Jumat, 6 Desember 2013, JAKARTA – Saat ini Indonesia telah menjadi surga bagi sindikat narkoba. Tingginya nilai jual narkoba menyebabkan Indonesia tidak lagi menjadi negara transit, melainkan telah menjadi pasar narkoba, ÛÏHal itu telah berefek pada meningkatnya jumlah pengguna dari tahun ke tahun dan akan terus bertambah, jika tidak diimbangi dengan upaya pencegahan dan pemberantasan,Û kata Tim Asistensi Badan Narkotika Nasional (BNN) Paulina G. Padmo Hoedojo, dalam Focus Group Discussion yang digelar Direktorat Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, di Gereja Pangkalan Jat, Jakarta, Kamis (5/12).
Selanjutnya Paulina menghimbau, kepada semua kalangan termasuk jemaat Gereja di Pangkalan Jati untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, ÛÏGereja dapat melakukan kerjasama dengan berbagai kelompok yang ada di lingkungan sekitar, seperti kampus, kelurahan, kelompok karang taruna dan lain sebagainya,ÛÏ imbau Paulina.
Sementara itu, Pengurus Gereja Pangkalan Jati, Estherina Sanggar, mengungkapkan, untuk mencegah penyalahgunaan narkoba memang diperlukan kekompakan dari berbagai elemen masyarakat agar terjalin kerjasama yang baik, ÛÏKami merasa senang gereja bisa menjadi bagian dalam upaya pencegahan dengan menyebarkan berbagai informasi tentang bahaya narkoba bagi jemaat gereja, agar mereka tidak terjerumus dalam jeratan barang haram tersebut,Û katanya.
Sedangkan Tukinew, salah satu anggota jemaat Gereja, mengakui bahwa anaknya pernah mengalami kecanduan narkoba, ÛÏSaya bersyukur bahwa anak saya mendapat penanganan yang tepat dengan rehabilitasi, tetapi kecenderungan untuk terjerat lagi pasti ada, karena itu saya berharap bahwa BNN terus melakukan upaya pencegahan dan penyebaran informasi terus-menerus agar sampai ke seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini tidak bisa didiamkan sehari saja tanpa informasi pencegahan penyalahgunaan narkoba,Û tuturnya. (pas)