Deputi Pencegahan BNN Ajak Awak Media Gelorakan #HIDUP100PERSEN

Tagar #Hidup100Persen yang menjadi tagline baru BNN terus digelorakan oleh Deputi Bidang Pencegahan BNN melalui acara ‘Forum Diskusi Trending Topic di Kalangan Media’. Tagar #Hidup100Persen merupakan inovasi BNN dalam menyampaikan suatu ajakan kepada masyarakat untuk terus Produktif, Sadar, Sehat dan Bahagia. Kegiatan tersebut digelar pada Kamis (22/10) di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dengan mewajibkan seluruh peserta dan panitia mengikuti rapid tes dan memakai masker dan menjaga jarak aman.

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra S.H., M.Hum dalam sambutannya mengatakan selama puluhan tahun masyarakat dicekoki informasi bahaya, akibat serta larangan  berbagai penggunaan Narkoba. Namun kenyataannya penyalahgunaan Narkoba masih saja marak terjadi. Anjan menerangkan bahwa dengan berbagai fenomena yang terjadi tersebut membawa perubahan (re-branding) citra BNN  dalam menggunakan slogan atau tagline baru yaitu #Hidup100Persen sebagai garda utama Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba.

Berbicara mengenai kampanye Nasional, #Hidup100Persen yang digaungkan pada saat HANI (Hari Anti Narkotika Internasional) tahun 2020 ada empat komponen yaitu sadar, sehat, produktif, dan bahagia tanpa Narkoba. BNN mengajak untuk lebih aspiratif dalam menentukan pilihan hidup dan diharapkan menjadi sebuah gerakan massal, terutama bagi para pekerja media dan lingkungan Kementerian/Lembaga untuk bersama-sama digelorakan tagar ini di berbagai lapisan masyarakat”, lanjut Anjan.

Selain itu, kegiatan yang mengambil tema “Menggelorakan Kampanye Nasional #Hidup100Persen, Sadar, Sehat, Produktif, Bahagia Tanpg Narkoba” ini turut mengadirkan Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. Beliau menjelaskan bahwa yang menjadi latar belakang dalam perubahan citra BNN ini karena adanya pembangunan SDM yang unggul yang merupakan salah satu program yang dijalankan dalam 5 (lima) tahun kedepan, kemudian adanya bonus demografi di tahun 2030 – 2040 serta karakter generasi millennial atau generasi Z, “Hal inilah yang bisa dilakukan seorang generasi millennial untuk menjadikan perubahan sebagai teman dalam mencapai tujuan, yang tentunya mengarah kepada pilihan hidup 100 persen. Masyarakat atau kaum millennial ini juga membutuhkan contoh atau role model untuk hidup dengan segala alasan dan motivasi mereka, tanpa Narkoba”.

Pada kesempatan yang sama, pilihan #Hidup100Persen juga menjadi pilihan terbaik bagi Suci Arumsari, Co-Founder dan Director Alodokter yang turut hadir sebagai Narasumber dan berbagi pengalaman pribadi dalam menjalankan gaya hidup 100 persen. “Pada tahun 2011, saya mengalami kelumpuhan dan kecacatan selama 20 hari dan melihat berbagai informasi dari media yang ujung-ujungnya menggunakan obat dan menyerang tulang belakang saya, sehingga bersama dengan rekan saya,  di tahun 2014 kami membangun website Alodokter yang turut mengaktualisasi gaya hidup 100 persen. Dengan informasi-informasi yang kami bagikan melalui artikel bahwa kita perlu menjauhkan diri dari hal yang kurang bermanfaat seperti Narkoba serta Turut berkontribusi untuk menciptakan suasana kondusif di lingkungan sosial, karena kita dapat mewujudkan apapun tanpa Narkoba”, cerita Suci.

Dalam menggelorakan kampanye nasional tagar #Hidup100Persen ini pun, Deputi Bidang Pencegahan mengajak Head of Content Narasi TV, Amanada Velani untuk berbagi ilmu bagi peserta yang hadir dalam mengajak melakukan pilihan gaya hidup 100 persen. “Tujuan membuat kampanye, salah satunya adalah menarik animo masyarakat dan mengukur keberhasilan apakah kampanye kita berhasil atau tidak. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah kita harus mengerti target audience. Setelah itu, perlu membangun konten-konten yang inspiratif kepada masyarakat khususnya generasi Z supaya mereka bisa men-share kembali tagar yang sudah kita buat tersebut”, terang Amanda. Pada akhirnya, dibutuhkan kekonsistenan untuk membuat konten karena dengan membagikan real content, kita bisa membagikan penampilan yang menarik sehingga tagar #Hidup100Persen akan diingat dan menggelora bagi masyarakat dan mulai melakukan gaya hidup 100 persen untuk sadar, sehat, produktif dan Bahagia tanpa Narkoba di lingkungan kita masing-masing, tutup Amanda.

Peserta yang berjumlah 100 dari berbagai kalangan media, blogger, kementerian/Lembaga ini diharapkan dapat ikut menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini BNN, kepada masyarakat untuk bersama-sama memiliki pilihan #Hidup100Persen

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan

Kamis (22/10) LSM Gerakan Nasional Anti Narkona (Granat) bersama Universitas Ubhara Jaya menggelar  Webinar dengan tema “Waspada Ancaman Narkoba Jenis Baru”.  Hadir sebagai narasumber Deputi Pencegahan BNN Drs, Anjan Pramuka Putra, SH. M, Hum.

Dalam paparannya Anjan mengatakan saat ini sudah beredar ratusan New Psychoactive Substances (NPS) di dunia. Sementara di Indonesia lanjut Anjan sudah ditemukan 77 jenis dan 73 diantara sudah diatur dalam Perarturan Mentri kesehatan sedangkan 4 jenis lainnya masih dalam proses sambung. Saat ini Indonesia merupakan urutan kelima sebagai konsumen NPS terbanyak.

Munculnya narkoba jenis baru adalah cara sindikat menghindari peraturan yang berlaku disebuah negara jelas Anjan.

“Sebelum narkoba tersebut dierdarkan sindikat mempelajari dulu Undang-Undang yang berlaku di suatu negara. Mereka akan membuat NPS yang kandungannya tidak ada dalam undang-undang sambung Anjan.

Narkoba jenis baru tersebut menurut Anjan harganya lebih murah tapi efeknya sangat berbahaya. Bahkan daya rusaknya 13 lipat dari narkoba yang kita kenal ujar Anjan.

“Efek dari NPS tersebut bisa membuat penggunanya bunuh diri karena paranoid dan ketakutan yang berlebihan” sambung  Anjan

Untuk mengantisipas masuknya NPS, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan seluruh jajaran dari pusat sampai daerah agar berada dalam satu garis agar berperang melawan narkoba. Pada kesempatan tersebut Anjan mengapresiasi Granat dan Ubhara yang telah menyelenggarakan Webinar tersebut.

 

 

Wujudkan Kelurahan Bersinar, BNNK Jakarta Timur Gelar MoU dengan Kelurahan Lubang Buaya

Senin,20/10/2020 – Guna mewujudkan kelurahan yang bersinar atau bersih dari narkoba, Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Timur (BNNK Jaktim) mengadakan penandatanganan atau MoU dengan pihak Kelurahan Lubang Buaya Jakarta Timur.

Hadir dalam MoU tersebut Direktur Advokasi BNN  Supratman SH, Kepala BNNK Jaktim AKBP Yuanita Amelia Sari, Kasat Narkoba Jaktim Kompol Stefanus Sulistyono, Kasdim Letkol Jimny Hutapea, Lurah Lubang Buaya Dede Syaifullah, dan para anggota Pokdar Kamtibmas, FKDM, dan Ormas Kepemudaan FKPPI.

Selain menandatangani MoU, dalam kegiatan tersebut juga digelar deklarasi relawan P4GN atau Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika yang berasal dari perwakilan ormas di Kelurahan Lubang Buaya.

Menurut Direktur Advokasi BNN Pusat Brigjend Supratman kegiatan ini adalah sebagai aksi untuk mewujudkan desa dan kelurahan yang bersih dari narkoba. “Apalagi kegiatan ini didukung oleh regulasi, anggaran dan SDM yang terdiri dari tim terpadu dan relawan,”jelasnya.

Sementara itu Kepala BNNK Jaktim AKBP Yuanita Amelia Sari dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial saja, melainkan sebagai bentuk nyata BNNK Jaktim dalam mewujudkan Jakarta Timur bebas dari narkoba.

“Narkoba adalah musuh negara dan ancaman kita bersama. Itu harus kita lawan dengan langkah nyata, salah satunya dengan membentuk relawan P4GN dan menjadikan Kelurahan Lubang Buaya sebagai pilot project Kelurahan Bersih Narkoba atau bersinar,”ujarnya.

“Adanya program kelurahan bersinar di wilaya jakarta terutama di jakarta timur berharap sinergitas stakeholder instansi pemerintah semakin memperkokoh katahanan keluarga dan diri, sehingga dapat menwujudkan pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing dengan yang lainnya” Tutur Anton- Kepala Seksi P2M BNNK Jakarta Timur

Lurah Lubang Buaya Dede Syaifullah menyambut baik acara ini. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar diikrar diawal tapi harus menjadi komitmen bersama mewujudkan Jakarta Timur bebas dari narkoba.

“Dibutuhkan keterlibatan semua elemen masyarakat, dan dimulai dari satuan yang kecil seperti kelurahan untuk mewujudkan perang kita terhadap narkoba,”tandasnya.

 

Jauhi Narkoba untuk Tetap Hidup 100 Persen

Slogan/tagline baru #Hidup100Persen merupakan perubahan citra BNN sebagai garda utama Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba dengan mengubah pola Otoritatif menjadi Aspiratif dan yang terkesan Kaku menjadi Fleksibel. “Tagar #Hidup100Persen ini dicanangkan oleh Wakil Presiden RI pada saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional pada 26 Juni menjadi pilihan dan ajakan bagi masyarakat untuk mulai menjalani gaya #Hidup100Persen”, ucap Irjen Pol Drs. Anjan Pramuka Putra,S.H., M.Hum Deputi Pencegahan BNN pada saat mengawali kegiatan Webinar Memandu #Hidup100Persen Bersama Komunitas, Jum’at 9 Oktober. Kegiatan ini juga mengajak beberapa Pembicara untuk menyampaikan pandangannya mengenai gaya #Hidup100Persen, seperti Co-Founder & Director Suci Arumsari, Content & Digital Strategist Dompet Dhuafa Suci Nuzleni Qadarsih dan Media Bussiness Development aktual.com Megel Jekson.

 

“Keterbatasan ruang gerak, perekonomian yang sulit membuat tingkat stress meningkat di masa pandemi ini tidak menutup sebagian masyarakat untuk mengonsumsi Narkotika. Masalah Narkotika yang dialami seluruh bangsa ini ibaratnya sudah lampu merah dan kalau kita tidak bertindak, maka kita akan mengalami lost generation. Pera serta masyarakat dibutuhkan, sama seperti kehadiran para peserta saat ini melalui Webinar, karna setelah kita tahu dan memahami tentunya kita akan bergerak bersama untuk menyampaikan informasi ini, khususnya bagaimana kita menjalankan gaya #Hidup100Persen”, lanjut Anjan. Anjan berharap bahwa misi baru BNN ini tidak akan berjalan dengan sempurna atau optimal apabila tidak didukung oleh komunitas-komunitas yang ada, seperti beberapa komunitas yang hadir untuk Webinar kali ini yang terdiri dari Komunitas Penggiat Sepeda Sekt3 (Sektor Tebet), Komunitas Santri Zawiyah Ar-Raudha, Komunitas Penggiat Koperasi, Komunitas G-Family, Komunitas Menjaga Pantai Barat (KOMANTAB), Sibolga – Sumatera Utara dan lainnya.

Pilihan #Hidup100Persen juga menjadi pilihan terbaik bagi Suci Arumsari, Co-Founder dan Director Alodokter melihat dari pengalaman pribadi yang pernah dialaminya. “Pada tahun 2011, saya mengalami kelumpuhan dan kecacatan selama 20 hari dan melihat berbagai informasi dari media yang ujung-ujungnya ke obat dan menyerang tulang belakang saya, sehingga bersama dengan saya di tahun 2014 membangun website Alodokter yang turut mengaktualisasi gaya hidup 100 persen”, cerita Suci. Pilihan hidup sehat harus dimulai sejak dini, karna kalau kita menjalani hidup sehat setengah-setengah, maka bahagianya juga setengah-setengah. Suci pun membagikan beberapa tips menarik untuk menerapkan gaya hidup ini, diantaranya dengan menjadi sadar dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar untuk menciptakan keharmonisasian, menjadi sehat baik secara fisik dan mental sangat penting untuk mencapai tujuan hidup, buat hidup kita menjadi berguna dan produktif sehingga bisa mempengaruhi orang lain, dan dari kesemua tips tersebut akan membuat hidup menjadi Bahagia karena menjalankan kehidupan yang baik dan benar, seperti salah satunya adalah menjauhi Narkoba.

Diskusi melalui Webinar yang berlangsung seru ini pun juga turut membuat Suci Qadarsih, Content & Digital Strategist Dompet Dhuafa ini untuk menyampaikan informasi  “bagaimana giving, salah satu gaya hidup 100 persen untuk menciptakan sebuah gerakan yang menjadi penyemangat dan produktif serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar”, tuturnya, dimana beliau juga sudah berkecimpung lama dalam program P4GN yang dijalankan BNN sejak menjadi Jurnalis di salah satu TV swasta.

Acara ini ditutup dengan ajakan dari Megel Jekson, Media Business Development aktual.com “Wajah BNN yang baru saat ini lebih mengajak kita masyarakat, terutama peserta dari berbagai komunitas yang hadir secara virtual, dan tagar Hidup 100 Persen merupakan rumus hidup yang harus kita pegang, karena kalau kita tidak sadar, tidak sehat, tidak produktif, pasti kita tidak akan Bahagia, jadi mari kita bersama-sama memilih untuk Hidup 100 Persen”.

SMAN 10 Kota Tasikmalaya Jadi Pemenang Vlog Hidup 100 Persen

Kegiatan lomba Vlog yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tasikmalaya beberapa waktu yang lalu telah sampai babak akhir yaitu penyerahan hadiah kepada pemenang dari masing-masing.

Dalam lomba ini SMAN 10 Kota Tasikmalaya keluar sebagai pemenang dengan penghargan berupa uang pembinaan dan sertificat yang diserahkan langsung oleh kepala BNNK Tasikmalaya Tuteng Budiman.

 

Adapun juara kedua ditempati oleh SMA Terpadu Riyadhul Ulum Wada’wah, dan ketiga SMK Bina Putra Nusantara. Sementara juara harapan satu adalah SMK Mitra Batik, harapan kedua SMKN 1 Tasikmalaya dan juara harapan ketiga MA Persis Sukasari.

Menurut Tuteng Budiman tema yang dilombakan adalah hidup 100 persen. 100 persen sadar, sehat, produktif dan bahagia. Dengan adanya lomba tersebut Tuteng dapat membantu generasi muda untuk lebih memahami bahaya penyalahgunaan narkoba.

Nantinya menurut Tuteng video vlog tersebut akan menjadi bahan sosialisasi untuk penyampaikan pesan bahaya narkoba kepada generasi mudah ujar Tuteng.

“Nantinya konten vlognya bisa diupload di media sosial dan rean.id dalam rangka upaya pencegahan narkoba” sambung Tuteng.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdaya­an Masyarakat (P2M) BNNK Tasikmalaya Ridwan Jumiarsa menjelaskan, pesan dalam vlog yang dibuat oleh pelajar diharapkan dapat membantu menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba. “Karya dari pelajar ini luar biasa dan ditambah deklarasi anti narkoba kemarin bisa menjadi kader penggiat pencegahan narkoba di sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Lindungi Remaja Dari Narkoba: BNNK Surabaya Gandeng Guru BK

Tinnginya angka penyalahguna narkoba di wilayah perkotaan membuat Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya mencari cara agar dapat menekan peningkatan jumlah penyalahguna narkoba khususnya yang melibatkan remaja atau pelajar. Pelajar perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan tulang punggung bangsa dan negara.

Upaya pencegahan yang dilakukan BNNK Surabaya adalah menggandeng guru BK (Bimbingan dan Konseling) dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Rabu 23/9 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, 18 orang Guru BK dari tingkat SMPN dan 2 orang Guru BK dari SMP Swasta di Surabaya dikumpulkan dalam rangka memberikan bimbingan teknis untuk mencegah remaja dari penyalahgunaan narkoba. Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Kartono.

Dengan menggandeng guru BK tingkat SMP Negeri dan Swasta di Surabaya, kami berharap lingkungan sekolah dapat melaksanakan kegiatan P4GN dan bisa mengurangi angka prevalensi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika” ujar Kartono.

Tujuan lain dari Bimtek ini, sambung Kartono, membekali guru BK agar memiliki kemampuan menjadi Penggiat Anti Narkoba P4GN. Dan menjadi kepanjangan tangan BNN Kota Surabaya. Serta menumbuhkan keinginan dan tekad untuk menyelamatkan para siswa dalam rangka pencegahan dan pemberantasan Narkoba.

Kartono berharap, para guru Bk dapat menjadi penggiat anti Narkoba dan melakukan kegiatan dalam upaya P4GN. Seperti melakukan sosialisasi P4GN di lingkungan sekolah. Diantaranya untuk para siswa, komite wali murid dan guru-guru di sekolah masing-masing.

Sekolah yang ditunjuk sebagai penggiat anti narkoba diharapkan mampu menganggarkan kegiatan P4GN setiap tahun melalui MPLS. Baik dalam kegiatan lomba berupa konten anti Narkoba di hari – hari nasional. Maupun pelatihan OSIS dan konselor sebaya” tutup Kartono

BNNP Sulteng Gandeng FKUB Himbau Masyarakat Cegah Narkoba

Dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di Sulawesinh Tengah, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah bersinergi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng mengajak masyarakat mencegah penyalahgunaan narkoba mulai dari lingkungan keluarga. Kegiatan dikemas dalam bentuk dialog interaktif yang di RRI Palu, Pekan lalu.

Lingkungan keluarga adalah pintu utama memulai upaya pencegahan karena didikan selalu dimulai oleh orang tua ujar kepala BNNP Sulteng Sugeng Suprijanto. Sugeng berharap orang tua dapat memberikan edukasi kepada anggota keluarga termasuk edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Saya bisa mengatakan, bahwa upaya kita harus mempunyai dampak terhadap penurunan kasus narkoba. Salah satunya yakni kita mulai dari lingkungan keluarga antara didikan orangtua kepada anaknya. Mustahil kemudian orangtua itu mengajarkan hal yang tidak baik kepada anaknya, sehingga kami meminta untuk menyematkan tentang bahaya narkoba dalam sendi-sendi mendidik anak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof Zainal Abidin juga meminta orangtua harus menyematkan didikan-didikan agama sejak dini kepada anak. Dalam perjalanan mendidik lewat muatan agama, menurutnya, akan secara otomatis tertanam kebaikan dalam diri anak, sehingga anak dapat membedakan tidnakan boleh dan tidak bisa dikerjakan, termasuk mancoba atau mengkonsumsi narkoba.

“Marilah kita mulai dari keluarga untuk menanamkan pemahaman agama. Narkoba adalah salah satu hal yang tidak baik, ketika pemahaman agama kita sering dengungkan di telingan anak, maka yakinlah mereka akan terbiasa dengan kebaikan dan meninggalkan hal-hal yang merusak diri mereka sendiri,” tuturnya.

BNN Optimalkan Peran Desa Melalui Program Desa Bersinar

Deputi Bidang Pencegahan melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 8, 9, 10, dan 15 September 2020 secara virtual dan melibatkan BNNP dan BNN Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Adapun pembagian zona antara lain zona 1, zona 2, zona 3, dan zona 4 untuk memudahkan koordinasi dan sinkronisasi sesuai wilayah regional.

Adapun area untuk zona 1 antara lain BNNP Nanggro Aceh Darussalam, BNNP Sumut, BNNP Sumbar, BNNP Riau, BNNP Kepulauan Riau, BNNP Jambi,  dan BNNP Lampung. Sementara untuk zona 2 antara lain BNNP Sumsel, BNNP Kepualauan Bangka Belitung, BNNP Bengkulu, BNNP DKI Jakarta, BNNP Banten, BNNP Jawa Tengah, BNNP Jabar. Selanjutnya zona 3 BNNP DI Yogyakarta, BNNP Jawa Timur, BNNP Kalimantan Barat, BNNP Kalimantan Timur, BNNP Kalimantan Tengah, BNNP Kalimantan Selatan, BNNP NTB.

Zona 4 ini dilaksanakan oleh BNNP dan BNNK di bawahnya antara lain  BNNP Kalimantan Utara, BNNP Bali, BNNP NTT, BNNP Sulawesi Barat, BNNP Sulawesi Tengah, BNNP Sulawesi Barat, BNNP Sulawesi Tengah, BNNP Sulawesi Selatan, BNNP Sulawesi Tenggara, BNNP Sulawesi Utara, BNNP Gorontalo, BNNP Maluku, BNNP Malut, BNNP Papua, BNNP Papua Barat

Rapat koordinasi ini sebagai tahapan awal dalam membangun persepsi seluruh stakeholders terutama yang ada pada masing-masing zona untuk melaksanakan kegiatan penguatan ketahana keluarga berbasis sumber daya desa. kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi secara rinci mengenai petunjuk pelaksanaan dan teknis baik proses, metode dan teknis serta upaya dalam mewujudkan program penguatan ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa adalah memiliki alokasi anggaran program ketahanan keluarga dari dana desa dan itu dapat direalisasikan secara maksimal. Sebelumnya program ketahanan keluarga telah dilaksanakan tahun 2019 bekerjasama dengan UNODC namun lebih fokus untuk menghasilkan model program penguatan institusi keluarga untuk menunjang pendidikan anti narkoba  bagi keluarga. Program ini berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan parenting orangtua, peningkatan resiliensi anak, serta penurunan perilaku  negatif  anak.

Rapat ini juga dilaksanakan untuk memastikan adanya dukungan dan  komitmen Pemerintah Desa dengan melakukan  berbagai  langkah pendekatan, koordinasi, dan  Asistensi Penguatan kepada Pemerintah Desa agar Desa memiliki alokasi anggaran Program Ketahanan Keluarga dari Dana Desa  (Desa Bersih Narkoba). Keterlibatan Pemerintah Desa dalam memerangi narkoba sebuah strategi tepat sebagaimana diatur  UU  No 6  Tahun  2014 tentang Desa dapat ambil bagian dalam program ketahanan keluarga yang dialokasikan melalui Dana Desa  demi memperoleh hasil pencegahan yang efektif serta menyatukan pemahaman dan keterpaduan langkah dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Adapun narasumber yang terlibat dalam kegiatan rapat ini antara lain adalah  Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum yang membahas program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa Sebagai Strategi & Kebijakan P4GN. Kemudian dilanjutkan oleh  Kementerian Dalam Negeri yang membahas aspek Arah dan Kebijakan Kemendagri dalam Fasilitasi P4GN dan Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Selanjutnya penyampaian materi dari Kementerian Desa PDTT yang fokus pada pembahasan mengenai Dukungan Dana Desa untuk Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Direktur Advokasi Supratman, SH  menyampaikan materi mengenai bentuk aktivitas Program Keluarga Anti Narkoba yang dapat diimplementasikan di Desa.

Diharapkan dengan adanya rapat koordinasi ini  dapat menjadi ruang komunikasi antara BNNP, BNNK dengan BNN Pusat dan terutama seluruh stakeholders mengenai knowledge sharing agar dapat meningkatkan pelaksanaan program ketahanan keluarga di desa secara optimal.

 

Sivitas Akademika Ubhara Jaya Deklarasi Perangi Narkoba, Masuk Rekor MURI

Jika hadirnya pandemi covid-19 mampu memperlambat bahkan sampai menghentikan roda kehidupan banyak orang dan industri maka tidak demikian dengan kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, Sekalipun diancam dengan berbagai hukum hingga hukuman mati, kasusnya masih terus meningkat di Indonesia. Turut ambil bagian dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, lebih dari 5923 sivitas akademika  Ubhara Jaya  mendeklarasikan perang terhadap narkoba yang dilaksanakan secara luring dan daring, pada Jumat (04/08/2020) di auditorium Ubhara Jaya Grha Tanoto Kampus II Bekasi dengan memberlakukan standar protokoler pencegahan covid -19 secara ketat. Di lokasi luring, hanya sekitar 200 peserta yang hadir sementara peserta ribuan lainnya mengikuti secara daring.

Deklarasi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor  Dunia Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi dengan deklarasi anti narkoba secara daring oleh sivitas akademika terbanyak di Indonesia.  Penyerahan piagam rekor MURI dilakukan oleh senior manajer MURI kepada Rektor Ubhara Jaya sedangkan pendiri MURI, Jaya Suprana memberikan ucapan selamat secara daring. Para peserta, baik di luring maupun daring tampak antusias mengikuti kegiatan deklarasi anti narkoba tersebut. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Rektor Ubhara Jaya, Inspektur Jenderal polisi (purn) Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M, para Warek dan Dekan Ubhara Jaya dan sejumlah perwakilan dari sivitas akademika Ubhara Jaya. Pada acara deklarasi secara luring, nampak para pejabat dan pegiat anti narkoba yang datang Yaitu Jenderal Polisi (Purn) Dr. Drs. Chaeruddin Ismail, S.H., M.H, Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti berikut  Perwakilan Pengurus, Komjen Pol (Purn) Drs. Ahwil Lutan, S.H., MBA., M.M penerima Medali  Kepeloporan Oleh Presiden RI, Komjen Pol (Purn) Drs. Togar M. Sianipar, M.Si, Dewan Penasehat DPP Granat, Irjen Pol (Purn) Dr. Benny Josua Mamoto, S.H., M.Si selaku Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Drs. Erwin Lumban Tobing Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Ali Djohardi (Mantan Deputi Pencegahan BNN),  Laksda (Purn) Ir. Agus Kowo Budi Utomo Tenaga Ahli Kepala BIN, Kepala BNN Yang Diwakili Oleh Kasubdit BNN, Kombes Pol Deni Dharma Pala, Serta Sejumlah Rektor Ubhara Jaya Pada Masanya Yakni Irjen Pol (Purn) Dr.Bibit Samad Rianto,M.M, Irjen Pol (Purn), Dan Irjen Pol (Purn) Dr.H.Moch Djatmiko, S.H.,M.Si.

Sambutan Rektor Ubhara Jaya menyebutkan alasan diselenggarakannya Deklarasi anti narkoba sivitas akademika dari keluarga besar Ubhara Jaya ini adalah “Ubhara Jaya bersungguh sungguh dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba. Sebelumnya telah dilakukan pembentukan cabang khusus gerakan anti narkoba di wilayah kampus. Sudah empat tahun, seleksi penerimaan mahasiswa baru menyertakan tes narkoba.” Saat ini dua ribuan lebih mahasiswa baru Ubhara Jaya juga mengikuti tes bebas narkoba bekerja sama dengan BNN mudah-mudahan cita-cita kita dalam meraih kampus bebas narkoba terwujud dan diridhoi oleh Allah SWT,” kata Rektor.

Niat baik kampus mendapat tanggapan positif dari Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti, Jenderal Polisi (Purn) Dr.Drs. Chaerudin Ismail, S.H.,M.H Dan tamu undangan. deklarasi anti narkoba yang meraih pengakuan nasional  ini menurutnya tidak hanya akan berguna untuk kampus tapi untuk bangsa. “Upaya yang dilakukan Ubhara Jaya sudah banyak dan baik, mudah-mudahan memberikan manfaat yang besar,”ucapnya.

Sebelum acara deklarasi dimulai, telah dilakukan pengumpulan video berisikan deklarasi anti narkoba dari sivitas akademika Ubhara Jaya yang kemudian  terkumpul sebanyak lebih dari 5923 video. Para peserta dalam ikrarnya menyatakan diri masing-masing untuk anti dan melawan segala jenis narkoba. Mendukung program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, terakhir meraih prestasi dan sukses tanpa narkoba. Ikrar kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu bagimu negeri.

Penghargaan MURI dari deklarasi anti narkoba sivitas akademika terbanyak ini menjadi Rekor MURI ke empat bagi Ubhara Jaya. Semoga perolehan yang membanggakan ini semakin menambah semangat Ubhara Jaya dalam akselerasi menuju perguruan tinggi yang unggul di tengah kehidupan yang tengah sulit akibat covid-i9.

Penguatan Pembentukan Relawan Anti Narkoba

Selasa (25/08/2020) Deputi Bidang Pencegahan melalui Direktorat Advokasi kembali mengadakan asistensi untuk 40 Relawan Anti Narkoba di Hotel Bidakara, Jakarta. Para relawan ini nantinya akan menjadi agent of change (Agen Perubahan) untuk perpanjang tangan BNN dalam mengerakkan partisipasi masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Asistensi kali ini dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra S.H M.Hum, dan Direktur Advokasi, Supratman S.H.

Mengawali acara, Deputi Pencegahan BNN memberikan sambutan dan pesan agar perwakilan dari 40 Relawan Anti Narkoba dapat memberikan informasi dan edukasi tentang P4GN dari mulai tingkatan SD sampai SMA, karna merekalah pangsa pasar potensial narkoba. Selanjutnya beliau memberikan materi tentang narkoba dan permasalahannya yang membahas bahwa Indonesia Darurat Narkoba karna demand atau pengguna narkona di Indonesia masih sangat tinggi dan berharap melalui Relawan Anti Narkoba ini dapat menurunkan demand tersebut.

Dari total pengguna narkoba, 50.3% penyalahguna narkoba adalah pekerja, ini disebabkan para pekerja sudah memiliki uang sendiri dan salah satu faktornya dipengaruhi oleh lingkungan seperti tingkat stres yang tinggi, memiliki uang & gaya hidup yang berlebihan.

Relawan Anti Narkoba juga diberikan informasi tentang NPS (New Psychoactive Substances) yang sampi saat ini sudah terdapat 892 jenis baru diseluruh dunia. Para relawam juga diperlihatkan jenis-jenis narkoba golong 1,2,3 serta efek penggunaannya yang sangat merusak tubuh. Hal lain yang harus diketahui oleh Relawan Anti Narkoba adalah Inpres No.2 tahun 2020 tentang seluruh lembaga/instansi pemerintah melaksanakan aksi Nasional P4GN. Tes urine kesetiap pekerja/karyawan merupakan contoh aksi dari Inpres serta dapat mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba. Diakhir paparannya, Anjan Pramuka Putra memperkenalkan tagline baru dari BNN yaitu #hidup100persen dengan 4 elemen, yaitu Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia yang dapat diterapkan ke kehidupan sehari-hari.

Diharapkan pembekalan dan pemberian materi Relawan Anti Narkoba dan Sistem Pelaporan Relawan Anti Narkoba (SiParel) yang sudah diberikan kepada 40 peserta dapat berkomitmen dan berperan serta untuk mengajak semua masyarakat agar peduli terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba untuk menjadikan Indonesia negeri bersih narkoba.

Di hari kedua, Rabu (26/08/2020) acara dimulai dengan materi yang diberikan oleh Direktur Intelijen Brigjen. Pol. Drs. Adityawarman, M.Si yang membahas tentang Narkotika Dalam Perspektif Hukum. Sebagai Relawan Anti Narkoba tentunya ketentuan-ketentuan hukum yang terkait narkotika haruslah diketahui dan dipahami sehingga dibahaslah terkait keadaan tangkap tangan, klasifikasi narkoba dan prekusor, sumber dari Narkotika, daerah rawan peredaran narkotika, rute penyelundupan narkotika, serta sistem penegakan hukum yang berlaku yang didalamnya juga terdapat ancaman pidana serta modus operandi dalam penyelundupan narkoba.

Materi dilanjutkan oleh Dedi Dwitagama yang membahas tentang Teknik Presentasi & Komunikasi Efektif. Beliau berharap dapat menginspirasi peserta agar dapat menjadi pembicara yang hebat setelah materi yang diberikannya. Dengan melakukan games di awal materinya, Dedi meminta peserta membentuk kelompok untuk membuat sebuah presentasi singkat yang berisikan tentang bagaimana membuat suatu presentasi yang inspiratif dan bermanfaat versi mereka.

Dalam materi yang dipaparkan, Dedi memberikan manfaat yang luar biasa dari presentasi dan komunikasi seperti meningkatkan profesionalisme, memperluas jaringan, membuka kesempatan berkembang, serta meningkatkan peercayaan diri, kemampuan mempengaruhi, kemampuan belajar, serta banyak manfaat hidup lainnya. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan banyak sekali tips-tips untuk menjadi pembicara yang sukses.