Deputi Pencegahan BNN: Tanpa Sadar Masyarakat Bisa Menjadi Bagian dari Mata Rantai Bisnis Narkotika

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI)  bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jumat, 26/06 menggelar Web Seminar (Webinar) dengan mengusung tema, “Pencegahan Dini Penyalahgunaan Narkoba di Masa Pandemi COVID-19 dan Persiapan New Normal”. Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti webinar tersebut.

Webinar yang dimoderatori oleh Dr. Endang Mariani, M.Psi Ketua ILUNI UI menghadirkan narasumber Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum dan Spesialis kedokteran kerja DR.dr Ray Basrowi, MKK, Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana.

Anjan mengawali paparannya dengan menjelaskan kondisi darurat narkoba yang terjadi di Indonesia. Menurut Anjan geografis yang terbuka  menyebabkan narkoba  mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu kerugian yang timbul akibat  penyalahgunaan Narkoba  mencapai 84,7 trilyun rupiah  termasuk biaya privat dan sosial.

Saat ini sindikat narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tapi sudah menyasar para remaja. Awalnya mereka terpapar sebagai pengguna dulu, apabila didiamkan maka mereka bisa menjadi kurir atau bandar narkoba ujar Anjan. Demografis yang sangat  besar  (260 juta jiwa) menjadi  pasar potensial peredaran  gelap narkoba papar Anjan.

Kondisi saat ini setiap lapisan masyarakat tanpa disadari berpotensi menjadi bagian dari rantai bisnis peredaran gelap narkoba. Kita bisa melihat mulai dari konsumsi, distribusi dan produksi.

Konsumsi narkoba melibatkan pelajar atau remaja yang masih rentan karena mudah terpengaruh ajakan untuk menyalahgunakan narkoba. Distribusi adalah adanya kelompok masyarakat dari perbatasan yang melakukan penyelundupan pengiriman ilegal. Misalnya penyelundupan ganja dari Aceh yang memanfaatkan sarana angkutan darat dan udara untuk menyelundupkan narkoba. Kemudian dalam produksi adanya masyarakat pedesaan yang masih memasok tanaman narkotika khususnya ganja. Seperti yang kita ketahui bahwa ganja merupakan tanaman yang tumbuh subur di wilayah Aceh. Namun itu sudah menjadi perhatian dari BNN melalui program Alternatif Development.

“BNN mengajak masyarakat agar tidak menanam ganja lagi dan beralih kepada komoditi stategis,” jelas Anjan

Khusus untuk remaja, lanjut Anjan, BNN telah menyiapkan flatform digital berupa website Rumah Edukasi Anti Narkoba (Rean.id) dimana melalui website tersebut menjadi wadah bagi remaja untuk menyalurkan aktivitas positif seperti membuat artikel, video dan photografi.

Sementara itu dokter Spesialis Kedokteran kerja Ray Basrowi mengatakan darurat narkoba tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi sudah menjadi krisis global. Menurut dr. Ray ada empat bidang yang sangat rentan terhadap peredaran gelap narkoba,empat bidang tersebut adalah bidang konstruksi (construction), perkebunan/pertanian (farming), manufaktur (manufacturing)  dan nonprofit. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dikalangan pekerja Ray menyarankan agar adanya protokol yang jelas dan tegas untuk melindungi pekerja dari penyalahgunaan narkoba.

Narasumber lainnya Vera Itabiliana, S.Psi. dalam paparannya menjelaskan “mengapa seorang remaja menggunakan narkoba”. Menurut Vera ada beberapa hal yang memicu seorang remaja menggunakan narkoba.

Hal tersebut antara lain kebiasaan menggunakan narkoba merupakan “kelanjutan dari kebiasaan buruk lainnya, pelarian sesaat, bosan, kurang percaya diri, salah informasi dan adanya contoh yang tidak baik jelas Vera. (Oscar)

BNNP NTB Gelar Lomba Video Competition Bertema Hidup Seratus Persen

Dalam rangka penyambut peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada tangga 26 Juni 2020, serangkaian kegiatan pra HANI dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional di tingkat pusat mampun daerah (BNNP dan BNNK).

Melalui momentum Peringatan HANI tahun 2020, BNNP NTB mengajak semua komponen Masyarakat utamanya kaum muda milenial untuk turut berperan aktif menyemarakkan Peringatan HANI 2020 dengan tekat dan semangat pantang menyerah, gotong royong dan mempunyai empati.

BNNP NTB menyelenggarakan kegiatan Lomba Video Pendek  “Video Competition” dengan tema “Hidup 100%, Sadar, Sehat, Produktif, Bahagia tanpa Narkoba”.

BNNP NTB mengharapkan melalui lomba tersebut menjadi wadah bagi masyarakat untuk untuk berperan aktif dalam upaya P4GN. Video Competition dalam Rangka Peringatan HANI 2020 dilaksanakan mulai tanggal 10 – 26 Juni 2020

Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah tayangan terbanyak dengan Kategori :

  • Juara I : Jumlah Tayang Video terbanyak
  • Juara II : Jumlah Tayang Video terbanyak kedua
  • Juara III : Jumlah Tayang Video terbanyakketiga

Total hadiah belasan juta rupiah disiapkan panitia untuk 3 orang pemenang.

BNNP Jawa Barat Rangkul Generasi Muda Lewat Lomba Poster dan Video

Badan Narkitika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat akan menggelar kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 pada Jumat 26 Juni 2020 di Gedung Sate Bandung.

Pada peringatan kali ini BNNP Jabar menyasar generasi muda agar memiliki kesadaran dalam membentengi dirinya dari penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan yang difokuskan di Gedung Sate ini mengusung tema Hidup 100%, Sadar, Produktif dan Bahagia

Adapun Generasi muda yang menjadi sasaran BNNP Jabar dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang bahaya penyalagunaan narkotika dan mengajak untuk ikut serta secara aktif dalam Program P4GN khususnya di Jawa Barat.

Melalui kegiatan itu diharapkan akan muncul kepedulian dan memiliki komitmen untuk turut serta bersama memutus mata rantai peredaran gelap dan penyalahgunaan khususnya di wilayah Jawa Barat.

Untuk mendorong partisipasi Generasi Muda, BNNP Jabar menggelar lomba membuat poster dan video dengan hadiah menarik yang sudah disiapakan oleh BNNP Jabar.

Deputi Pencegahan BNN Sebut Jaringan Narkoba Manfaatkan Kondisi Pandemi Covid-19 untuk Mengedarkan Narkoba

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia rupanya tidak membuat jaringan atau sindikat narkotika menghentikan bisnisnya haramnya.  Justru kondisi tersebut dimanfaaatkan untuk terus mengedarkan narkoba kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Anjan Pramuka Putra. SH. M.Hum saat menjadi narasumber secara virtual pada program “Selamat Pagi Indonesia” yang disiarkan Metro TV Selasa pagi (23/6/2020)

“Jaringan narkoba justru memanfaatkan kondisi saat petugas sedang berkonsentrasi menangani permasalahan pandemi covid-19. Mereka memasukan narkoba dengan dari berbagai penjuru dengan berbagai modus operandi ujar Anjan.

Namun BNN maupun Polri lanjut Anjan tidak tinggal diam dalam menjalankan tugasnya melindungi masyarakat dari peredaran gelap narkoba. Hal ini terbukti dari pengungkapan kasus penyelundupan narkoba yang telah dilakukan oleh BNN dan Polri selama pandemi covid -19.

Dari sisi pencegahan lanjut Anjan BNN juga terus melukukan upaya sosialiasi kepada masyarakat lewat semua fasilitas yang dimiliki seperti pelaksanaan Komunika Informasi dan Edukasi dengan menggunakan kendaraan penyuluhan dan juga kampanye melalui media daring. Materi kampanye yang disampaikan meliputi bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan penyebaran virus covid-19.

Selain menghadirkan Deputi Pencegahan BNN, acara yang mengusung tema “ Kondisi Psikososial dan Penyalahgunaan narkoba Selama Pandemi Covid 19” ini juga menghadirkan Dr. Endang Mariani, M.Psi dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia.

Endang Mariani mengatakan selama pandemi covid 19, terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba. Endang Mariani mengaju pada data yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya (2020). Peningkatan kasus ini lanjut Endang Mariani salah satunya diduga karena dampak dari stres psikologis dan depresi yang dialami selama pandemi.

Diakhir acara Anjan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan seratus persen bahagia dan seratus persen produktif. (Oscar)

Semarak Menyambut Peringatan HANI 2020 di Daerah

Badan Narkotika Nasional (BNN) akan memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 yang jatuh pada hari Jumat, tanggal 26 juni 2020.

Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) Tahun 2020, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/kota (BNNK) seluruh Indonesia bersiap dengan melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba.

BNNK Sukabumi mengggelar Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Bersama BAZNAS Kabupaten Sukabumi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkba sejak dini kepada remaja dengan menanamkan nilai keagamaan yang kuat kepada mereka.

Sementara itu BNN Kota Surakarta melaksanakan kegiatan Lomba Design Poster, dengan tema ” Hidup 100% di Era New Normal, Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba. Lomba tersebut bertujuan sebagai salah cara menyadarkan masyarakat khususnya generasi muda tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengintai mereka. Harapannya dengan lomba itu anak muda semakin menyadari bahaya narkoba dan mereka dapat berkreasi tanpa menggunakan narkoba.

Sementara itu BNNP Aceh mulai melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk terlibat dalam Peringatan HANI 2020. Pimpinan BNNP Aceh berkoordinasi dengan bagian protokol Pemprov Aceh untuk memastikan kehadiran Gubernur pada acara virtual puncak HANI 2020.

Tidak ketinggalan, BNNP Sulawesi Barat juga mulai melakukan persiapan menyambut HANI 2020. Sejak Senin, 15 Juni kemarin mulai melakukan pemasangan spanduk, banner dan umbul-umbul di lokasi strategis Kota Mamuju. bSelain itu BNNP Sulbar juga melakukan koordanasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda)  untuk memeriahkan HANI 2020. Ada pula koordinasi dengan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi di wilayah masing-masing untuk bekerjasama menyemarakkan HANI 2020 melalui ceramah, kultum, khotbah, webinar dan kegiatan lainnya.

Dan yang tidak menarik adalah Lomba pembuatan film pendek dalam rangka menyambut dan memeriahkan HANI 2020 yang dilaksanakan oleh BNNK Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Lomba Film Pendek dengan tema “TALA BERSINAR”  ini selain untuk memeriahkan HANI 2020 juga untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat serta memotivasi dalam memerangi narkoba melalui pembuatan film pendek.

BNN Tegas Menolak Legalisasi Ganja

Terkait merebaknya isu legalisasi narkotika jenis Ganja, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menolak dengan tegas.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra, SH. M.Hum. dalam web seminar atau webinar (seminar virtual-red) yang berlangsung di web room BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/6/20).

Menurut Anjan Pramuka, alasan ekonomi dibalik legalisasi Ganja adalah hal yang keliru. Sebaliknya, justru ekonomi akan terdampak akibat adanya peningkatan biaya medis dari legalisasi Ganja.

Lebih jauh, Anjan menilai, penggunaanya (Ganja-red) yang menyebabkan kecelakaan maupun perawatan medis dalam rehabilitasi.

“Alasan ekonomi tidak sepenuhnya benar, yang tadinya mengharapkan adanya pemasukan dari sektor pajak ternyata tidak segampang teori. Hal ini karena sindikat narkoba masih tetap bermain, bahkan di era legalisasi,” papar Anjan.

Selain itu, Anjan berharap, melalui webinar yang didukung oleh kalangan muda dan mahasiswa, masyarakat dapat memahami lebih dalam lagi berbagai bentuk penyalahgunaan narkoba.

“Saya menyatakan secara tegas, BNN menolak berbagai upaya legalisasi Ganja di Indonesia,” tegas Anjan dalam kegiatan bertajuk ‘Generasi Muda Melawan Legalisasi Ganja’ tersebut.

Selaras dengan hal itu, praktisi ahli farmasi, Mufti Djusnir menyatakan, euphoria yang merupakan dampak THC dari mengonsumsi Ganja dapat memberikan gangguan pada tubuh.

“Hingga pada titik tertentu, dapat mengakibatkan kecelakaan maupun dampak buruk lainnya,” bebernya, lengkap.

Sementara itu, Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Purwo Cahyoko, menambahkan, sampai saat ini sistem hukum negara Indonesia masih menggolongkan Ganja sebagai golongan narkotika.

“Hal tersebut, menandakan jika mekanisme pembentukan hukum masih melihat Ganja sebagai sesuatu yang berbahaya. Sehingga harus ada perlindungan maksimal untuk masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: https://bantensatu.co/

Deputi Pencegahan ajak Komunitas BBT untuk No Mudik, No Panic, No Narcotics

Deputi Bidang Pencegahan menggelar web seminar (webinar) dengan komunitas otomotif Blank Blend Thonk (BBT). Silahturahmi otomotif BBT dalam rangka pencegahan mengambil tema diskusi No Mudik, No Panic dan No Narcotics.

BBT sendiri adalah komunitas dari berbagai pecinta otomotif dari berbagai merk dan juga sebagai pengguna radio komunikasi. Blank Blend Thonk terbentuk sejak 1 Agustus 2012, ini rajin mengadakan berbagai aktivitas bersama.

Komunitas BBT memiliki visi turut menjaga kedaulatan NKRI melalui komunikasi, dengan komunikasi kita dapat menjaga keutuhah NKRI. Selain anggota komunitas BBT adalah relawan anti narkoba yang sudah mendapat pin dan sertifikat dari BNN. Webinar ini dihadiri oleh lebih 24 komunitas otomotif.

R Ki Bagus Panutan mengatakan pihaknya (BBT) mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Bhakti Sosial (baksos) tertinggi adalah Sosialisasi Bahaya penyalahgunaan narkoba ujarnya.

Deputi Pencegahan BNN Drs. Anjan Pramuka Putra. SH. M.Hum saat menyampaikan materinya mengajak komunitas BBT untuk No Mudic artinya menunda mudik agar jangan semakin banyak orang yang terpapar covid 19. Dalam kondisi sekarang Anjan pramuka yang dilantik menjadi Deputi Pencegahan pada Agustus 2019 ini mengajak komunitas BBT untuk tidak panic karena akan menurunkan imunitas tubuh, dan tidak lupa ia menghimbau untuk No Narcotics atau menghindari mencoba menggunakan narkoba.

Anjan Pramuka Putra yang memiliki pengalaman panjang dalam pemberantasan narkoba menyampaikan permasalahan narkoba di Indonesia. Menurutnya saat ini Indonesia berada dalam kondisi Lampu Merah (Red Light) karena, lemahnya Ketahanan masyarakat dan lemahnya penegakan hukum.

Jenderal bintang 2 yang sering mendapatkan penugasan Luar Negeri seperti Jepang, Singapura, Thailand, USA, Iran, Malaysia, Kamboja, Australia, Vietnam, Kolombia, Perancis, Austria,dan India ini juga membahas awal mula seseorang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Dalam peredaran gelap narkoba bandar tidak langsung ditawarkan narkoba kepada seseorang. Awalnya mungkin lewat minuman dulu. Narkoba dimasukan ke dalam minuman seperti jus atau minuman yang lain.

Karena rasanya enak yang bersangkutan akan meminta lagi. Setelah 3 kali mencoba ia akan akan meminta lagi, namun kali ini yang bersangkutan diminta untuk membeli.

Sosok yang pernah mengungkap kasus penyelundupan narkoba di pantai ujung genteng Sukabumi tahun 2012 lalu ini memaparkan tentang program-program unggulan deputi bidang pencegahan.Salah satunya tahun ini BNN melalui desa bersinar akan melakukan pembinaan terhadap desa terluar.

BNN juga membentuk Relawan Anti Narkoba untuk membantu sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat. Relawan-relawan yang dibentuk akan dilatih oleh BNN untuk melakukan sosialisasi secara mandiri.

Ketahahan keluarga juga menjadi perhatian BNN. Untuk pembinaan ketahanan keluarga, orang tua dilatih untuk merubah perilaku anak menjadi lebih baik. Kenapa keluarga, karena apabila ada satu anggota keluarga yang terpapar narkoba akan memperngaruhi anggota keluarga yang lain jelas Anjan Pramuka

Tidak lupa Anjan Pramuka menyampaikan rean.id flatform digital yang mengajak anak muda untuk berkreasi menghindari penyalahgunaan narkoba. Melalui media itu anak muda diarahkan untuk melakukan aktivitas positif dengan membuat karya-karya seperti video, fotografi dan artikel.

Anjan Pramuka berharap anggota BBT bisa menjadi pelopor dan mitra BNN dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.selain itu Anjan Pramuka juga mengajak anggota BBT untuk Peduli terhadap masyarakat yang menjadi korban covid 19 tutupnya.

Deputi Pencegahan BNN: Keluarga Garda Terdepan Mewujudkan SDM yang Unggul juga Benteng Utama Memerangi Penyalahgunaan Narkoba

Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat mengadakan Seminar Online dengan tema “Memperkokoh Ketahanan Keluarga dari Bahaya Penyalahgunaan Narkoba” (19/05/20) melalui video pertemuan virtual.

Lebih dari 170an peserta dan berbagai komunitas ikut bergabung seminar ini.

Narasumber yang hadir melalui virtual ini antara lain Deputi Pencegahan BNN, Irjen Pol Anjan Pramuka Putra SH., M.Hum, Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Pemberdayaan Masyarakat Brigjen Pol Drs. Mohamad Jupri, MM, Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Drs. Sufyan Syarif, M.H., Rektor UNPAS (Ketua Artipena) Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom, dan Kepala Perwakilan BKKNN Prov Jabar Drs Kusmana. Para narasumber yang berkompeten dibidangnya ini dalam seminar dimoderatori ini oleh Dr. Eki Baihaqi, M.Si dari Dosen Pasca Sarjana UNPAS.

Deputi Pencegahan BNN, Irjen Pol Drs Anjan Pramuka Putra berkesempatan mengisi pertama dalam urutan penyaji seminar online ini, dengan mengambil tema: “Membangun Keluarga Berkualitas Guna Mewujudkan Ketahanan Keluarga”.

Disampaikan bahwa Keluarga adalah garda terdepan untuk mewujudkan manusia yang unggul sebagaimana arahan presiden RI, dan tentunya keluarga menjadi benteng terdepan juga dalam memerangi segala bentuk penyalahgunaan narkoba yang menyasar anggota keluarga terutama anak dan remaja.

Jenderal bintang dua ini menggambarkan bagaimana membentuk ketahanan keluarga dengan cara : Komunikasi antara hubungan orang tua dan anak yang hangat dibangun melalui komunikasi yang efektif.

Komunikasi yang efektif dapat mendorong keterampilan pengasuhan bagi orang tua sehingga disini peran orang tua dapat lebih dominan untuk membuka komunikasi dengan anak.

Kualitas orang tua yang dibentuk untuk mendukung ketahanan keluarga disampaikan dengan lugas oleh Bapak yang putrinya sedang kuliah di salah satu universitas negeri di Yogyakarta ini. Anjan menyampaikan bagaimana orang tua dapat terus memotivasi anak dengan hal yang positif, sehingga orang tua perlu memahami perkembangan anak, memahami diri ketika anak mengalami stres, dan bagaimana mengubah perilaku agresif dan tekanan teman sebayanya.

Orang nomor 1 di jajaran Deputi bidang Pencegahan ini mengupayakan untuk mempromosikan pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba secara massive dengan cara menekan laju angka penyalahguna coba pakai, salah satunya adalah melalui intervensi ketahanan keluarga.

Program yang telah dilaksanakan uji intervensi di tahun 2018 ini bekerja sama dengan UNODC dan UNJ dalam pelaksanaannya. Bahkan disampaikan dalam seminar hasil pelaksanaan hasil intervensi ketahanan keluarga pada tahun 2018 itu, Myanmar menyampaikan akan mengadopsi program ini untuk dilaksanakan di negaranya.

Selain itu, dalam pemaparannya Deputi Pencegahan di ruang Social Media Center menguraikan bagaimana perkembangan New Psycoactive Substance (NPS) yang cukup banyak di dunia sekitar 892 jenis, dan perkembangan telah masuknya tambahan 1 jenis yang terdaftar di Permenkes sehingga menjadi 73 jenis.

Hal senada juga diilustrasikan berbagai perkembangan penyalahgunaan narkoba pada anak-anak. Pada akhir sesi pemaparannya Anjan mengharapkan anak dan keluarga dikuatkan dengan kualitas diri dan kualitas keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

BNN Perkuat Jejaring Pencegahan dengan OJK

 Di tengah pandemi covid-19 tidak meredakan kegiatan Deputi Pencegahan BNN dalam terus mengembangkan jejaring dengan Instansi Pemerintah dalam upaya Pencegahan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
Bertempat di ruang Social Media Center BNN (12/05/20) Anjan Pramuka Putra yang bertugas lama di bidang narkotika, memaparkan modus operandi kejahatan narkoba yang melibatkan dunia perbankan di dalam rapat virtual dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu juga, Jenderal Bintang Dua ini juga mengapresiasi kinerja OJK dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), antara lain program CSR untuk pencegahan narkoba, sosialisasi konten bahaya narkoba di berbagai media luar ruang.
Beberapa harapan dalam pertemuan melalui aplikasi tatap muka dalam jaringan ini antara lain adalah peningkatan peran strategis kerjasama dengan OJK untuk kegiatan yang menyasar anak-anak dalam menerapkan Anak Hidup Hemat, Jujur dan Sehat.
Upaya penyebaran informasi dan edukasi dapat memanfaatkan tips-tips singkat sebagai pesan bahaya penyalahgunaan narkoba diharapkan oleh OJK dapat disebarluaskan di masyarakat.
Horas Tahoran selaku Direktur Litetasi dan Edukasi OJK juga menyampaikan berbagai upaya sinergitas yang akan melibatkan BNNP dan BNNK bila ada kegiatan di daerah dalam edukasi ke masyarakat.
Hal yang penting juga disampaikan masih banyaknya transaksi narkoba yang memanfaatkan jasa perbankan.
Dengan demikian diharapkan pertemuan virtual tersebut dapat mengimplementasikan Inpres 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN.

Deputi Pencegahan BNN Pantau Aktivitas Staf yang Bekerja di Rumah Melalui Video Conference

Kegiatan pagi Selasa 24/3/2019 Deputi Pencegahan BNN  Drs Anjan Pramuka Putra SH. M.Hum dimulai dengan menjemur diri bersama Para Pejabat Utama BNN sebagai upaya untuk badan tetap sehat dan terhindar dari paparan virus covid-19. Selanjutnya orang nomor satu di Deputi Bidang Pencegahan ini mengunjungi salah satu Sub Direktorat Media Elektronik untuk melihat aktivitas staf yang sedang bekerja dikantor dan sekaligus memantau staf yang Work From Home (WFH).

Bertempat di ruang Social Media Center  (SMC) Gedung BNN Lantai 3, Deputi Pencegahan menggelar video confrence untuk memantau aktivitas staf deputi bidang pencegahan yang sedang bekerja di rumah.

Dalam arahannya Deputi Pencegahan menyampaikan bahwa “Presiden dengan Para Menteri terkait serta Kepala Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang sudah sangat maksimal, tentunya upaya-upaya ini untuk menyampaikan pesan kepada saudara – saudara kita khususnya yang masih menggunakan kesempatan berkerumun di tempat – tempat umum agar dihimbau hal ini dihindari dahulu”. Selain itu beliau berpesan agar staf yang bekerja dari rumah untuk terus bekerja maksimal dan tidak lupa untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Salah satunya dengan melakukan apa yang telah dilakukan Deputi dengan berjemur di pagi dan sore hari.

Pekerjaan yang terkait dengan tugas pokok Deputi Bidang Pencegahan juga menjadi perhatian beliau untuk tetap dilaksanakan, “bekerja di rumah bukan berarti kita diam tapi ada hasil atau produk yang kita dihasilkan” ujarnya. Melihat hasil pekerjaan staf WFH yang telah dilaporkan setiap harinya, beliau mengingatkan agar terus meningkatkan inovasi Bidang Pencegahan dan hasilnya dapat langsung disebarluaskan pada masyarakat.