelajar dan masyarakat Aceh itu sudah ditutup pada hari Minggu tanggal 30 Juni.  Nantinya panitia akan memilih 5 (lima) Film Terbaik untuk diposting di akun media sosial BNNP Aceh. Kemudian dari ke-lima film terbaik tersebut akan diputuskan 1 (satu) Film Favorit Netizen, yang ditentukan melalui like terbanyak.

Peserta diminta untuk meng-upload film ke Instagram (IGTV) pendaftar dan tag ke akun @infobnn_prov_aceh dan @p2m_bnnp_aceh. Serta diberi caption yang wajib memuat hastag: #StopNarkoba #AcehAntiNarkoba #AnakAcehAntiNarkoba #FilmAcehAntiNarkoba #AcehBersinar.

Lomba ini dibagi kedalam dua kategori yakni kategori pelajar dan masyarakat umum. Besaran hadiah yang disiapkan oleh BNNP Aceh kepada masing-masing pemenang adalah
Film Terbaik I : Rp. 4.000.000
Film Terbaik II : Rp. 2.500.000
Film Terbaik III : Rp. 1.500.000
Film Favorit Netizen: Rp. 500.000

Sementara hadiah untuk masyarakat umum yang disiapkan BNNP Aceh sebesar
Film Terbaik I : Rp. 5.000.000
Film Terbaik II : Rp. 3.000.000
Film Terbaik III : Rp. 2.000.000

(edit Oscar)

Sehati Untuk Pendidikan Indonesia yang Bersih

Kamis, 21 Mei 2020 BNNP Jawa Timur telah melakukan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) P4GN berupa Talkshow melalui Webinar Youtube bekerjasama dengan Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Jawa Timur. Webinar Youtube yang berdurasi selama satu jam ini dilaksanakan pada pukul 10.00-11.30 WIB bertempat di Kantor Radio Prima Surabaya.

Kegiatan tersebut mengambil tema “Sehati Untuk Pendidikan Indonesia Yang Bersih Narkoba “. Adapun Narasumber yang turut serta dalam talkshow webinar youtube ini antara lain, Drs. Bambang Priyambadha, S.H,M.Hum (Kepala BNNP Jatim), Kunjung Wahyudi, S.T, M.Si (Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur), Eka Ratnawati, S.Psi (Duta Katahati Jawa Timur) dan Drs. Trisilo (Kepala Cabang Dinas Kab. Jombang).

Tercatat 2.478 viewers, ini artinya pengunjung channel youtube yang melihat webinar KIE tersebut telah melihat dan mendengar secara langsung pesan yang disampaikan oleh masing-masing narasumber khususnya Kepala BNNP Jawa Timur yang memaparkan tentang kondisi Prevalensi Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Jawa Timur tahun 2019 berada pada angka 2,5% atau setara dengan 1.038.953 orang Masyarakat Provinsi Jawa Timur pernah pakai  Narkoba (sumber:survei prevalensi penyalahgunaan Narkoba BNN-LIPI,2019) dan upaya – upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh BNNP Jawa Timur.  Sedangkan dari Bidang Pemberantasan, BNNP Jawa Timur Pada tahun 2019 berhasil mengungkap 9 kasus dengan tindak pidana narkotika dengan jumlah tersangka 26 orang dan menyita barang bukti Shabu seberat 65,71 Kg.

Selanjutnya tiga narasumber lain menjelaskan tentang Pencegahan Narkoba Berbasis Sekolah oleh Kacab Dinas Pendidikan Kab. Jombang, Ulasan tentang Kenapa anak menggunakan Narkoba oleh Duta Katahati serta Ulasan dari Ketua Komnas Pendidikan tentang Upaya Komnas Pendidikan dalam Turut Serta Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Pendidikan.

Diharapkan melalui kegiatan tersebut para guru dan siswa memiliki pemahaman yang sama serta mampu mengaplikasikannya di Sekolah masing-masing. Sedangkan bagi para orang tua  juga mampu memberikan edukasi serta perhatian kepada anak-anaknya agar mampu menjadi benteng utama dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Terlebih lagi dalam situasi Covid -19 ini, sudah tentu anak lebih banyak di rumah bersama orang tuanya dan memudahkan orang tua dalam mengontrol aktivitas belajar anak. Orang tua maupun tenaga pengajar (guru) diminta melindungi, memperhatikan dan memberikan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba kepada anak-anak dengan hati yang tulus tanpa ada kesan menakuti-nakuti anak agar anak lebih terbuka kepada orang tua di rumah atau guru di Sekolah.

BNN Tetap Ungkap Peredaran Narkoba Ditengah Pandemi Covid-19

Deputi Pencegahan BNN mengungkapkan beberapa hasil tangkapan BNN di tengah Pandemi Covid-19 ini di Seminar “Online” Seri-1 yang diselenggarakan oleh Pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (Jumat, 22/05/20). Seminar yang diselenggarakan secara virtual ini dihadiri oleh pengurus Ganas Annar tingkat Pusat dan Provinsi dan Pimpinan Harian MUI dengan tema Waspada Narkoba di Tengah Wabah Corona. Kegiatan yang akan diselengarakan beberapa sesi ini adalah bentuk keprihatinan Ganas Annar terhadap suatu fenomena peredaran gelap narkoba yang tetap ada di tengah wabah virus corona di negeri ini.

 

Anjan Pramuka sebagai orang nomor 1 di Deputi Bidang Pencegahan BNN ini pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa peredaran narkoba saat ini sudah banyak juga terpapar pada anak dan remaja, artinya secara data banyak pengguna awal pada usia tersebut. Inilah salah satu keprihatinan Anjan sebagai juga bapak dari seorang putri yang diungkapnya di ruang Social Media Center Deputi Bidang Pencegahan BNN.

Jenderal bintang 2 yang sering memimpin pengungkapan peredaran narkoba ini mengutarakan keprihatinan juga bahwa sistem penegakan hukum yang belum mampu menimbulkan efek jera bagi para bandar narkoba.

Kondisi geografis sebagian besar Indonesia dalam bentuk laut digunakan sebagai rute favorit bagi sindikat untuk menyelundupkan narkotika dari luar negeri, bahkan ia katanya 80% jalur laut adalah modus melalui luat.

Anjan juga mengungkapkan beberapa tangkapan BNN dilakukan melalui jalur laut pada masa pandemi covid-19. Tidak main-main jaringan luar negeri mayoritas masih mendominasi peredaran gelap narkoba tersebut. Pengungkapan di pulau Sumatera, Bali, dan Pulau Jawa serta Pulau Sulawesi dipetakan secara detail yang menunjukkan bahwa BNN tetap bekerja keras untuk menjaga negeri ini di tengah ancaman virus corona.

Bahkan pada layar penampil ditayangkan beberapa pengungkapan pengalaman jenderal bintang 2 yang sering di lapangan dalam mengungkap peredaran narkoba ini dalam pengungkapan besar narkoba.

Hal senada juga disampaikan juga oleh Kombes Pol. Asep Jenal Ahmadi, bahwa Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri juga terus bekerja di lapangan. Bahkan perwira melati tiga ini juga menyampaikan bahwa atas ajaran bapak Anjan Pramuka yang dulu pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri maka para anggota Polri siap di lapangan dan terus berupaya mengamankan bangsa ini dari jeratan sindikat narkoba.

 

Pada pengantar sesi seminar ini DR. KH. Sodikun, M.Si. selaku wakil ketua PP Ganas Annar MUI Pusat menyampaikan bahwa kita harus waspada pada narkoba karena sangat bahaya karena melebihi corona yang dampaknya sangat luar biasa. Perspektif dampak bahaya narkoba disampaikan yang pertama berdampak pada keluarga, kedua berdampak pada orang lain, ketiga berdampak menghancurkan. Narkoba yang dihancurkan adalah otak manusia ungkapnya, sehingga eksistensi diri yang menggunakan sudah tidak tahu lagi. Strategi antisipasi terpadu merupakan solusi yang ditawarkan dalam menangani narkoba sejak pendidikan dini di sekolah hingga di masyarakat.

Keprihatinan Mejelis Ulama Indonesia (MUI) pada permasalahan narkoba di masyarakat oleh DR. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag. selaku Sekjen MUI mengungkapkan bahwa di tengah wabah virus corona ini bangsa ini harus mengikuti arahan pemerintah. Konsep The New Normal yang disampaikan bahwa bangsa ini perlu berdamai dengan corona. Namun disampaikan pula oleh Doktor dari UIN ini bahwa MUI ikut bertanggung jawab pada permasalahan bangsa ini yaitu peredaran narkoba yang mengancam remaja.

Seminar Online yang dihadiri oleh lebih dari 70 partisipan ini cukup interaktif dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan melalui fasilitas tulis kepada pada narasumber. Sebagai penutup banyak komentar dari partisipan bahwa materi bahasan yang super menarik dan sangat bermanfaat dengan narasumber yang hebat.

Pandemi Bukan Penghalang Untuk Berkarya!

Ditengah pandemi saat ini sulit sekali untuk melakukan kegiatan diluar rumah, semua harus mengikuti aturan yang dibuat pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dan melakukan semua dari rumah. Tapi ini bukan penghalang bagi generasi milenial untuk terus berinovatif dalam berkarya agar tetap produktif dimasa pandemi ini dan terhindar dari hal-hal negatif seperti penyalahgunaan narkoba.

Cyber Indonesia mengadakan Webinar (Seminar Digital) di bulan Ramadhan ini yaitu Pesantren Kilat Digital 2020. Ini dilakukan agar mereka yang sedang di rumah tetap bisa terhibur dan mendapatkan informasi khususnya berkarya di rumah aja. Dalam Webinar kali ini Deputi Pencegahan BNN, Anjan Pramuka Putra berkempatan untuk berbagi informasi seputar bahaya penyalahgunaan narkoba dan menghindarinya dengan berkarya melalui platform rean.id (Rumah Edukasi Anti Narkoba).

Anjan Pramuka Putra mengawali materi dengan mengungkapkan angka korban penyalahgunaan narkoba didominasi oleh anak muda, ini menjadi lampu merah bagi seluruh negara khususnya Indonesia. Ancaman teknologi informasi (Cyber) terhadap penyalahgunaan narkoba yang mana peredaraannya saat ini sudah mengarah menggunakan teknologi digital yang ada, seperti Surface Web Market yaitu melalui sosial media dan website, lalu Deep Web Market yaitu melalui jaringan internet tersembunyi yang sulit dilacak, dan Cryptomarket yaitu transaksi melalui internet yang sulit dilacak.

Selain itu, Anjan Pramuka Putra juga menjelaskan NPS (New Psychoactive Substances) atau narkotika jenis baru. Kandungan NPS di Indonesia belum diatur hukumnya oleh karna itu jaringan membuat narkotika jenis baru untuk menghindari Undangan – Undang Narkotika dan efek dari NPS sangat membahayakan karna 13 kali lebih bahaya dari narkoba yang ada.

Perkembangan teknologi saat ini akan menciptakan celah bagi pelaku kejahatan memproduksi atau mengedarkan narkoba dengan lebih mudah, murah dan tidak terdeteksi serta kemungkinan kedepannya akan muncul teknologi sejenis narkotika (digital drug) yang dapat disalahgunakan.

Setelah itu Anjan Pramuka membahas konsep Remaja menurut WHO yang harus diarahankan ke hal-hal positif. Remaja menjadi aktor utama untuk menjadi agen perubahan yang memiliki berbagai ide cemerlang, inovatif, dan solutif. Pencegahan penyalahgunaan tidak hanya berbicara pada lingkup bahaya dan dampak buruk tapi menggali pada apa yang remaja mampu jadikan bekal untuk melawan segala bentuk ancaman narkoba.

“Lalu apa yang dapat dilakukan oleh rekan-rekan peserta Pesantren Kilat Digital?” Ujar Deputi Pencegahan. Rumah Edukasi Anti Narkoba (rean.id) mempunyai dua hal yaitu Milenial mengambil peran dan Deputi Bidang Pencegahan memberi ruang. Dengan tujuan dapat menjadi sumber inspirasi, informasi dan edukasi bagi remaja lainnya dan masyarakat pada umumnya. Bentuk dari platform rean.id ini adalah media informasi, edukasi dan sumber informasi dan edukasi.

Tujuan khusus dari Rumah Edukasi Anti Narkoba ini untuk terjalin hubungan “Kita Bisa Cegah”. Cegah tidak untuk menggunakan, tidak terjerat dan mencegah agar tidak terbelengguh, serta remaja terlibat langsung dalam proses produksi konten dalam berekspresi sebagai role model pencegahan narkoba.
Bentuk karya yang dapat dibuat oleh remaja antara lain:
– Video & Musik
– Fotografi
– Desain
– Artikel

Anjan Pramuka Putra tak lupa memperlihatkan contoh produk konten karya yang sudah dibuat oleh seluruh remaja milenial yang sudah mendaftar, dan Kualifikasi konten agar dapat dipahami sebelum meng-upload karya pada rean.id serta sosial media dari Deputi Bidang Pencegahan. Lalu beliau mengajak seluruh peserta yang menonton Webinar untuk dapat bergabung dan menuang ide-ide di flatform rean.id (Rumah Edukasi Anti Narkoba) agar terus berkarya serta jangan pernah sekali-kali mencoba masalah narkoba!

Deputi Pencegahan BNN Pantau Aktivitas Staf yang Bekerja di Rumah Melalui Video Conference

Kegiatan pagi Selasa 24/3/2019 Deputi Pencegahan BNN  Drs Anjan Pramuka Putra SH. M.Hum dimulai dengan menjemur diri bersama Para Pejabat Utama BNN sebagai upaya untuk badan tetap sehat dan terhindar dari paparan virus covid-19. Selanjutnya orang nomor satu di Deputi Bidang Pencegahan ini mengunjungi salah satu Sub Direktorat Media Elektronik untuk melihat aktivitas staf yang sedang bekerja dikantor dan sekaligus memantau staf yang Work From Home (WFH).

Bertempat di ruang Social Media Center  (SMC) Gedung BNN Lantai 3, Deputi Pencegahan menggelar video confrence untuk memantau aktivitas staf deputi bidang pencegahan yang sedang bekerja di rumah.

Dalam arahannya Deputi Pencegahan menyampaikan bahwa “Presiden dengan Para Menteri terkait serta Kepala Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang sudah sangat maksimal, tentunya upaya-upaya ini untuk menyampaikan pesan kepada saudara – saudara kita khususnya yang masih menggunakan kesempatan berkerumun di tempat – tempat umum agar dihimbau hal ini dihindari dahulu”. Selain itu beliau berpesan agar staf yang bekerja dari rumah untuk terus bekerja maksimal dan tidak lupa untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Salah satunya dengan melakukan apa yang telah dilakukan Deputi dengan berjemur di pagi dan sore hari.

Pekerjaan yang terkait dengan tugas pokok Deputi Bidang Pencegahan juga menjadi perhatian beliau untuk tetap dilaksanakan, “bekerja di rumah bukan berarti kita diam tapi ada hasil atau produk yang kita dihasilkan” ujarnya. Melihat hasil pekerjaan staf WFH yang telah dilaporkan setiap harinya, beliau mengingatkan agar terus meningkatkan inovasi Bidang Pencegahan dan hasilnya dapat langsung disebarluaskan pada masyarakat.

 

 

 

 

 

Untuk Peningkatan Kecepatan Pelayanan, Deputi Pencegahan BNN Akan Manfaatkan Platform Digital Dalam Permintaan Penyuluhan Narkoba

Penyuluh Narkoba yang berada di jajaran wilayah BNNP Jawa Timur mengikuti Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh yang diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Edukasi BNN pada hari Rabu, 11 Maret 2020 bertempat di Hotel Wyndham Surabaya, Jawa Timur. Deputi Pencegahan BNN RI Irjen Pol Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum. membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh ini dengan tagline ‘Mari Jadikan Penyuluh Narkoba sebagai SDM berkualitas dalam Upaya Memerangi Narkoba’.

Workshop yang diikuti oleh peserta dari penyuluh BNN Kabupaten/ Kota dan BNN Provinsi di Jawa Timur diharapkan mampu meningkatkan kapasitas penyuluh agar informasi atau materi bahaya penyalahgunaan narkoba yang disebarluaskan dapat dipahami atau dimengerti oleh masyarakat. Hal yang utama yang ditekankan oleh Deputi yang berpengalaman di bidang Narkotika sejak menyandang melati dua hingga bintang dua ini, adalah Penyuluh agar Update pada Informasi tentang Narkoba, baik zat-nya maupun pengungkapan yang dilakukan oleh jajaran BNN.

Pada kesempatan Paparannya, Deputi Pencegahan BNN ini mengungkapkan berbagai modus operandi sindikat narkoba di Indonesia, berdasarkan pengalamannya di jajaran anti narkoba ini. Penyuluh diharapkan dapat mengantisipasi modus ini beredar di masyarakat, karena penyuluhlah garda terdepan BNN dalam upaya penyampaian informasi dan edukasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Sinergitas BNN – KPK juga disampaikan, untuk mensosialisasikan perihal masalah bangsa bersama-sama, yaitu dengan Kampanye Bersama antara KPK dengan BNN. Dan langsung disambut oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, kesiapan personel dan jajaran BNNP Jawa Timur untuk bersinergi dengan KPK dan instansi lain dalam upaya P4GN maupun dalam Rencana Aksi Nasional P4GN pada Inpres 2 tahun 2020.

Penanganan masalah narkoba di masyarakat perlu menjadi prioritas bangsa ini, dan persoalan mendasar penyalahgunaan narkoba adalah bagaiamana penanganan di keluarga. Oleh karena itu BNN, pada tahun ini di Deputi Bidang Pencegahan fokus pada Ketahanan Diri dan Keluarga. Hal tersebut disampaikan, agar keluarga di Indonesia ini memiliki daya tangkal terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Tahun lalu Deputi Bidang Pencegahan BNN melalui kegiatan Prioritas Nasional telah melaksanakan Intervensi Ketahanan Keluarga dengan bekerjasama dengan UNODC melalui Modul Family United UNODC. Program Ketahanan keluarga ini bertujuan untuk mendesain model program penguatan institusi keluarga untuk menunjang pendidikan anti narkoba bagi remaja. Dan dicerikan pada salah satu Kota di Jawa Timur ini sebagai Pilot Project di Malang, Program intervensi ketahanan keluarga anti narkoba berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan parenting orangtua, peningkatan resiliensi anak, serta penurunan perilaku negatif anak. Dicontohkan ada anak yang dulunya nakal, setelah diintervensi dengan keluarganya, dapat merubah perilakunya.

BNN sebagai Focal Point dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Indonesia harus didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas, mumpuni, dan memiliki daya saing untuk terus berkembang dan menjawab tantangan zaman. Hal tersebut merupakan tanggung jawab penyuluh narkoba. Oleh karena itu Anjan Pramuka yang juga sebagai Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi BNN menyampaikan bahwa dirinya telah memiliki Sertifikasi Profesi sebagai Konselor Adiksi, bukan karena beliau sebagai Ketua LSP BNN tapi melalui serangkaian proses pengujian seperti layaknya konselor menangani pecandu yang akan mengikuti program rehabilitasi. Hal itu juga diharapkan dapat menjadi syarat penyuluh narkoba untuk memiliki Sertifikasi Profesi ini. Pada saat ini sudah dilakukan proses awal penentuan instrumen sertifikasi bagi penyuluh narkoba, sehingga diharapkan nanti penyuluh narkoba dapat dinilai sebagai profesional yang berkualitas.

Pada akhir sesi pemaparannya, Anjan Pramuka menyampaikan mimpinya agar ke depan permohonan penyuluhan dan kegiatan penyuluhan dapat didigitalisasi seperti aplikasi pesan antar yang selama ini sudah ada di masyarakat, sehingga dapat memotong birokrasi pelayanan masyarakat dan masyarakat dapat menilai secara langsung penyuluh yang profesional di bidangnya.

Peserta Duta Wisata Raka-Raki Jatim 2020 di Bekali Informasi Bahaya Narkoba

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur turut mengambil bagian pada ajang pemilihan duta wisata Raka-Raki Jatim 2020.

Raka-raki sendiri adalah wadah bagi kaum muda-mudi Jawa Timur untuk berkarya khusus dalam promosi pariwisata.  Untuk diketahui, tujuan pelaksanaan ajang pemilihan duta wisata adalah sebagai menjadi duta yang membantu dan mendukung pemerintah dalam pengembangan pariwisata Jawa Timur.

Penyuluh Narkoba, Anne Putri Harini dari BNNP Jawa Timur pada kesepatan itu mengingatkan peserta Raka-Riki Jatim 2020 agar tidak terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan tentang narkoba. Prinsipnya penyalahgunaan narkoba harus kita lawan dan tolak tegas Anne.

Selanjutnya Anne menyampaikan data pengguna narkoba di Jawa Timur.  Menurutnya pecandu narkoba di Jatim masih takut untuk melaporkan  diri untuk mendapat layanan rehabilitasi.

“Tahun 2019 total pasien yang menerima layanan rehab rawat jalan sejumlah 773 orang, rawat inap 164 orang ujar Anne. BNNP lanjut Anne akan terus berupaya mengedukasi masyarakat agar untuk menolak dan melaporkan hal-hal yang mencurigakan disekitar lingkungan mereka.

Sebelum mengakhiri materinya, Penyuluh mengajak salah satu perwakilan calon Raka Raki Jawa Timur 2020 untuk memimpin pembacaan deklrasi SUMPAHIN NARKOBA yang berisikan janji anak Muda Indonesia tidak akan merusak diri dengan memakai, mengedarkan menjual Narkoba serta berjuang dan siap melawan demi Indonesia Bersih Narkoba. (edit Oscar)

 

 

 

Deputi Pencegahan BNN Sampaikan Strategi Penanganan Masalah Narkoba Pada Acara Homeland Security

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra. SH. M.Hum menjadi pembicara dalam acara HLS (Homeland Security) Indonesia 2020 di Jakarta Convention Center Kamis (5/3/2020). Anjan mengawali paparan dengan memberikan informasi tentang penanganan masalah narkoba dimana demand harus ditekan agar supply berkurang. Permasalahan narkoba tidak hanya menjadi masalah BNN ujar Anjan, tapi juga menjadi masalah bersama. Presiden telah mengeluarkan INPRESS No.6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Pemberantasan dan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika. Oleh karena itu Anjan mengajak seluruh instansi  bersinergi  melakukan upaya pencegahan dan mengkampanyekan P4GN.

United Nation Office Drug and Crime (UNODC) yang menangani narkoba di dunia memberikan data tentang prevalensi penyalahgunaan narkoba yang mengalami penurunan dari 2.23% di tahun 2014 menjadi 1.80% ditahun 2019. Melihat hal tersebut Deputi Bidang Pencegahan memiliki Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang bertujuan tidak hanya untuk menekan penurunan angka prevalensi tapi juga membantu BNN untuk mengawasi masuknya narkoba dari desa dan daerah pesisir ujar Anjan.

Perkembangan teknologi saat ini lanjut Anjan menyebabkan informasi transaksi narkoba di Indonesia mudah terewat begitu saja. Hal tersebut merupakan Ancaman dimana teknologi informasi (cyber) terhadap penyalahgunaan narkoba.  Salah satunya dark web yang begitu sulit untuk dimatikan dan diretas karena internet Protocol (IP) yang tidak terdeteksi.

 

Saat ini sambung Anjan jenis narkoba yang banyak diperjualbelikan adalah jenis NPS (New Psychoactive Substances) yang diciptakan oleh jaringan dimana efeknya 13 kali lebih hebat dan kandungannya tidak ada di peraturan perundang-undangan tentang Narkotika. Saat ini terdapat 892 jenis NPS yang beredar di dunia jelas Anjan.

 

Anjan melanjutkan bahwa pintu masuk narkoba ke Indonesia di dominasi melalui jalur laut. Menurutnya 80% narkoba masuk ke Indonesia masuk melalui jalur laut  dengan memanfaatkan golden triangle sebagai jalur transaksi sehingga begitu sulit untuk diawasi.

Anjan berharap Indonesia dapat menghentikan perdagangan narkoba baik dari luar negeri, transit, ataupun yang diproduksi didalam negeri.(ilham)

Deputi Pencegahan Hadiri Pembukaan Pameran Homeland Security

Mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra SH, M.Hum menghadiri pembukaan acara Homeland Security (HLS) Expo yang berlangsung tanggal 4 – 6 Maret 2020, di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta.

 

Pameran Homeland Security ini diikuti 15 (lima belas negara) mulai dari Australia, Finlandia, Perancis, Jerman, Hongkong, Italia, Lithuania, Malaysia, Republik Belarus, Slovakia, Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Indonesia.

Selain pameran, HLS Expo juga menggelar konferensi mengusung isu strategis yaitu ‘Tantangan Keamanan Negara-negara di Dunia Dalam Menghadapi Era Globalisasi’.

Anjan mengatakan kehadiran BNN pada acara tersebut dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu lanjut Anjan kehadiran BNN sebagai bentuk dukungan terhadap HLS karena tema yang diusung  adalah keamanan  negara-negara didunia dalam menghadapi era globalisasi.

Anjan pengajak para tamu VVIP mengunjungi booth BNN yang menampilkan mesin selfie cegah narkoba, kerajinan tangan para residen (mantan pecandu) dan lain-lain.

Produk-produk pameran yang ditampilkan BNN merupakan kolaborasi dari lima kedeputian BNN, yaitu Deputi Bidang Pencegahan, Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Pemberantasan, Bidang Rehabilitasi, serta Bidang Hukum dan Kerja Sama.

Sementara itu, Managing Director Comexposium Singapore Mr. Andrew Marriot selaku Ketua penyelenggara konferensi dan pameran Homeland Security mengatakan bahwa perkembangan kejahatan di era globalisasi saat ini demikian pesat dan harus ada upaya antisipasi maksimal dari setiap negara untuk melindungi setiap warga negaranya.

Di sela acara pameran, unit K-9 BNN RI juga memberikan demo peragaan tentang aksi anjing pelacak yang menemukan barang bukti narkotika di tempat tersembunyi dan tas penonton yang bersedia menjadi model dalam performance K-9 tersebut. (Edit Oscar)