Satu setengah abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1834-1842, sejarah telah mencatat begitu berbahayanya narkoba. Salah satu peristiwa sejarah yang menarik perhatian diantaranya ialah perang Candu yang berlangsung di Cina.
Inggris memang cerdas dalam menerapkan taktik untuk mendapatkan hasil alam Cina. Tanpa mengeluarkan banyak uang, Inggris cukup menawarkan sutra dan teh yang Cina miliki dengan ganja. Cina tentu tidak mau menukar ganja dengan sutra dan teh yang dimilikinya. Pada saat itu, Cina hanya ingin sutra dan tehnya ditukar dengan uang, alias dibeli bukan dibarter. Akhirnya didapatlah strategi untuk mengenalkan candu kepada rakyat Cina oleh Inggris.
Semakin hari, semakin banyak rakyat Cina yang terjerat candu karena ketagihan. Banyaknya rakyat Cina yang ketagihan inilah yang pada akhirnya membuat Cina bukan hanya rela, melainkan dengan senang hati sutra dan tehnya dibeli dengan ganja! Proses transaksi ini pun berlangsung dengan cukup lama dan makin hari makin banyak saja pasokan candu ke Cina.
Rakyat Cina dibuat semakin ketagihan, dan akhirnya disadari juga oleh sang raja bahwa efek candu telah merusak rakyatnya. Tak ada pilihan lain, China akhirnya menutup hampir semua pelabuhannya bagi kapal-kapal dagang Eropa. Tujuannya tiada lain untuk menghentikan pasokan candu yang masuk ke wilayah Cina.
Inggris tidak langsung kehabisan akal,mengingat tingginya tingkat ketagihan rakyat China terhadap candu, Inggris berani menyatakan perang. Satu persatu wilayah Cina jatuh ke pangkuan Inggris. Tak lama setelah ini, Cina menyatakan diri menyerah kalah. Kecanduan rakyat Cina termasuk anggota militernya membuat mereka mudah ditaklukan Inggris. Bisa dibilang, mereka sudah kalah sebelum berperang akibat efek candu yang masih menjerat mereka.
Akibat kekalahan ini, Cina harus mengikuti berbagai ketentuan yang semakin merugikan bangsanya! Itulah episode kelam bangsa Cina. Uraian Peristiwa tersebut hanyalah satu dari beragam cerita yang menyuratkan bahayanya mengonsumsi obat terlarang. Kita jelas tidak ingin seperti yang dialami oleh Cina kala itu. Kita tak ingin bangsa ini hancur dari dalam karena jerat narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba). Kini obat bernama Narkoba sudah menjadi musuh dunia, anehnya barang haram itu tetap saja ada dan terus berusaha diproduksi secara masal.
Dari sumber catatan Kompasiana menyebutkan Narkoba merupakan obat dari golongan analgesik atau penghilang rasa sakit jenis opium (morfin, heroin), ganja, amfetamin (shabu-shabu, ekstasi atau DMDA), kokain, dan obat-obat penenang seperti senyawa turunan barbital. Paling sedikit, kelima jenis inilah yang sering disalahgunakan karena sifatnya yang tidak hanya addiktif, tetapi juga sangat merusak tubuh.
Sebelum mengetahui bahaya narkoba, maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui terlebih dahulu tahapan-tahapan dalam penyalahgunaan narkoba. Sedikitnya Ada empat tahap dalam penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang.
Pertama ialah sekedar tahap coba-coba alias ingin tahu, pada tahap ini banyak dari mereka yang bisa berhenti. Kedua adalah pemakai regular alias memakainya kadang-kadang namun tak sering, pada tahap ini belum ada perubahan mendasar yang dialami pemakai, mereka umumnya tetap melakukan rutinitas sebagaimana mestinya seperti sekolah, kuliah serta ngantor, sementara pada tahap ketiga adalah ketagihan, disini Pemakai sudah mulai merasa berkeinginan untuk memakainya berulang-ulang karena merasa nyaman.
Namun, pada tahap ini pengguna masih memiliki kesempatan untuk berhenti. Dan terakhir adalah tahap ketergantungan, Pada tahapan ini yang sangat berbahaya. Pasalnya hal ini meliputi ketergantungan dibagian psikis dan fisik.Jika telah mencapai ketergantungan fisik, ini lebih berbahaya lagi, karena pada tahap ini pengguna sangat sulit untuk bisa berhenti dari obat. Dan Jika dilepas begitu saja, akibat yang muncul adalah rasa sakau yang amat sakit. Namun apabila diteruskan, fungsi fisiologis tubuh juga semakin rusak dan peluang mendekati ajal semakin dekat. Jalan utamanya ialah tiada lain dengan memberikan obat tersebut terus menerus dengan penurunan dosis berkala untuk menghilangkan rasa sakaunya. Sayangnya, di Indonesia sendiri pengguna narkoba sudah sangat banyak. Para pelajar SMA bahkan SMP rawan akan hal ini.
Si pengedar sudah sangat berani menjual barang yang disalahgunakan di sekitar sekolah serta komplek kampus. Namun tetap saja polisi masih kesulitan meringkusnya karena teknik yang dilakukan antara pengedar dan pengguna tergolong professional! Inilah yang menyebabkan jumlah pemakai narkoba di Indonesia terus terjadi peningkatan, fenomena ini ibarat gunung es dimana Jumlah pengguna, pengedar, dan bandar yang tampak di permukaan hanya sebagian kecil dibandingkan yang tidak tampak di permukaan.