Jalin Kerjasama: BNN dan ILUNI UI Tandatangani MoU Pencegahan Narkoba

Jumat (24/07/2020) Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penandatanganan nota Kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).

Acara ini dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra. SH, M.Hum dan Ketua Umum Iluni UI Andre Rahadian serta jajaran pengurus.

Salah satu ancaman krusial terkait pembangunan Sumber Daya Manusia adalah penyalahgunaan narkotika yang masif dan menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Saat ini media massa hampir setiap harinya menyajikan berita seputar kejahatan narkotika dengan berbagai varian modus operandi yang dilakukan para bandar narkotika.

 

BNN mengandeng ILUNI UI yang mana mempunyai tugas untuk memberikan dukungan bagi alumni untuk masuk kedunia kerja dan melakukan pengawasan terhadap para alumni dan tidak ada penyalahgunaan narkotika dikalangan Alumni UI.

Deputi Pencegahan BNN, Anjan Pramuka Putra, memberikan apresiasi yang tinggi kepada ILUNI UI yang mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika yang diharapkan dapat mempengaruhi dan membentuk paradigma serta sikap yang positif dan semangat hidup yang produktif, sehinga seluruh alumi UI tidak berfikir untuk menyalahgunakan narkotika dalam bentuk apapun.

Kerjasama ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen bersama untuk meningkatkan peran serta dalam Upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di Indonesia.

Cegah Narkoba, BNNK Tanjung Pinang Tingkatkan Daya Tangkal Masyarakat

Badan Narkotika Nasional Kota Tanjung Pinang melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi terkait dengan semakin maraknya penyalahgunaan narkoba dalam masyarakat.

Jumat 17/07 BNNK bersama para relawan setempat menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat kelurahan Tanjung Unggat, Kepulauan Riau.

Yang menjadi sasaran sosialisasi adalah para ASN dan kelompok kerja di kelurahan Tanjung Unggat. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara bidang pencegahan BNNK Tanjung Pinang dan Relawan yang telah dibentuk dan memiliki tugas membantu BNN dalam penyampaikan pesan bahaya pernyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.

Adapun unsur unsur yang terlibat pada relawan anti narkoba di BNNK Tanjung Pinang adalah perawat puskesmas, warga, Babinsa, babinkamtibmas dan RT serta RW setempat.

Tempat-tempat yang menjadi sasaran sosialisasi adalah posyandu dan kantor kelurahan dengan memberikan sosialisasi oleh babinkamtibmas dan pihak kelurahan setempat tentang bahaya narkoba. Ini adalah bentuk kemandirian relawan anti narkoba kelurahan Tanjung unggat menuju kelurahan “BERSINAR”.

BNNK Tanjung Pinang mengharapkan lewat kegiatan tersebut muncul daya tangkal yang kuat dari masyarakat untuk mencegah atau menolak penyalahgunaan narkoba. Dengan menjauhi narkoba masyarakat dapat hidup sehat, produktiv dan bahagia. (oscar)

BNNK Surabaya Gelar Penganugrahan Kepada Kelurahan Bersinar

Dalam rangka memperingati hari narkoba internasional 2020, Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya memberikan penghargaan kepada Kelurahan bersinar (bersih narkoba) di Surabaya Minggu (28/6/20).

Kepala BNNK Surabaya AKBP Hartono, mengatakan ini merupakan pengganti hari anti narkoba internasional 2020. Kita memberikan penghargaan kepada Kelurahan yang terbaik dalam rangka mewujudkan Kota Surabaya bersih dari Narkoba untuk menyelamatkan anak bangsa dari narkoba ujarnya.

Saat ini Surabaya diindikasi jadi lahan empuk penyebaran covid-19 lantaran penduduknya cukup padat.
BNN sebagai sektor terkemuka dalam upaya P4GN terus menggerakkan seluruh komponen masyarakat baik pemerintah daerah maupun swasta guna mendukung program tersebut.

” penganugerahan ini sebagai bentuk sinergitas dengan seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama melawan narkoba”.

Penghargaan Kelurahan terbaik dalam ajang penghargaan bersinar Surabaya yaitu Kelurahan Bubutan, Jambangan dan Sidomulyo Baru.

Serta 3 Kelurahan yang menjadi juara harapan yaitu, Tambak osowilangun, Gunung Sari dan Wonocolo.

Dalam kesempatan ini BNN Jatim ikut hadir dengan protokol kesehatan di New normal Life, peserta yang hadir di Cek suhu tubuhnya, physical distancing dan penggunaan masker.

Hidup 100 Persen dan Budaya Bersepeda

Melihat fenomena bersepeda yang merupakan salah satu pilihan dan gaya hidup dalam berolahraga dan bekerja saat ini, Direktorat Informasi dan Edukasi P4GN bekerjasama dengan Bike To Work Indonesia, menggelar Talkshow Digital Komunitas dan Masyarakat, dengan mengusung tema “Hidup100persen dan Budaya Bersepeda.

Menghadirkan pembicara, Deputi Pencegahan, Irjen Pol Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H., M.Hum, Ketua Bike To Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto, Musisi sekaligus Aktivis Pencinta Alam Nugie dan Prince of Ska Denny Frust, kegiatan webinar kali ini berlangsung menarik dengan dihadiri anggota komunitas Bike To Work Indonesia.

Dalam paparannya, Deputi Pencegahan menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi saat ini yang membatasi ruang gerak dan sulitnya perekonomian membuat tingkat stres meningkat sehingga kecenderungan konsumsi narkotika juga meningkat. “Dalam situasi pandemi, jaringan Narkotika memasukkan barang haram ini ke Indonesia. Dalam beberapa bulan yang lalu, Polri, BNN mengungkap kasus Narkoba dengan jumlah yang sangat mengejutkan. Nah, hal inilah yang kita masyarakat perlu lakukan untuk mengontrol diri yaitu sejalan dengan misi BNN dalam mengimplementasikan P4GN melalui #Hidup100Persen ”, ujar Anjan.

“Elemen #Hidup100Persen yang terdiri dari sadar, sehat, produktif dan bahagia yang merupakan semangat baru BNN dalam melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman Narkotika melalui ajakan dan menjadi role model demi kebiasaan baik, kebiasaan yang teratur dan memberikan manfaat bagi diri sendiri serta lingkungan ”, lanjut Anjan.

Om Poetoet, demikian sapaan santai ketua B2W juga mengajak peserta yang hadir untuk melakukan kebiasaan dan hal yang baik, salah satunya adalah bersepeda. “Saya kalau stress, saya bersepeda, itu cara saya mengatasi kelelahan dalam bekerja, setelah bersepeda dan beristirahat, bangun tidur saya menjadi bugar lagi, stresnya hilang tanpa Narkoba. Bersepeda merupakan salah satu alternatif sehari-hari dalam mengimplementasikan #hidup100persen”.

Hal sama juga disampaikan oleh Nugie, yang merupakan role model dalam budaya bersepeda dari kalangan artis dan aktivis, “Sepeda merupakan sarana aktualisasi diri dari kecil, karna saya adalah anak BMX dan tumbuh besar dengan teman-teman saya yang tidak melakukan gaya #hidup100persen karna mereka terjerat penyalahgunaan Narkoba. Disini, saya mau bersaksi bahwa saya bisa dikatakan selamat dari penyalahgunaan Narkoba tersebut, karna saya melakukan kegiatan bersepeda. Sepeda merupakan faktor hemat, sehat bugar dan hebat dalam hidup saya, semoga hal ini pun bisa menyuarakan ayok #hidup100persen, ayo bersepeda dan jadikan transportasi bukan hanya sebagai hobi dan tentunya terhindar dari penyalahgunaan Narkoba”, ajak Nugie.

Lebih lanjut disampaikan oleh Denny Frust sebagai penutup mengajak peserta untuk bergerak melakukan gaya #hidup100persen melalui salah satu ciptaan lagunya berjudul “Mari Bergerak Kawan”, dalam memotivasi peserta untuk semangat menjalani hidup.

Acara yang berlangsung seru dan disertai dengan tanya jawab dari para peserta ini, ditutup dengan nyanyian yang dibagikan oleh  Nugie berjudul “Sepeda”, dan BNN sendiri tetap berupaya untuk mendorong tren bersepeda menjadi budaya dan alternatif #hidup100persen dan memulai menikmati apa yang ada dengan cara yang sederhana, dan jauh dari pikiran untuk menyalahgunakan Narkoba.

Deputi Pencegahan BNN: Dalam Sekejap Uang Hasil Penjualan Narkotika Mengalir ke Luar Negeri

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementrian Keungan menggelar Webinar dalam rangka DJKN menuju wilayah bebas dari Korupsi dengan mengusung tema “Hidup Sehat Tanpa Narkoba Dalam Tatanan Normal Baru”. Webinar tersebut menghadirkan Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH. M,Hum dan Ivanka Slank sebagai narasumber.

Lebih dari 800 ratus peserta mengikuti kegiatan tersebut diantaranya para Direktur di lingkungan Kementrian Keuangan, Kepala Kanwil DJKN dari Aceh sampai Papua .

Kepala DJKN  Isa Rachmatarwata dalam pengantar diskusi mengatakan permasalahan narkoba menjadi ancaman serius yang mengancam kesehatan mental masyarakat. Dia berharap kegiatan webinar ini dapat menghindarkan pegawai dan peserta webinar dari penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkotika lanjut Isa sangat tergantung terhadap individu itu sendiri, terutama bagaimana mengelola perilaku , stres dan tekananan dalam dirinya. Apabila tidak mampu mengendalikan itu semua maka seseorang bisa terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika ujar Isa.

DJKN yang memayungi sekitar 400 karyawan terus berupaya menjaga kesehatan fisik maupun mental pegawai agar dapat bekerja lebih produktif sambung Isa.

Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra. SH, M,Hum dalam paparannya mengambil tema Hidup Sehat Tanpa Narkoba dalam Tatanan Normal Baru. Diawal paparannya Anjan menyampaikan tentang kerugian ekomoni yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba. Kerugian ekonomi menurut Anjan meliputi biaya privat dan sosial yang mencapai 84, 7 trilyun.

Saat ini transaksi narkotika papar Anjan dipermudah dengan hadirnya teknologi. Misalnya seseorang transaksi narkotika maka uang hasil transaksi tersebut dalam sekejap mengalir keluar negeri .

“Dengan bermodalkan ponsel melalui M-banking uang hasil transaksi narkotika langsung dikirim pada saat itu juga keluar negeri. Ini sangat berbahaya sekali” ulas Anjan. Pada masa pandemi ini lanjut Anjan sindikat narkoba tetap menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Hal ini terlihat dari pengungkapan kasus oleh aparan penegak hukum.

Data BNN pada tahun 2019 tercatat 77% penyalahguna narkoba adalah kalangan pekerja. Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat, kemampuan ekonomi yang memadai, tekanan pekerjaan yang menuntut untuk overtime dan pandangan yang keliru tentang narkoba papar Anjan.

Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba Anjan mengajak seluruh kementrian dan lembaga melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain menampilkan konten-konten pencegahan penyalahgunaan narkoba di setiap kantor (melalui videotron, spanduk, banner dll),  pemeriksaan urine secara mendadak, membentuk relawan anti narkoba serta membuat aturan yang tegas terhadap pegawai atau karyawan yang terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ajak Anjan.

Sementara itu Ivan Kurniawan Arifin atau yang lebih dikenal sebagai Ivanka Slank mengatakan permasalahan penyalahgunaan di Indonesia  tidak bisa diserahkan kepada BNN maupun Polri saja. Semua elemen harus harus ikut dalam mencegah penyalahgunaan narkoba ujar Ivanka.

Menurut Ivanka, faktor coba-coba dan kondisi lingkungan yang buruk menjadi penyebab utama seseorang menyalahgunaan narkoba.

“Personil Slank mulai menggunakan narkoba diawali dengan coba-coba” kemudian mengalami ketergatungan. Pada saat itu informasi soal narkoba masih jarang jelas Ivanka.

Dalam kondisi ketergantungan narkoba, bunda Iffet (ibunda dari Bim Bim Slank) kemudian menjadi penyelamat sambung Ivanka. Atas bantuan Bunda Iffet  personil Slank mulai menjalankan rehabiltasi secara mandiri. Pada tahun 2000 Slank mendeklarasikan diri bebas dari penyalahgunaan narkoba. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan penggemar Slank yang ikut menggunakan narkoba sambung Ivanka.

“Setelah melewati perjuangan yang panjang kemudian Slank bebas dari penyalahgunaan narkoba. Tanpa dukungan keluarga dan teman-teman sulit untuk keluar dari jeratan narkoba,” tutup Ivan.(oscar)

BNN : Artis Bukan Target Operasi Narkoba, Dijamin!

Mengusung tema “Artis, Target Operasi Narkoba?” Deputi Bidang Pencegahan BNN menggelar Webinar pada hari Selasa, 30 Juni 2020. Menghadirkan pembicara Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Brigjen. Pol. Drs. Purwo Cahyoko. M.Si dan public figure Rian D’Masiv, Bucek Depp dan dr. Lula Kamal, pembicaraan berlangsung cukup hangat dan mengungkap beberapa sisi lifestyle dunia keartisan. Purwo Cahyoko yang mewakili BNN mengungkapkan bahwa tema yang diangkat ini dilatari oleh masih berulangnya peristiwa keterlibatan artis dalam penyalahgunaan narkoba yang menimbulkan kesan seolah artis dijadikan sebagai target operasi.

“Hal ini tidak benar. BNN maupun Polri tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi kecuali bila ia memang merupakan bagian dari sindikat narkoba. Apalagi untuk sekedar menjadikan artis sebagai bahan kampanye atau mencari popularitas,hal ini tidak benar, saya jamin,” ujar Purwo saat ditemui setelah acara berakhir.

Di dalam acara, Purwo juga menjelaskan mekanisme yang dijalankan oleh aparat penegak hukum dalam mengungkap dan memproses sebuah perkara narkoba, mulai dari adanya laporan, penyelidikan, dan diikuti dengan penyidikan, dan dalam setiap tahapan ada proses-proses yang harus dijalani.

“Dalam undang-undang, selalu disebutkan “barangsiapa” atau “setiap orang”, jadi bukan setiap artis, bisa siapa saja. Bila kemudian publik figur yang terkena, kepopuleran merekalah yang membuat kasus itu kemudian terekspos luas.”ujar Purwo.

 

Dari sisi artis dan praktisi kesehatan, dr. Lula Kamal lebih menekankan kepada kehati-hatian dari kalangan artis untuk mengkonsumsi obat atau sesuatu yang meningkatkan atau menambah stamina. Memang ditenggarai tingginya tekanan fisik dan mental bagi para artis, termasuk jam kerja yang tinggi membuat artis untuk lebih hati-hati untuk mengkonsumsi obat atau vitamin.

Terkait dengan target operasi, Lula juga memandang bahwa narkoba tidak memandang bulu, siapa saja bisa terkena. “Bila ada yang mengatakan bahwa artis merupakan target operasi, sebenarnya semua yang menjadi pemakai adalah target operasi. Dan sangat menyedihkan sebenarnya saat artis yang menjadi panutan banyak orang, dan sangat berbahaya bila kemudian anak-anak muda yang mengidolakan menjadi menganggap penggunaan narkoba bukan apa-apa atau masalah,”tegas Lula.

Rian D’Masiv yang hadir langsung di BNN untuk acara ini mengharapkan artis atau publik figur untuk dapat lebih menyebarkan citra positif khususnya bagi fans-fansnya. Rian sendiri beranggapan bahwa situasi keterlibatan artis belakangan ini bisa berdampak buruk bagi profesi itu sendiri.

“Saya sebenarnya jadi kasian sama profesinya, karena artis atau musisi saat ini menjadi profesi yang menjanjikan dan banyak yang sekarang sudah menjalani pola hidup yang sehat. Jadi kita jangan menyalahkan profesinya, balik lagi ke individunya,” ujar Rian. Lebih lanjut juga dia menyarankan untuk memperkuat di tiap-tiap keluarga, memberikan contoh yang baik yang berawal dari rumah, termasuk dengan memperhatikan pola makan dan istirahat.

Turut hadir secara virtual dari Bali, Bucek Depp, memberikan pandangannya mengenai apakah artis menjadi target operasi. Mengenai hal ini ia menekankan kepada resiko para pekerja seni yang mendapat ekspose dari media dalam banyak hal, pada hal bila dilihat secara statistik penangkapan kasus narkoba tiap hari akan lebih banyak yang bukan artis.

Bila dikaitkan dengan argumen beratnya beban dan jam kerja yang menyebabkan artis menggunakan narkoba, Bucek menyarankan untuk selalu memberikan batasan jam kerja yang pada intinya memberikan waktu bagi para artis untuk beristirahat. Karenanya, harus ada batasan waktu dalam bekerja.

Lebih lanjut Bucek juga menyatakan kesetujuannya dengan tagline baru BNN, Hidup 100 persen. “Hidup ngga boleh setengah-setengah. Dalam berkat ya kita harus 100 persen, hidup harus 100 persen. Caranya dengan memperbaiki lebih dulu pola hidup kita,” tegas Bucek.

Acara ini berlangsung hangat dan disertai juga dengan tanya jawab dari para peserta. BNN sendiri tetap berupaya untuk memberikan pencerahan kepada segala lapisan masyarakat untuk selalu menjaga diri dan keluarga kita dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Deputi Pencegahan BNN: Tanpa Sadar Masyarakat Bisa Menjadi Bagian dari Mata Rantai Bisnis Narkotika

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI)  bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jumat, 26/06 menggelar Web Seminar (Webinar) dengan mengusung tema, “Pencegahan Dini Penyalahgunaan Narkoba di Masa Pandemi COVID-19 dan Persiapan New Normal”. Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti webinar tersebut.

Webinar yang dimoderatori oleh Dr. Endang Mariani, M.Psi Ketua ILUNI UI menghadirkan narasumber Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum dan Spesialis kedokteran kerja DR.dr Ray Basrowi, MKK, Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana.

Anjan mengawali paparannya dengan menjelaskan kondisi darurat narkoba yang terjadi di Indonesia. Menurut Anjan geografis yang terbuka  menyebabkan narkoba  mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu kerugian yang timbul akibat  penyalahgunaan Narkoba  mencapai 84,7 trilyun rupiah  termasuk biaya privat dan sosial.

Saat ini sindikat narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tapi sudah menyasar para remaja. Awalnya mereka terpapar sebagai pengguna dulu, apabila didiamkan maka mereka bisa menjadi kurir atau bandar narkoba ujar Anjan. Demografis yang sangat  besar  (260 juta jiwa) menjadi  pasar potensial peredaran  gelap narkoba papar Anjan.

Kondisi saat ini setiap lapisan masyarakat tanpa disadari berpotensi menjadi bagian dari rantai bisnis peredaran gelap narkoba. Kita bisa melihat mulai dari konsumsi, distribusi dan produksi.

Konsumsi narkoba melibatkan pelajar atau remaja yang masih rentan karena mudah terpengaruh ajakan untuk menyalahgunakan narkoba. Distribusi adalah adanya kelompok masyarakat dari perbatasan yang melakukan penyelundupan pengiriman ilegal. Misalnya penyelundupan ganja dari Aceh yang memanfaatkan sarana angkutan darat dan udara untuk menyelundupkan narkoba. Kemudian dalam produksi adanya masyarakat pedesaan yang masih memasok tanaman narkotika khususnya ganja. Seperti yang kita ketahui bahwa ganja merupakan tanaman yang tumbuh subur di wilayah Aceh. Namun itu sudah menjadi perhatian dari BNN melalui program Alternatif Development.

“BNN mengajak masyarakat agar tidak menanam ganja lagi dan beralih kepada komoditi stategis,” jelas Anjan

Khusus untuk remaja, lanjut Anjan, BNN telah menyiapkan flatform digital berupa website Rumah Edukasi Anti Narkoba (Rean.id) dimana melalui website tersebut menjadi wadah bagi remaja untuk menyalurkan aktivitas positif seperti membuat artikel, video dan photografi.

Sementara itu dokter Spesialis Kedokteran kerja Ray Basrowi mengatakan darurat narkoba tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi sudah menjadi krisis global. Menurut dr. Ray ada empat bidang yang sangat rentan terhadap peredaran gelap narkoba,empat bidang tersebut adalah bidang konstruksi (construction), perkebunan/pertanian (farming), manufaktur (manufacturing)  dan nonprofit. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dikalangan pekerja Ray menyarankan agar adanya protokol yang jelas dan tegas untuk melindungi pekerja dari penyalahgunaan narkoba.

Narasumber lainnya Vera Itabiliana, S.Psi. dalam paparannya menjelaskan “mengapa seorang remaja menggunakan narkoba”. Menurut Vera ada beberapa hal yang memicu seorang remaja menggunakan narkoba.

Hal tersebut antara lain kebiasaan menggunakan narkoba merupakan “kelanjutan dari kebiasaan buruk lainnya, pelarian sesaat, bosan, kurang percaya diri, salah informasi dan adanya contoh yang tidak baik jelas Vera. (Oscar)

BNNP NTB Gelar Lomba Video Competition Bertema Hidup Seratus Persen

Dalam rangka penyambut peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada tangga 26 Juni 2020, serangkaian kegiatan pra HANI dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional di tingkat pusat mampun daerah (BNNP dan BNNK).

Melalui momentum Peringatan HANI tahun 2020, BNNP NTB mengajak semua komponen Masyarakat utamanya kaum muda milenial untuk turut berperan aktif menyemarakkan Peringatan HANI 2020 dengan tekat dan semangat pantang menyerah, gotong royong dan mempunyai empati.

BNNP NTB menyelenggarakan kegiatan Lomba Video Pendek  “Video Competition” dengan tema “Hidup 100%, Sadar, Sehat, Produktif, Bahagia tanpa Narkoba”.

BNNP NTB mengharapkan melalui lomba tersebut menjadi wadah bagi masyarakat untuk untuk berperan aktif dalam upaya P4GN. Video Competition dalam Rangka Peringatan HANI 2020 dilaksanakan mulai tanggal 10 – 26 Juni 2020

Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah tayangan terbanyak dengan Kategori :

  • Juara I : Jumlah Tayang Video terbanyak
  • Juara II : Jumlah Tayang Video terbanyak kedua
  • Juara III : Jumlah Tayang Video terbanyakketiga

Total hadiah belasan juta rupiah disiapkan panitia untuk 3 orang pemenang.

BNNP Jawa Barat Rangkul Generasi Muda Lewat Lomba Poster dan Video

Badan Narkitika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat akan menggelar kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 pada Jumat 26 Juni 2020 di Gedung Sate Bandung.

Pada peringatan kali ini BNNP Jabar menyasar generasi muda agar memiliki kesadaran dalam membentengi dirinya dari penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan yang difokuskan di Gedung Sate ini mengusung tema Hidup 100%, Sadar, Produktif dan Bahagia

Adapun Generasi muda yang menjadi sasaran BNNP Jabar dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang bahaya penyalagunaan narkotika dan mengajak untuk ikut serta secara aktif dalam Program P4GN khususnya di Jawa Barat.

Melalui kegiatan itu diharapkan akan muncul kepedulian dan memiliki komitmen untuk turut serta bersama memutus mata rantai peredaran gelap dan penyalahgunaan khususnya di wilayah Jawa Barat.

Untuk mendorong partisipasi Generasi Muda, BNNP Jabar menggelar lomba membuat poster dan video dengan hadiah menarik yang sudah disiapakan oleh BNNP Jabar.

Deputi Pencegahan BNN Sebut Jaringan Narkoba Manfaatkan Kondisi Pandemi Covid-19 untuk Mengedarkan Narkoba

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia rupanya tidak membuat jaringan atau sindikat narkotika menghentikan bisnisnya haramnya.  Justru kondisi tersebut dimanfaaatkan untuk terus mengedarkan narkoba kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Anjan Pramuka Putra. SH. M.Hum saat menjadi narasumber secara virtual pada program “Selamat Pagi Indonesia” yang disiarkan Metro TV Selasa pagi (23/6/2020)

“Jaringan narkoba justru memanfaatkan kondisi saat petugas sedang berkonsentrasi menangani permasalahan pandemi covid-19. Mereka memasukan narkoba dengan dari berbagai penjuru dengan berbagai modus operandi ujar Anjan.

Namun BNN maupun Polri lanjut Anjan tidak tinggal diam dalam menjalankan tugasnya melindungi masyarakat dari peredaran gelap narkoba. Hal ini terbukti dari pengungkapan kasus penyelundupan narkoba yang telah dilakukan oleh BNN dan Polri selama pandemi covid -19.

Dari sisi pencegahan lanjut Anjan BNN juga terus melukukan upaya sosialiasi kepada masyarakat lewat semua fasilitas yang dimiliki seperti pelaksanaan Komunika Informasi dan Edukasi dengan menggunakan kendaraan penyuluhan dan juga kampanye melalui media daring. Materi kampanye yang disampaikan meliputi bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan penyebaran virus covid-19.

Selain menghadirkan Deputi Pencegahan BNN, acara yang mengusung tema “ Kondisi Psikososial dan Penyalahgunaan narkoba Selama Pandemi Covid 19” ini juga menghadirkan Dr. Endang Mariani, M.Psi dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia.

Endang Mariani mengatakan selama pandemi covid 19, terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba. Endang Mariani mengaju pada data yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya (2020). Peningkatan kasus ini lanjut Endang Mariani salah satunya diduga karena dampak dari stres psikologis dan depresi yang dialami selama pandemi.

Diakhir acara Anjan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan seratus persen bahagia dan seratus persen produktif. (Oscar)