SALURKAN ENERGI MAHASISWA UNTUK KEGIATAN POSITIF

Selasa, 12 November 2013, JAKARTA – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Mercu Buana, Dana Santoso, mengungkapkan, semakin meluasnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, menjadi fokus perhatian dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan,“Data menunjukkan bahwa mahasiswa dan pelajar berada di urutan kedua penyalahgunaan narkoba, ini harus menjadi perhatian dunia pendidikan dan perlu melakukan inovasi dan terobosan guna menekan fakta dan indikasi beredarnya narkoba di lingkungan sekolah dan kampus yang mestinya steril narkoba,” katanya saat menghadiri pelatihan kader anti narkoba yang diselenggarakan Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi se-DKI Jakarta, di Kampus Universitas Mercu Buana, Jakarta, Selasa, (12/11)

Selanjutnya Dana Santoso menekankan pentingnya kampus mewadahi dan menyalurkan energi yang dimiliki oleh para mahasiswa ke dalam berbagai kegiatan positif,“Penting adanya fasilitas yang ditujukan untuk menyalurkan kreatifitas para mahasiswa. Karenanya kami sangat mendorong dan mendukung berbagai kegiatan positif mulai dari sisi akademik, organisasi kemahasiswaan, seni, budaya dan olahraga,” ujarnya.

Dana meyakini bahwa penyaluran kreatifitas yang disertai dengan pemahaman atas bahaya penyalahgunaan narkoba akan dapat menghindarkan generasi muda kita dari keinginan untuk mencoba dan akhirnya akan menjadi pecandu narkoba.

Indri Sulistiyanti, mahasiswa semester I Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana memiliki kiat khusus untuk menghindari narkoba. Menurutnya, pemahaman atas bahaya narkoba memang sangat penting, namun untuk menghadapi godaan narkoba, ketaatan akan agama memegang peran yang sangat penting,“Selain itu, pedoman dan petuah dari orangtua tetap saya pegang. Mungkin terdengar klise, tapi rasa hormat terhadap orangtua dan ketakutan untuk mengecewakan mereka seringkali jadi pemikiran untuk menghindari hal-hal yang negatif,” ujarnya.

Dari sisi yang berbeda, Hana Maulidina, salah seorang peserta pelatihan, menekankan pentingnya diberikan pemahaman tentang bahaya narkoba sejak dini,“Hal ini harus terus menerus disampaikan. Bukan rahasia lagi bahwa banyak juga adik-adik kita yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. BNN harus lebih jauh menyentuh hingga ke anak-anak sekolah dasar,” ujarnya.

Kasubdit Masyarakat BNN, Siti Alfiasih, menyampaikan bahwa penyalahgunaan narkoba memang tidak mengenal batasan umur maupun pengelompokan lainnya. Siapa saja bisa menjadi korban. Penanganannya membutuhkan peran seluruh pihak,“Karenanya kami sangat berharap agar para kader yang kita latih selama dua hari ini akan dapat menggulirkan kembali kepada masyarakat. Tanpa kepedulian masyarakat, saya rasa akan sulit kita menangani permasalahan narkoba,” ujarnya. (pas)

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Anda boleh menggunakan HTML tags dan attribute:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>