Kepala BNN: Penyuluh P4GN Garda Terdepan BNN, Upahnya Besar di Surga

Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakenis) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat berpesan kepada seluruh Penyuluh P4GN, “Saya harap kalian lakukan yang terbaik dengan tulus, tugas Anda itu mulia. Upah Anda besar di surga”. Hal ini disampaikan Kepala BNN pada pembukaan Rakernis pada Kamis (10/3) di Bali. Kepala BNN Ri merasa bangga dengan peran penyuluh narkoba di tengan masyarakat yang merupakan duta BNN yang bersentuhan langsung dengan masyarakat baik di pusat hingga ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

 

 

Rakernis yang digelar di The Patra Villa and Resort pada tanggal 9-11 Maret 2002 ini mengusung tema “Optimalisasi Kemampuan Penyuluh Narkoba Melalui Soft Power Approach Mewujudkan Indonesia bersinar dihadiri seluruh penyuluh P4GN di Indonesia baik yang datang langsung maupun yang mengikutinya secara daring. Kepala BNN RI juga berpesan kepada seluruh peserta agar dapat menyerap materi – materi yang disampaikan para pakar yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini dan menyalurkannya kepada masyarakat.

Pada pembukaan Rakernis ini Kepala BNN RI juga meresmikan aplikasi SiDePe (Sistem Informasi Deputi Bidang Pencegahan) yaitu aplikasi yang nantinya digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan pelaporan Penyuluh P4GN serta twibbon HUT BNN RI ke 20.

 

 

 

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Sufyan Syarif, M.H. dalam diskusi panel menyampaikan saat ini ada 4 (empat) program prioritas nasional bidang pencegahan yaitu: ketahanan keluarga, ketahanan komunitas, ketahanan sekolah, dan ketahaan lingkungan berbasis sumber daya pembangunan desa dengan ketahanan masyarakat sebagai indikator kinerja utama.

 

Deputi Pencegahan BNN juga mengatakan dalam melakukan program – program tersebut, para penyuluh hendaknya melakukan kolaborasi baik dengan bidang lain di BNN maupun dengan stake holder pemerintah atau swasta. “Kita tidak bisa kerja sendiri. Kita harus bersinergi secara komprehensif dengan pihak lain. Dan selain keempat program itu, jangan lupakan juga branding. Branding ini penting agar masyarakat mengetahui program-program apa saja yang kita jalankan.” Lanjut. Sufyan.

 

Rapat Kerja Teknis ini menghadirkan narasumber internal lainnya seperti dari bidang Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi, Pemberantasan, Puslitdatin, Inspektorat, pakar di bidang psikologi komunikas serta narasumber dari Ditjen Bina Pemerintahan Desa dan Ditjen Politik & Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri serta dari Deputi Bidang SDM, Teknologi & Informasi, Kementerian BUMN.

Deputi Pencegahan BNN Ajak Awak Media Gelorakan #HIDUP100PERSEN

Tagar #Hidup100Persen yang menjadi tagline baru BNN terus digelorakan oleh Deputi Bidang Pencegahan BNN melalui acara ‘Forum Diskusi Trending Topic di Kalangan Media’. Tagar #Hidup100Persen merupakan inovasi BNN dalam menyampaikan suatu ajakan kepada masyarakat untuk terus Produktif, Sadar, Sehat dan Bahagia. Kegiatan tersebut digelar pada Kamis (22/10) di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dengan mewajibkan seluruh peserta dan panitia mengikuti rapid tes dan memakai masker dan menjaga jarak aman.

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra S.H., M.Hum dalam sambutannya mengatakan selama puluhan tahun masyarakat dicekoki informasi bahaya, akibat serta larangan  berbagai penggunaan Narkoba. Namun kenyataannya penyalahgunaan Narkoba masih saja marak terjadi. Anjan menerangkan bahwa dengan berbagai fenomena yang terjadi tersebut membawa perubahan (re-branding) citra BNN  dalam menggunakan slogan atau tagline baru yaitu #Hidup100Persen sebagai garda utama Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba.

Berbicara mengenai kampanye Nasional, #Hidup100Persen yang digaungkan pada saat HANI (Hari Anti Narkotika Internasional) tahun 2020 ada empat komponen yaitu sadar, sehat, produktif, dan bahagia tanpa Narkoba. BNN mengajak untuk lebih aspiratif dalam menentukan pilihan hidup dan diharapkan menjadi sebuah gerakan massal, terutama bagi para pekerja media dan lingkungan Kementerian/Lembaga untuk bersama-sama digelorakan tagar ini di berbagai lapisan masyarakat”, lanjut Anjan.

Selain itu, kegiatan yang mengambil tema “Menggelorakan Kampanye Nasional #Hidup100Persen, Sadar, Sehat, Produktif, Bahagia Tanpg Narkoba” ini turut mengadirkan Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. Beliau menjelaskan bahwa yang menjadi latar belakang dalam perubahan citra BNN ini karena adanya pembangunan SDM yang unggul yang merupakan salah satu program yang dijalankan dalam 5 (lima) tahun kedepan, kemudian adanya bonus demografi di tahun 2030 – 2040 serta karakter generasi millennial atau generasi Z, “Hal inilah yang bisa dilakukan seorang generasi millennial untuk menjadikan perubahan sebagai teman dalam mencapai tujuan, yang tentunya mengarah kepada pilihan hidup 100 persen. Masyarakat atau kaum millennial ini juga membutuhkan contoh atau role model untuk hidup dengan segala alasan dan motivasi mereka, tanpa Narkoba”.

Pada kesempatan yang sama, pilihan #Hidup100Persen juga menjadi pilihan terbaik bagi Suci Arumsari, Co-Founder dan Director Alodokter yang turut hadir sebagai Narasumber dan berbagi pengalaman pribadi dalam menjalankan gaya hidup 100 persen. “Pada tahun 2011, saya mengalami kelumpuhan dan kecacatan selama 20 hari dan melihat berbagai informasi dari media yang ujung-ujungnya menggunakan obat dan menyerang tulang belakang saya, sehingga bersama dengan rekan saya,  di tahun 2014 kami membangun website Alodokter yang turut mengaktualisasi gaya hidup 100 persen. Dengan informasi-informasi yang kami bagikan melalui artikel bahwa kita perlu menjauhkan diri dari hal yang kurang bermanfaat seperti Narkoba serta Turut berkontribusi untuk menciptakan suasana kondusif di lingkungan sosial, karena kita dapat mewujudkan apapun tanpa Narkoba”, cerita Suci.

Dalam menggelorakan kampanye nasional tagar #Hidup100Persen ini pun, Deputi Bidang Pencegahan mengajak Head of Content Narasi TV, Amanada Velani untuk berbagi ilmu bagi peserta yang hadir dalam mengajak melakukan pilihan gaya hidup 100 persen. “Tujuan membuat kampanye, salah satunya adalah menarik animo masyarakat dan mengukur keberhasilan apakah kampanye kita berhasil atau tidak. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah kita harus mengerti target audience. Setelah itu, perlu membangun konten-konten yang inspiratif kepada masyarakat khususnya generasi Z supaya mereka bisa men-share kembali tagar yang sudah kita buat tersebut”, terang Amanda. Pada akhirnya, dibutuhkan kekonsistenan untuk membuat konten karena dengan membagikan real content, kita bisa membagikan penampilan yang menarik sehingga tagar #Hidup100Persen akan diingat dan menggelora bagi masyarakat dan mulai melakukan gaya hidup 100 persen untuk sadar, sehat, produktif dan Bahagia tanpa Narkoba di lingkungan kita masing-masing, tutup Amanda.

Peserta yang berjumlah 100 dari berbagai kalangan media, blogger, kementerian/Lembaga ini diharapkan dapat ikut menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini BNN, kepada masyarakat untuk bersama-sama memiliki pilihan #Hidup100Persen

BNN Optimalkan Peran Desa Melalui Program Desa Bersinar

Deputi Bidang Pencegahan melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 8, 9, 10, dan 15 September 2020 secara virtual dan melibatkan BNNP dan BNN Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Adapun pembagian zona antara lain zona 1, zona 2, zona 3, dan zona 4 untuk memudahkan koordinasi dan sinkronisasi sesuai wilayah regional.

Adapun area untuk zona 1 antara lain BNNP Nanggro Aceh Darussalam, BNNP Sumut, BNNP Sumbar, BNNP Riau, BNNP Kepulauan Riau, BNNP Jambi,  dan BNNP Lampung. Sementara untuk zona 2 antara lain BNNP Sumsel, BNNP Kepualauan Bangka Belitung, BNNP Bengkulu, BNNP DKI Jakarta, BNNP Banten, BNNP Jawa Tengah, BNNP Jabar. Selanjutnya zona 3 BNNP DI Yogyakarta, BNNP Jawa Timur, BNNP Kalimantan Barat, BNNP Kalimantan Timur, BNNP Kalimantan Tengah, BNNP Kalimantan Selatan, BNNP NTB.

Zona 4 ini dilaksanakan oleh BNNP dan BNNK di bawahnya antara lain  BNNP Kalimantan Utara, BNNP Bali, BNNP NTT, BNNP Sulawesi Barat, BNNP Sulawesi Tengah, BNNP Sulawesi Barat, BNNP Sulawesi Tengah, BNNP Sulawesi Selatan, BNNP Sulawesi Tenggara, BNNP Sulawesi Utara, BNNP Gorontalo, BNNP Maluku, BNNP Malut, BNNP Papua, BNNP Papua Barat

Rapat koordinasi ini sebagai tahapan awal dalam membangun persepsi seluruh stakeholders terutama yang ada pada masing-masing zona untuk melaksanakan kegiatan penguatan ketahana keluarga berbasis sumber daya desa. kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi secara rinci mengenai petunjuk pelaksanaan dan teknis baik proses, metode dan teknis serta upaya dalam mewujudkan program penguatan ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa adalah memiliki alokasi anggaran program ketahanan keluarga dari dana desa dan itu dapat direalisasikan secara maksimal. Sebelumnya program ketahanan keluarga telah dilaksanakan tahun 2019 bekerjasama dengan UNODC namun lebih fokus untuk menghasilkan model program penguatan institusi keluarga untuk menunjang pendidikan anti narkoba  bagi keluarga. Program ini berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan parenting orangtua, peningkatan resiliensi anak, serta penurunan perilaku  negatif  anak.

Rapat ini juga dilaksanakan untuk memastikan adanya dukungan dan  komitmen Pemerintah Desa dengan melakukan  berbagai  langkah pendekatan, koordinasi, dan  Asistensi Penguatan kepada Pemerintah Desa agar Desa memiliki alokasi anggaran Program Ketahanan Keluarga dari Dana Desa  (Desa Bersih Narkoba). Keterlibatan Pemerintah Desa dalam memerangi narkoba sebuah strategi tepat sebagaimana diatur  UU  No 6  Tahun  2014 tentang Desa dapat ambil bagian dalam program ketahanan keluarga yang dialokasikan melalui Dana Desa  demi memperoleh hasil pencegahan yang efektif serta menyatukan pemahaman dan keterpaduan langkah dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Adapun narasumber yang terlibat dalam kegiatan rapat ini antara lain adalah  Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum yang membahas program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa Sebagai Strategi & Kebijakan P4GN. Kemudian dilanjutkan oleh  Kementerian Dalam Negeri yang membahas aspek Arah dan Kebijakan Kemendagri dalam Fasilitasi P4GN dan Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Selanjutnya penyampaian materi dari Kementerian Desa PDTT yang fokus pada pembahasan mengenai Dukungan Dana Desa untuk Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Direktur Advokasi Supratman, SH  menyampaikan materi mengenai bentuk aktivitas Program Keluarga Anti Narkoba yang dapat diimplementasikan di Desa.

Diharapkan dengan adanya rapat koordinasi ini  dapat menjadi ruang komunikasi antara BNNP, BNNK dengan BNN Pusat dan terutama seluruh stakeholders mengenai knowledge sharing agar dapat meningkatkan pelaksanaan program ketahanan keluarga di desa secara optimal.

 

Penguatan Pembentukan Relawan Anti Narkoba

Selasa (25/08/2020) Deputi Bidang Pencegahan melalui Direktorat Advokasi kembali mengadakan asistensi untuk 40 Relawan Anti Narkoba di Hotel Bidakara, Jakarta. Para relawan ini nantinya akan menjadi agent of change (Agen Perubahan) untuk perpanjang tangan BNN dalam mengerakkan partisipasi masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Asistensi kali ini dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra S.H M.Hum, dan Direktur Advokasi, Supratman S.H.

Mengawali acara, Deputi Pencegahan BNN memberikan sambutan dan pesan agar perwakilan dari 40 Relawan Anti Narkoba dapat memberikan informasi dan edukasi tentang P4GN dari mulai tingkatan SD sampai SMA, karna merekalah pangsa pasar potensial narkoba. Selanjutnya beliau memberikan materi tentang narkoba dan permasalahannya yang membahas bahwa Indonesia Darurat Narkoba karna demand atau pengguna narkona di Indonesia masih sangat tinggi dan berharap melalui Relawan Anti Narkoba ini dapat menurunkan demand tersebut.

Dari total pengguna narkoba, 50.3% penyalahguna narkoba adalah pekerja, ini disebabkan para pekerja sudah memiliki uang sendiri dan salah satu faktornya dipengaruhi oleh lingkungan seperti tingkat stres yang tinggi, memiliki uang & gaya hidup yang berlebihan.

Relawan Anti Narkoba juga diberikan informasi tentang NPS (New Psychoactive Substances) yang sampi saat ini sudah terdapat 892 jenis baru diseluruh dunia. Para relawam juga diperlihatkan jenis-jenis narkoba golong 1,2,3 serta efek penggunaannya yang sangat merusak tubuh. Hal lain yang harus diketahui oleh Relawan Anti Narkoba adalah Inpres No.2 tahun 2020 tentang seluruh lembaga/instansi pemerintah melaksanakan aksi Nasional P4GN. Tes urine kesetiap pekerja/karyawan merupakan contoh aksi dari Inpres serta dapat mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba. Diakhir paparannya, Anjan Pramuka Putra memperkenalkan tagline baru dari BNN yaitu #hidup100persen dengan 4 elemen, yaitu Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia yang dapat diterapkan ke kehidupan sehari-hari.

Diharapkan pembekalan dan pemberian materi Relawan Anti Narkoba dan Sistem Pelaporan Relawan Anti Narkoba (SiParel) yang sudah diberikan kepada 40 peserta dapat berkomitmen dan berperan serta untuk mengajak semua masyarakat agar peduli terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba untuk menjadikan Indonesia negeri bersih narkoba.

Di hari kedua, Rabu (26/08/2020) acara dimulai dengan materi yang diberikan oleh Direktur Intelijen Brigjen. Pol. Drs. Adityawarman, M.Si yang membahas tentang Narkotika Dalam Perspektif Hukum. Sebagai Relawan Anti Narkoba tentunya ketentuan-ketentuan hukum yang terkait narkotika haruslah diketahui dan dipahami sehingga dibahaslah terkait keadaan tangkap tangan, klasifikasi narkoba dan prekusor, sumber dari Narkotika, daerah rawan peredaran narkotika, rute penyelundupan narkotika, serta sistem penegakan hukum yang berlaku yang didalamnya juga terdapat ancaman pidana serta modus operandi dalam penyelundupan narkoba.

Materi dilanjutkan oleh Dedi Dwitagama yang membahas tentang Teknik Presentasi & Komunikasi Efektif. Beliau berharap dapat menginspirasi peserta agar dapat menjadi pembicara yang hebat setelah materi yang diberikannya. Dengan melakukan games di awal materinya, Dedi meminta peserta membentuk kelompok untuk membuat sebuah presentasi singkat yang berisikan tentang bagaimana membuat suatu presentasi yang inspiratif dan bermanfaat versi mereka.

Dalam materi yang dipaparkan, Dedi memberikan manfaat yang luar biasa dari presentasi dan komunikasi seperti meningkatkan profesionalisme, memperluas jaringan, membuka kesempatan berkembang, serta meningkatkan peercayaan diri, kemampuan mempengaruhi, kemampuan belajar, serta banyak manfaat hidup lainnya. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan banyak sekali tips-tips untuk menjadi pembicara yang sukses.

Kembangkan REAN.ID: Deputi Bidang Pencegahan dan SCI Tandatangani Perjanjian Kerjasa Sama

Senin, 24/8 Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Sobat Cyber Indonesia (SCI) menandatangi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berisikan tentang Pengelolaan Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN).

Penandatanganan Kerjasama ini disaksikan langsung Oleh Kepala BNN Drs. Heru Winarkoa. SH, dan Pejabat Utama dilingkungan BNN diruang Patimura, Lantai 1 Gedung BNN Cawang, Jakarta Timur.

Maksud penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan kerja sama dalam melaksanakan upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) secara terpadu dan saling menguntungkan guna mewujudkan masyarakat Indonesia bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Kepala BNN Drs. Heru Winarko. SH memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya Rumah Edukasi Anti Narkoba atau disingkat REAN.ID merupakan media edukasi untuk remaja Indonesia yang mampu mengekspresikan karya, menggali potensi, membangun kepercayaan diri guna memperkuat citra remaja dan untuk sumber informasi dan edukasi difokuskan untuk remaja yang membuat konten-konten positif untuk mengembangkan kreatifitas untuk hidup 100% produktif.

Sejak awal membangun Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN.ID) konsentrasinya adalah melindungi Generasi Muda atau Generasi Millenial dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu Generasi Muda harus sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba ujar Heru.

“Awal masuk ke BNN saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan dimana anak muda harus kita doktrin bahwa memakai narkoba itu tidak keren” ujarnya menjelaskan.

Heru berharap kerjasama dengan SCI dapat lebih maksimal dalam menyebarkan konten-konten hidup 100 persen  kepada generasi muda. Hidup 100% merupakan transisi citra BNN sebagai garda utama pencegahan dan pemberantasan narkoba yaitu dengan mengubah pola pikir otoritatif menjadi aspiratif, beku menjadi hangat,dan kaku menjadi flexibel.

Sementara itu Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra. SH.M.Hum dalam laporannya  mengatakan REAN.ID merupakan flatform digital yang khusus dibuat untuk muda denga slogan “dari anak muda untuk anak muda”.

Menurut Anjan REAN.ID saat ini terdapat 1.765 orang kontributor sejak tahun lalu hingga agustus 2020 dengan kisaran usia antara 15-30 tahun.

Untuk meningkatan kapasitas REAN.ID lanjut Anjan maka Deputi Bidang Pencegahan menggandeng Sobat Cyber Indonesia dengan maksud mengajak generasi muda yang aktif bersama Sobat Cyber Indonesia untuk membuat dan menyebarkan konten positif tentang hidup 100 persen serta pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sehingga dengan demikian masyarakat khususnya generasi muda semakin banyak yang mendapatkan informasi dan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ujar Anjan.

 

Ketua Umum SCI Firna Lim mengatakan pihaknya sangat termotivasi dengan adanya penandatangan perjanjian kerjasama ini.

Menurutnya konsep yang akan diberikan dalam kegiatan Rean.id ada Offline Activity dan Online Activity. kegiatan ini melibatkan kaum muda yang memiliki integritas, komunitas millenial, influencer lokal, pelajar dan mahasiswa. Target dari peserta dari mengikuti kegiatan Rean.id sebanyak 200 peserta dari berbagai komunitas, kaum millenial dan masyarakat sekitar ujar Virna.

Diakhir tahun lajut Virna ada REAN Festival yang nantinya Rean Community se-Indonesia akan berkumpul dan juga ada Rean Award dengan kategori  The Best Rean Community Of The Years, Content Rean Of The Years, Pentas Seni dari Rean Community, dan Rean Exhibition. Rean Festival ini menargetkan 10.000 peserta dari berbagai kalangan.

Turut hadir Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ketua Umum Pengelola Domain Internet Indonesia (Pandi). Dalam kapasitasnya sebagai pakar, Yudho memberikan masukan terkait dengan pengelolaan REAN.ID. Menurutnya REAN.ID dalam bentuk rumah edukasi anti narkoba virtual dapat menjangkau sasaran (anak muda) mulai dari Sabang sampai merauke-dari miangas sampe pulau Rote. Konten yang ada harus menarik dan tidak terlalu formal ujar Yudho.

Dalam mengelola REAN.ID, aura pemerintah harus dihilangkan, karena kalau ada aura pemerintah makan generasi Z langsung berpikir yang mudah menjadi ribet ujar Yudho menambahkan. Itulah sebabnya mengapa tidak menampilkan logo BNN di REAN. ID tutup Yudho. (Oscar)

 

 

Mobile Campaign “Hidup 100 Persen” BNN dengan Komunitas Blank Blend Thonk

Sabtu (25/07/2020) Komunitas Blank Blend Thonk (BBT) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional melalui Deputi Bidang Pencegahan melakukan Road Campaign #Hidup100persen dan Bakti Sosial di Desa Mancak, Serang, Banten.

Acara dimulai dengan Flag Off (Pelepasan) para anggota BBT yang dihadiri oleh Deputi Pencegahan, Irjen Pol. Drs. Anjan Pramuka Putra M.Hum, Direktur Informasi & Edukasi, Brigjen Pol. Drs. Purwo Cahyoko, M.Si, Ketua Pengurus Komunitas Blank Blend Thonk, James Narande dan 27 kendaraan siap berangkat untuk mengkampanyekan tagline baru dari BNN #hidup100persen.

Dalam kesempatan ini Anjan Pramuka Putra menjelaskan bahwa saat ini masih banyak narkoba yang masuk ke Indonesia ditengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu Anjan mengajak #hidup100persen dengan komponen sadar, sehat, produktif dan bahagia yang semua harus berkesinambungan. “Karna kalau tidak sadar, kita tidak akan tahu mana yang bahaya mana yang tidak dan kita akan terpapar bahaya narkoba. Begitu pun jika kita tidak sehat tentunya akan terpapar pandemi Covid-19” ujar orang nomor satu di Deputi Bidang Pencegahan BNN itu.

Melalui Deputi Pencegahan, Kepala BNN mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilakukan pada hari ini kepada Blank Blend Thonk karena merupakan bentuk nyata kepedulian sesama ditengah kondisi yang memprihatikan seperti saat ini.

Acara flag off dilanjutkan dengan pemasangan stiker #hidup100persen oleh Deputi Pencegahan pada perwakilan mobil Komunitas Blank Blend Thonk lalu secara resmi para anggota dilepas untuk berangkat menuju Serang, Banten.

Rombongan Komunitas Blank Blend Thonk beserta jajaran Deputi Bidang Pencegahan tiba di BNNP Banten untuk melanjutkan rangkaian acara campaign melalu virtual video conference, yang hadiri oleh 2 Narasumber yaitu Deputi Pencegahan, Anjan Pramuka Putra, Direktur Informasi & Edukasi, Purwo Cahyoko melalui virtual Zoom serta Kepala BNNP Banten yang diwakili oleh Kabid Pemberantasan Banten, Jemmy Suatan dan dipandu oleh Kasubdit Media Non Elektronik Deni Dharmapala selaku moderator.

Campaign dimulai oleh Anjan dengan penyampaikan apa tujuan dari #hidup100persen kepada pesera yang hadir di BNNP Banten, lalu dilanjutkan Purwo Cahyoko menginformasikan dan mengulas tagline baru dari BNN, yang bertujuan untuk mendorong dan mengajak generasi penerus bangsa agar dapat melakukan hidup yang produktif, tidak setengah-setengah. Dan tujuan terakhir dari campaign ini adalah Bakti Sosial di Desa Mancak.

Road Campaign #Hidup100Persen merupakan momentum bagi terbangunnya keikutsertaan masyarakat untuk menerapkan gaya #Hidup100Persen dengan sadar menunjukkan kepedulian mereka terhadap masalah-masalah narkoba baik yang ada sekitar mereka atau secara nasional maupun global.

Melalui semangat #Hidup100Persen, saatnya melakukan kampanye sebagai bentuk aksi nyata satu gerakan sosial hidup sehat, sadar dan produktif dalam rangka melindungi lingkungan bermasyarakat dari ancaman bahaya narkoba serta menciptakan dan mempertahankan wilayahnya untuk tetap bersih dari Narkoba.

Jalin Kerjasama: BNN dan ILUNI UI Tandatangani MoU Pencegahan Narkoba

Jumat (24/07/2020) Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penandatanganan nota Kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).

Acara ini dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra. SH, M.Hum dan Ketua Umum Iluni UI Andre Rahadian serta jajaran pengurus.

Salah satu ancaman krusial terkait pembangunan Sumber Daya Manusia adalah penyalahgunaan narkotika yang masif dan menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Saat ini media massa hampir setiap harinya menyajikan berita seputar kejahatan narkotika dengan berbagai varian modus operandi yang dilakukan para bandar narkotika.

 

BNN mengandeng ILUNI UI yang mana mempunyai tugas untuk memberikan dukungan bagi alumni untuk masuk kedunia kerja dan melakukan pengawasan terhadap para alumni dan tidak ada penyalahgunaan narkotika dikalangan Alumni UI.

Deputi Pencegahan BNN, Anjan Pramuka Putra, memberikan apresiasi yang tinggi kepada ILUNI UI yang mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika yang diharapkan dapat mempengaruhi dan membentuk paradigma serta sikap yang positif dan semangat hidup yang produktif, sehinga seluruh alumi UI tidak berfikir untuk menyalahgunakan narkotika dalam bentuk apapun.

Kerjasama ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen bersama untuk meningkatkan peran serta dalam Upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di Indonesia.

Hidup 100 Persen dan Budaya Bersepeda

Melihat fenomena bersepeda yang merupakan salah satu pilihan dan gaya hidup dalam berolahraga dan bekerja saat ini, Direktorat Informasi dan Edukasi P4GN bekerjasama dengan Bike To Work Indonesia, menggelar Talkshow Digital Komunitas dan Masyarakat, dengan mengusung tema “Hidup100persen dan Budaya Bersepeda.

Menghadirkan pembicara, Deputi Pencegahan, Irjen Pol Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H., M.Hum, Ketua Bike To Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto, Musisi sekaligus Aktivis Pencinta Alam Nugie dan Prince of Ska Denny Frust, kegiatan webinar kali ini berlangsung menarik dengan dihadiri anggota komunitas Bike To Work Indonesia.

Dalam paparannya, Deputi Pencegahan menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi saat ini yang membatasi ruang gerak dan sulitnya perekonomian membuat tingkat stres meningkat sehingga kecenderungan konsumsi narkotika juga meningkat. “Dalam situasi pandemi, jaringan Narkotika memasukkan barang haram ini ke Indonesia. Dalam beberapa bulan yang lalu, Polri, BNN mengungkap kasus Narkoba dengan jumlah yang sangat mengejutkan. Nah, hal inilah yang kita masyarakat perlu lakukan untuk mengontrol diri yaitu sejalan dengan misi BNN dalam mengimplementasikan P4GN melalui #Hidup100Persen ”, ujar Anjan.

“Elemen #Hidup100Persen yang terdiri dari sadar, sehat, produktif dan bahagia yang merupakan semangat baru BNN dalam melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman Narkotika melalui ajakan dan menjadi role model demi kebiasaan baik, kebiasaan yang teratur dan memberikan manfaat bagi diri sendiri serta lingkungan ”, lanjut Anjan.

Om Poetoet, demikian sapaan santai ketua B2W juga mengajak peserta yang hadir untuk melakukan kebiasaan dan hal yang baik, salah satunya adalah bersepeda. “Saya kalau stress, saya bersepeda, itu cara saya mengatasi kelelahan dalam bekerja, setelah bersepeda dan beristirahat, bangun tidur saya menjadi bugar lagi, stresnya hilang tanpa Narkoba. Bersepeda merupakan salah satu alternatif sehari-hari dalam mengimplementasikan #hidup100persen”.

Hal sama juga disampaikan oleh Nugie, yang merupakan role model dalam budaya bersepeda dari kalangan artis dan aktivis, “Sepeda merupakan sarana aktualisasi diri dari kecil, karna saya adalah anak BMX dan tumbuh besar dengan teman-teman saya yang tidak melakukan gaya #hidup100persen karna mereka terjerat penyalahgunaan Narkoba. Disini, saya mau bersaksi bahwa saya bisa dikatakan selamat dari penyalahgunaan Narkoba tersebut, karna saya melakukan kegiatan bersepeda. Sepeda merupakan faktor hemat, sehat bugar dan hebat dalam hidup saya, semoga hal ini pun bisa menyuarakan ayok #hidup100persen, ayo bersepeda dan jadikan transportasi bukan hanya sebagai hobi dan tentunya terhindar dari penyalahgunaan Narkoba”, ajak Nugie.

Lebih lanjut disampaikan oleh Denny Frust sebagai penutup mengajak peserta untuk bergerak melakukan gaya #hidup100persen melalui salah satu ciptaan lagunya berjudul “Mari Bergerak Kawan”, dalam memotivasi peserta untuk semangat menjalani hidup.

Acara yang berlangsung seru dan disertai dengan tanya jawab dari para peserta ini, ditutup dengan nyanyian yang dibagikan oleh  Nugie berjudul “Sepeda”, dan BNN sendiri tetap berupaya untuk mendorong tren bersepeda menjadi budaya dan alternatif #hidup100persen dan memulai menikmati apa yang ada dengan cara yang sederhana, dan jauh dari pikiran untuk menyalahgunakan Narkoba.

Deputi Pencegahan BNN: Dalam Sekejap Uang Hasil Penjualan Narkotika Mengalir ke Luar Negeri

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementrian Keungan menggelar Webinar dalam rangka DJKN menuju wilayah bebas dari Korupsi dengan mengusung tema “Hidup Sehat Tanpa Narkoba Dalam Tatanan Normal Baru”. Webinar tersebut menghadirkan Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH. M,Hum dan Ivanka Slank sebagai narasumber.

Lebih dari 800 ratus peserta mengikuti kegiatan tersebut diantaranya para Direktur di lingkungan Kementrian Keuangan, Kepala Kanwil DJKN dari Aceh sampai Papua .

Kepala DJKN  Isa Rachmatarwata dalam pengantar diskusi mengatakan permasalahan narkoba menjadi ancaman serius yang mengancam kesehatan mental masyarakat. Dia berharap kegiatan webinar ini dapat menghindarkan pegawai dan peserta webinar dari penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkotika lanjut Isa sangat tergantung terhadap individu itu sendiri, terutama bagaimana mengelola perilaku , stres dan tekananan dalam dirinya. Apabila tidak mampu mengendalikan itu semua maka seseorang bisa terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika ujar Isa.

DJKN yang memayungi sekitar 400 karyawan terus berupaya menjaga kesehatan fisik maupun mental pegawai agar dapat bekerja lebih produktif sambung Isa.

Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra. SH, M,Hum dalam paparannya mengambil tema Hidup Sehat Tanpa Narkoba dalam Tatanan Normal Baru. Diawal paparannya Anjan menyampaikan tentang kerugian ekomoni yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba. Kerugian ekonomi menurut Anjan meliputi biaya privat dan sosial yang mencapai 84, 7 trilyun.

Saat ini transaksi narkotika papar Anjan dipermudah dengan hadirnya teknologi. Misalnya seseorang transaksi narkotika maka uang hasil transaksi tersebut dalam sekejap mengalir keluar negeri .

“Dengan bermodalkan ponsel melalui M-banking uang hasil transaksi narkotika langsung dikirim pada saat itu juga keluar negeri. Ini sangat berbahaya sekali” ulas Anjan. Pada masa pandemi ini lanjut Anjan sindikat narkoba tetap menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Hal ini terlihat dari pengungkapan kasus oleh aparan penegak hukum.

Data BNN pada tahun 2019 tercatat 77% penyalahguna narkoba adalah kalangan pekerja. Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat, kemampuan ekonomi yang memadai, tekanan pekerjaan yang menuntut untuk overtime dan pandangan yang keliru tentang narkoba papar Anjan.

Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba Anjan mengajak seluruh kementrian dan lembaga melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain menampilkan konten-konten pencegahan penyalahgunaan narkoba di setiap kantor (melalui videotron, spanduk, banner dll),  pemeriksaan urine secara mendadak, membentuk relawan anti narkoba serta membuat aturan yang tegas terhadap pegawai atau karyawan yang terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ajak Anjan.

Sementara itu Ivan Kurniawan Arifin atau yang lebih dikenal sebagai Ivanka Slank mengatakan permasalahan penyalahgunaan di Indonesia  tidak bisa diserahkan kepada BNN maupun Polri saja. Semua elemen harus harus ikut dalam mencegah penyalahgunaan narkoba ujar Ivanka.

Menurut Ivanka, faktor coba-coba dan kondisi lingkungan yang buruk menjadi penyebab utama seseorang menyalahgunaan narkoba.

“Personil Slank mulai menggunakan narkoba diawali dengan coba-coba” kemudian mengalami ketergatungan. Pada saat itu informasi soal narkoba masih jarang jelas Ivanka.

Dalam kondisi ketergantungan narkoba, bunda Iffet (ibunda dari Bim Bim Slank) kemudian menjadi penyelamat sambung Ivanka. Atas bantuan Bunda Iffet  personil Slank mulai menjalankan rehabiltasi secara mandiri. Pada tahun 2000 Slank mendeklarasikan diri bebas dari penyalahgunaan narkoba. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan penggemar Slank yang ikut menggunakan narkoba sambung Ivanka.

“Setelah melewati perjuangan yang panjang kemudian Slank bebas dari penyalahgunaan narkoba. Tanpa dukungan keluarga dan teman-teman sulit untuk keluar dari jeratan narkoba,” tutup Ivan.(oscar)

BNN : Artis Bukan Target Operasi Narkoba, Dijamin!

Mengusung tema “Artis, Target Operasi Narkoba?” Deputi Bidang Pencegahan BNN menggelar Webinar pada hari Selasa, 30 Juni 2020. Menghadirkan pembicara Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Brigjen. Pol. Drs. Purwo Cahyoko. M.Si dan public figure Rian D’Masiv, Bucek Depp dan dr. Lula Kamal, pembicaraan berlangsung cukup hangat dan mengungkap beberapa sisi lifestyle dunia keartisan. Purwo Cahyoko yang mewakili BNN mengungkapkan bahwa tema yang diangkat ini dilatari oleh masih berulangnya peristiwa keterlibatan artis dalam penyalahgunaan narkoba yang menimbulkan kesan seolah artis dijadikan sebagai target operasi.

“Hal ini tidak benar. BNN maupun Polri tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi kecuali bila ia memang merupakan bagian dari sindikat narkoba. Apalagi untuk sekedar menjadikan artis sebagai bahan kampanye atau mencari popularitas,hal ini tidak benar, saya jamin,” ujar Purwo saat ditemui setelah acara berakhir.

Di dalam acara, Purwo juga menjelaskan mekanisme yang dijalankan oleh aparat penegak hukum dalam mengungkap dan memproses sebuah perkara narkoba, mulai dari adanya laporan, penyelidikan, dan diikuti dengan penyidikan, dan dalam setiap tahapan ada proses-proses yang harus dijalani.

“Dalam undang-undang, selalu disebutkan “barangsiapa” atau “setiap orang”, jadi bukan setiap artis, bisa siapa saja. Bila kemudian publik figur yang terkena, kepopuleran merekalah yang membuat kasus itu kemudian terekspos luas.”ujar Purwo.

 

Dari sisi artis dan praktisi kesehatan, dr. Lula Kamal lebih menekankan kepada kehati-hatian dari kalangan artis untuk mengkonsumsi obat atau sesuatu yang meningkatkan atau menambah stamina. Memang ditenggarai tingginya tekanan fisik dan mental bagi para artis, termasuk jam kerja yang tinggi membuat artis untuk lebih hati-hati untuk mengkonsumsi obat atau vitamin.

Terkait dengan target operasi, Lula juga memandang bahwa narkoba tidak memandang bulu, siapa saja bisa terkena. “Bila ada yang mengatakan bahwa artis merupakan target operasi, sebenarnya semua yang menjadi pemakai adalah target operasi. Dan sangat menyedihkan sebenarnya saat artis yang menjadi panutan banyak orang, dan sangat berbahaya bila kemudian anak-anak muda yang mengidolakan menjadi menganggap penggunaan narkoba bukan apa-apa atau masalah,”tegas Lula.

Rian D’Masiv yang hadir langsung di BNN untuk acara ini mengharapkan artis atau publik figur untuk dapat lebih menyebarkan citra positif khususnya bagi fans-fansnya. Rian sendiri beranggapan bahwa situasi keterlibatan artis belakangan ini bisa berdampak buruk bagi profesi itu sendiri.

“Saya sebenarnya jadi kasian sama profesinya, karena artis atau musisi saat ini menjadi profesi yang menjanjikan dan banyak yang sekarang sudah menjalani pola hidup yang sehat. Jadi kita jangan menyalahkan profesinya, balik lagi ke individunya,” ujar Rian. Lebih lanjut juga dia menyarankan untuk memperkuat di tiap-tiap keluarga, memberikan contoh yang baik yang berawal dari rumah, termasuk dengan memperhatikan pola makan dan istirahat.

Turut hadir secara virtual dari Bali, Bucek Depp, memberikan pandangannya mengenai apakah artis menjadi target operasi. Mengenai hal ini ia menekankan kepada resiko para pekerja seni yang mendapat ekspose dari media dalam banyak hal, pada hal bila dilihat secara statistik penangkapan kasus narkoba tiap hari akan lebih banyak yang bukan artis.

Bila dikaitkan dengan argumen beratnya beban dan jam kerja yang menyebabkan artis menggunakan narkoba, Bucek menyarankan untuk selalu memberikan batasan jam kerja yang pada intinya memberikan waktu bagi para artis untuk beristirahat. Karenanya, harus ada batasan waktu dalam bekerja.

Lebih lanjut Bucek juga menyatakan kesetujuannya dengan tagline baru BNN, Hidup 100 persen. “Hidup ngga boleh setengah-setengah. Dalam berkat ya kita harus 100 persen, hidup harus 100 persen. Caranya dengan memperbaiki lebih dulu pola hidup kita,” tegas Bucek.

Acara ini berlangsung hangat dan disertai juga dengan tanya jawab dari para peserta. BNN sendiri tetap berupaya untuk memberikan pencerahan kepada segala lapisan masyarakat untuk selalu menjaga diri dan keluarga kita dari bahaya penyalahgunaan narkoba.