Photo By Helmi Murvikal
Sejak pukul 03.30 WIB dinihari geliat aktivitas di pesantren Al Iman sawangan elok kota Depok telah dimulai. Terlihat sosok seorang pemuda bertubuh tinggi dan berkulit putih melaksanakan shalat Tahajud dan muroja’ah atau mengulang hafalan di mushola pesantren tersebut. Dona, nama pemuda tersebut adalah salah satu santri program tahfidz yang berasal dari Jambi. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di pertengahan tahun 2017, pemuda 25 tahun ini melanjutkan program menghafal Al-Qur’an selama 2 tahun atas saran guru ngajinya di Jambi.
Ditemui di pesantren Al-Iman, Dona menceritakan bagaimana perkembangan penyalahgunaan narkoba di Jambi sudah marak terjadi, bahkan beberapa teman yang dikenalnya juga ikut sebagai pecandu narkoba. Dona amat bersyukur dengan kesibukannya di pesantren ini sehingga dapat mencegah dirinya dari godaan untuk melakukan penyalahgunaan narkoba. Ia berpesan kepada seluruh pemuda Indonesia terkhusus di Jambi untuk memperbanyak kegiatan positif, terutama dalam hal keagamaan. Karena waktu yang dihabiskan dalam kegiatan keagamaan jauh lebih berkah dan akan mendatangkan kebaikan.
Sobat cegah, dalam menolak perilaku penyalahgunaan narkoba hendaklah dimulai dari diri sendiri. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menyibukkan diri melalui hobi atau kegiatan bermanfaat lainnya. Apa yang dilakukan oleh Dona adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan positif yang dapat kita lakukan. Karena kita tidak tahu kapan dan bagaimana datangnya godaan untuk melakukan penyalahgunaan narkoba.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa akan membentuk pribadi yang kuat dan penuh motivasi untuk menjaga perilaku sesuai perintah yang telah ditetapkan. Seseorang yang sadar bahwa hidup ini hanya sementara dan setiap detik yang berlalu akan dimintai pertanggungjawaban maka tentu akan berpikir untuk melakukan perbuatan yang sia-sia. Sudah saatnya pemuda Indonesia berpikiran maju ke depan untuk mengisi kemerdekaan sesuai dengan harapan dan cita-cita para pahlawan terdahulu yaitu hidup merdeka tanpa penjajahan, termasuk merdeka dari ancaman narkoba.
#cegahnarkoba #stopnarkoba
*Penulis : Helmi Murvikal (Penyuluh Narkoba Ahli Pertama, BNNK Gayo Lues, Aceh)