Tips Mudah Mengajak Anak Diskusi Soal Narkoba

Melihat fakta kasus narkoba pada anak muda semakin marak, membuat banyak orang tua ingin melakukan percakapan dengan anak remaja mereka tentang pemakaian narkoba, agar sang buah hati tidak ikut terjerumus. Hal ini memang sangat dianjurkan, namun pastikan waktunya tepat dan tidak mengganggu kegiatan mereka.

Berikut adalah sejumlah cara yang bisa orangtua lakukan untuk berbicara dengan anak remaja mereka tentang narkoba.

  1. Usahakan tidak menggunakan cara menjelaskan seperti dalam kelas kuliah. Cobalah dengan cara mendengarkan pendapat dan pandangan anak remaja Anda tentang narkoba. Yakinkan mereka bahwa mereka bisa jujur kepada Anda selaku orangtuanya.
  2. Jangan juga memakai taktik menakut-nakuti. Lebih baik Anda menjelaskan bahwa pemakaian narkoba bisa mempengaruhi hal-hal yang penting bagi anak remaja Anda, seperti berpengaruh buruk pada kesehatan dan penampilannya.
  3. Diskusikan juga cara untuk menolak ajakan atau tekanan teman sebayanya untuk memakai narkoba. Anda bisa  dengar pendapat anak remaja Anda tentang bagaimana cara menolak tawaran narkoba yang tepat.
  4. Anda harus siap bagaimana Anda akan merespons jika anak remaja Anda bertanya seputar narkoba. Beri tahu mereka mengenai dampak bahayanya mengonsumsi narkoba.

Itulah beberapa tips mudah mengajak anak diskusi soal narkoba. Semoga bermanfaat!

(A. Rakhmanto)

Deputi Pencegahan Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Generasi Muda di Kota Bandung

Sebagai wujud kecintaan kepada Bangsa dan Negara, PT Astra Tbk menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada pelajar. Pelajar dipilih karena merupakan tulang punggung pembangunan masa bangsa di masa depan.  Selain itu, akhir-akhir ini banyak sekali pelajar yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Jumat, (11/10) bertempat di Astra Biz Center, Kota Bandung, PT Astra Tbk mengundang sekitar seratus lima puluh pelajar untuk mengikuti Talkshow Interaktif dengan tema “Kuat Mental Remaja, Cegah Narkoba dan Sex Usia Dini”

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum hadir dengan membawakan materi “Generasi Sehat  Bebas Narkoba”. Dalam paparannya Anjan mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia berada dalam kondisi darurat narkoba. Hal ini terlihat dari berbagai pengungkap kasus penyelundupan narkoba dalam jumlah besar yang berhasil diungkap oleh aparat penegak hukum.

“Negara kita menjadi tujuan penyelundupan narkoba karena ada demand (permintaan) yang tinggi. Oleh karena itu upaya-upaya pencegahan terus dilakukan oleh BNN untuk menekan prevalensi. Kalau pravelensi terus maka permintaan narkoba juga akan turun ujar Anjan.

Kerjasama antara BNN dan PT Astra Tbk dipanjang Anjan merupakan langkah yang baik karena bisa menyelamatkan generasi mudah dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Khusus bagi generasi muda di kota Bandung, Anjan berpesan agar jangan mencoba menggunakan narkoba. Menurut Anjan awal mula penyalahgunaan narkoba selalu dimulai dari coba-coba. Setelah itu coba-coba itu seseorang akan masuk pada tahap kecanduan. Pada tahap kecanduan ini seseorang akan menghalalkan segala cara untuk mendapat narkoba ulas Anjan.

Kalau sudah kecanduan maka bisa mencuri, merampok atau menodong untuk membeli narkoba. jadi sekali lagi saya berpesan agar jangan mencoba menggunakan narkoba ujar Anjan.

Sementara itu, Management PT Astra Internasional Tbk, Bondan Susilo mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian mereka terhadap generasi muda. dia berhadap melalui kegiatan ini generasi khususnya yang berada di kota Bandung bebas dari penyalahgunaan narkoba. (Oscar)

Deputi Pencegahan Himbau Pelajar Untuk Berprestasi Tanpa Narkoba

Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum menjadi narasumber pada acara Talkshow interaktif bersama PT Astra International Tbk dengan tema ‘Kuat Mental Remaja Cegah Narkoba dan Seks Usia Dini”. acara ini di selenggarakan pada Jumat 04/10/2019 oleh PT. Astra Internasional Tbk di kantor Astra di daerah Sunter Jakarta Utara.

Hadir sebagai peserta ratusan siswa Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) sampai Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Acara langsung dibuka oleh Deputi Pencegahan BNN tentang informasi bahaya penyalahgunaan narkoba yang menjerat generasi muda.

Dalam paparannya, Anjan dijelaskan bahwa jaringan narkoba internasional mengincar generasi muda sebagai sasaran peredaran. Anjan mengibaratkan penyalahgunaan narkoba seperti lampu merah yang artinya sudah sangat bahaya.

“Melalui berbagai macam cara, narkoba diselundupkan ada yang d telan, disimpan dalam bungkus makanan, melalui spare part kendaraan dan lain-lain, sambung Anjan

Untuk membentengi diri dari penyalahgunaan narkoba Anjan mengajakan para siswa untuk memahami bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Kita harus tahu narkoba itu apa, bagaimana bahayanya bagi tubuh kita ujar Anjan. Setelah kita tahu bahayanya maka tidak boleh ada niat untuk mencobanya” pesan Anjan.

Peserta terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Terbukti banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada narasumber.

Diakhir paparannya Anjan berpesan kepada para siswa untuk berprestasi tanpa menggunakan narkoba.Penyalahgunaan narkoba akan menghancurkan masa depan kalian tutup Anjan.

Mengenal Ciri-Ciri Anak yang Memakai Narkoba

Narkoba kini semakin marak saja peredarannya. Keberadaan narkoba tidak cuma mengancam orang  dewasa tetapi juga remaja dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Yang lebih menyedihkan, seringkali orang tua terlambat menyadari bahwa putra-putri mereka sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Untuk mengantisipasinya, Anda selaku orang tua tentu harus mengenali seperti apa ciri-ciri anak yang sudah memakai narkoba. Ini adalah hal yang sangat penting agar Anda bisa menentukan langkah apa yang tepat untuk dilakukan sebelum terlambat dan berakibat fatal, seperti overdosis.

Tanda fisik dari pecandu narkoba biasanya adalah mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal, sering mual muntah, pilek (hidung berair) tanpa sebab, sering mimisan,  keringat berlebih, sering sakit kepala, perubahan nafsu makan atau pola tidur, kenaikan atau penurunan berat badan mendadak dan drastis, kejang tanpa riwayat epilepsi dan penampilan dan kebersihan pribadi yang menurun (terlihat kumal, berantakan, menunjukkan kurangnya kepedulian mengenai penampilan).

Sedangkan untuk tanda perilaku dan psikologis dari pengguna narkoba umumnya adalah ia akan terlihat menutup diri, berdiam diri, dan mengisolasi diri. Motivasinya pun akan terlihat menurun, terutama dalam bidang akademik. Jika biasanya ia selalu mendapat nilai yang baik, sejak memakai narkoba, nilainya di sekolah menjadi turun. Selain itu pengguna narkoba juga akan tampak lebih mudah tersulut emosinya.

Itulah beberapa tanda fisik maupun tanda perilaku mereka yang memakai narkoba. Tapi ingat, belum pasti juga tanda-tanda di atas sudah pasti memakai narkoba. Karena mungkin saja tanda-tanda di atas muncul karena mereka memiliki masalah kesehatan, baik itu kesehatan fisik atau kesehatan mental. Untuk memastikan, coba ajak mereka untuk memeriksakan dirinya di klinik atau rumah sakit.

Lalu, apa yang harus dilakukan saat anak sudah terjerat narkoba?

Ketika sang buah hati sudah terjerat dalam penyalahgunaan narkoba, Anda tidak perlu menyembunyikannya. Segeralah bawa sang buah hati ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), lembaga rehabilitasi medis dan sosial, termasuk puskesmas dan rumah sakit, yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan perawatan, rehabilitasi medis atau sosial bagi pecandu narkotika.

IPWL akan membantu para pecandu dengan memberi rehabilitasi medis secara gratis agar ia bisa hidup normal kembali dan bebas dari cengkraman narkoba.

(A. Rakhmanto)

Olahraga Ampuh Bantu Remaja Terhindar dari Narkoba

Maraknya peredaran narkoba di kalangan anak muda semakin hari semakin membuat para orang tua merasa khawatir. Dilansir dari laman situs bnn.go.id, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisiaris Jenderal Polisi Heru Winarko, menyebut, penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja makin meningkat. Di mana ada peningkatan sebesar 24 hingga 28 persen remaja yang menggunakan narkotika.

“Hasil dari penelitian kita bahwa penyalahgunaan itu beberapa tahun lalu, milenial atau generasi muda hanya sebesar 20 persen dan sekarang meningkat 24 -28 persen itu adalah kebanyakan pengguna anak-anak dan remaja,” kata Heru di The Opus Grand Ballroom At The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (26/6).

Melihat fakta tersebut, seluruh orang tua di Indonesia harus waspada dan harus segera mencari tahu cara mencegah buah hatinya dari paparan narkoba. Ada satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah anak muda menjadi pecandu narkoba, yaitu dengan bergabung dalam kegiatan olahraga.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi saat pengukuhan Pemuda Anti Narkoba di Bandung, Jumat (3/6/2016), mendukung penuh olahraga sebagai cara untuk mencegah anak muda terpapar narkoba. Ia ingin agar seluruh pemuda Indonesia memerangi narkoba dan mencegah peredarannya, salah satunya melalui olahraga. Imam menganggap, olahraga adalah salah satu senjata untuk memerangi narkoba. Apapun olahraganya asal positif. Semakin banyak kegiatan positif yang dilakukan anak muda, maka semakin jauh dengan narkoba.

Tidak hanya mencegah, olahraga juga ternyata ampuh membantu pecandu untuk lepas dari narkoba. Satya Joewana, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dalam diskusi dengan tema “Long and Winding Road: Jalan Panjang Pemulihan Pecandu Narkoba” di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Selasa (12/5/2015), mengungkapkan, olahraga bisa dijadikan pengganti rasa kecanduan karena narkoba. Satya menjelaskan, olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin. Endorfin mempunya sifat sebagai morfin dan hal itu bisa menimbulkan perasaan nyaman, tenang, sehingga tidak ada lagi keinginan untuk memakai narkoba.

Hal ini pun sudah dibuktikan oleh Ginan Koesmayadi, salah satu pendiri Rumah Cemara, yang pernah memakai narkoba selama sekitar 7 tahun. Setelah stop memakai narkoba di tahun 2000 lalu, Ginan lalu memutuskan untuk rutin berolahraga. Menurutnya, olahraga dan narkoba punya efek kecanduan yang sama, yaitu membuat bahagia. Perbedaannya, olahraga akan membuat tubuh sehat, sementara narkoba justru bisa menggangu kesehatan.

Melihat fakta-fakta di atas, mari mulai sekarang kita rutin berolahraga. Tidak hanya bisa mencegah kamu terjebak dalam jeratan narkoba, rutin berolahraga juga terbukti sangat efektif menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.

(A. Rakhmanto)

Bukan dengan Narkoba, Begini Cara Aman Tingkatkan Staminamu

Belakangan, narkoba menjadi pilihan para pemakainya untuk meningkatkan stamina. Padahal, ada banyak cara yang lebih aman untuk meningkatkan stamina tanpa harus menyentuh narkoba. Apa saja? Berikut adalah beberapa di antaranya.

Meningkatkan Stamina dengan Makanan

Makanan dipakai sebagai bahan bakar oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Makanan yang sehat dan seimbang akan membuat tubuh Anda berenergi dan sehat sehingga stamina bisa meningkat. Usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan yang seimbang dan rendah lemak yang berisi banyak sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa lemak.

Membangun Stamina Fisik

Lakukanlah banyak latihan fisik untuk meningkatkan stamina. Walaupun latihan fisik bisa membuat tubuh lelah dalam jangka pendek, latihan fisik akan meningkatkan energi dan stamina secara keseluruhan jika dilakukan rutin dalam jangka waktu yang lama. Supaya kesehatan dan stamina Ada meningkat, pastikan untuk selalu luangkan waktu untuk berolahraga secara teratur. Latihan fisik ini bisa dilakukan di pusat-pusat kebugaran yang saat ini jumlahnya semakin banyak. Agar aman, buat kamu yang masih pemula sebaiknya didampingi oleh instruktur profesional saat melakukan latihan fisik.

Beristirahat dalam Jumlah yang Cukup

Beristirahat dalam jumlah yang cukup juga merupakan hal penting untuk bisa mendapatkan stamina prima. Tidur malam yang baik membuat tubuh terasa lebih segar, berenergi, dan fokus, sehingga kamu bisa mengerahkan seluruh kekuatan fisik saat beraktivitas. Kamu harus tahu bahwa kurang beristirahat bisa membuat tubuh terasa lemah dan akibatnya kinerja menjadi buruk.

Berapa lama tidur yang baik untuk menjaga kesehatan? Kebutuhan tidur tiap-tiap orang memang tidak sama, namun National Sleep Foundation menyarankan kita untuk  tidur sekitar 7 hingga 9 jam dalam semalam. Tidur kurang dari 6 jam dalam semalam umumnya dianggap kurang sehat dan bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang berdampak negatif terhadap stamina.

Bagaimana, tidak sulit bukan meningkatkan stamina tanpa harus memakai narkoba? Dicoba yuk!

(A. Rakhmanto)

Pergaulan yang Sehat Mampu Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Banyak kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh para remaja disebabkan oleh pengaruh pergaulan yang memang rentan dengan hal-hal negatif. Karena itulah, sebagai generasi milenial kamu harus lebih waspada dan lebih selektif lagi dalam memilih teman ataupun sahabat. Kita semua harus ingat bahwa jika berteman dengan orang yang tepat maka bisa membawa kita ke dalam kebaikan dan kesuksesan.

Sebaliknya, kalau salah pilih, teman juga bisa menjerumuskan dan menyebabkan kegagalan di masa depan, yang salah satunya adalah bisa menjerumuskan kita menjadi seorang pecandu narkoba.

Lalu, bagaimana memilih pergaulan yang tepat?

Untuk memilih lingkungan pergaulan yang tepat, kita sebagai anak muda harus bisa mengidentifikasi sifat-sifat mereka terlebih dahulu. Dari sifat-sifat inilah kita bisa mengambil kesimpulan apakah mereka tepat untuk dijadikan sahabat dekat atau sebaiknya dijauhi saja karena bisa membawa efek negatif pada diri kita.

Jadikan mereka sahabatmu apabila mereka adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan yang baik. Misalnya menjalani hidup sehat, selalu berpikir positif, bisa dipercaya, memotivasi, loyal, pintar dalam mengatur keuangan, pekerja keras, disiplin, berkeinginan kuat, antusias, bersemangat dan selalu bersyukur.

Sebaliknya, mereka yang sebaiknya tidak kita jadikan sahabat secara umum adalah mereka yang memiliki sifat-sifat yang merupakan kebalikan dari beberapa sifat di atas, seperti malas-malasan, selalu berpikiran negatif, pesimis dan selalu mengeluh. Mengenal mereka yang sifatnya seperti ini memang tidak dilarang, tapi usahakan untuk tidak terlalu dekat karena bisa memberi pengaruh buruk pada diri kita, terlebih jika kamu tahu bahwa mereka juga menggunakan narkoba.

Lebih baik menjauhi teman yang punya perilaku buruk, ketimbang kamu masuk dalam jerat narkoba. Kita harus selalu ingat bahwa memakai narkoba itu sama sekali tidak baik dan tidak ada untungnya. Malah bisa berakibat fatal bagi penyalahgunanya. Karena itu, bergaullah dengan mereka yang selalu berpikir dan berperilaku positif serta mampu memotivasi agar kita selalu terpacu untuk menjalani hidup sehat dan menjauhi narkoba.

Semoga informasi ini bermanfaat dan selalu katakan tidak pada narkoba, apapun jenisnya!

(A. Rakhmanto)

Ditawari Teman Narkoba? Ini Cara Jitu Menolaknya!

Tidak ada salahnya memang untuk berteman dengan siapa saja, namun hati-hati juga perlu. Jangan sampai cuma karena rasa solidaritas atas nama teman justru menjerumuskan kamu ke perangkap penyalahgunaan narkoba. Berani menolak dan bilang tidak sudah pasti lebih mudah ketimbang keluar dari jeratan narkoba karena sudah jadi pecandu.

Nah, berikut ini cara jitu menolak ajakan teman untuk pakai narkoba.

Wajib berani!

Kamu harus berani untuk punya sikap, pendirian, atau prinsip menolak memakai narkoba. Kamu harus tetap teguh jika menghadapi teman, bahkan sahabat yang paling dekat sekali pun yang mengajak kamu untuk mencicipi narkoba. Di sinilah kamu butuh pertahanan yang kuat. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming atau kata-kata cuma sekali, setia kawan, dan lainnya ya.

Kuatkan mental!

Walaupun hasutan untuk pakai narkoba tidak sekali dua kali datang, mental kamu harus tetap kuat untuk menolaknya. Kuatkan mental dan tekad kamu untuk menolak. Awalnya mungkin susah, tapi kalau kamu terus menguatkan mental dan tekad dijamin bisa, kok!

Ditinggal teman? Tidak masalah!

Kalau teman kamu mengancam bakal menjauhi atau meninggalkan kamu karena tidak mau ikut pakai narkoba, biarkan saja. Lebih baik kehilangan teman yang punya tabiat buruk, ketimbang kamu masuk dalam jerat narkoba. Kamu juga harus jadi refleksi, sebenarnya teman kamu itu sedang mencari teman atau korban? Teman yang baik sudah pasti tidak akan membawa ke arah yang negatif.

Nah itulah beberapa cara jitu untuk menolak ajakan teman untuk memakai narkoba. Selamat mencoba dan ingat selalu jauhi narkoba apapun jenisnya! (A. Rakhmanto)

Milenial Harus Merdeka dari Narkoba!

Kamu semua pasti sudah tahu bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjalanan panjang dan perjuangan yang keras dari para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah. Perjuangan tersebut harus dimaknai dan dilanjutkan oleh kita para generasi milenial dan sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi muda untuk terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Sebagai generasi milenial, kita memang tidak lagi perlu mengangkat senjata dan turun ke medan perang untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan. Tapi ingat, ada satu perang yang sampai saat ini masih harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, termasuk kita sebagai generasi milenial, yaitu perang melawan narkoba.

Perang melawan narkoba ini harus disikapi dengan serius karena faktanya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi milenial saat ini telah menjadi masalah global di banyak negara, termasuk salah satunya negeri tercinta Indonesia.

Berdasarkan hasil survei 2018 yang dilakukan oleh BNN dan LIPI di 13 ibu kota provinsi disebutkan, pada kelompok pelajar/mahasiswa penyalahgunaan narkoba dalam satu tahun terakhir sebesar 3,2% atau setara dengan 2,3 juta orang. Sedangkan, pada kelompok pekerja sebesar 2, 1 % atau sekitar 1, 5 juta pekerja.

Angka yang sangat besar ini harus menjadi peringatan kita semua bahwa upaya penanganan permasalahan narkoba tidak cuma harus dilakukan secara masif tapi juga harus lebih agresif, khususnya bagi generasi yang lahir pada era milenium (tahun 2000 ke atas). Kenapa? Karena, masa depan bangsa dan negara berada di tangan kelompok generasi milenial.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisiaris Jenderal Polisi Heru Winarko, pada puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional – HANI 2019 yang diadakan di Gedung Tribrata, Jakarta, Rabu (26/6), generasi millenial harus bisa menggelorakan semangat membara untuk menyadarkan seluruh komponen bangsa dalam membangun solidaritas sebagai upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang menjadi ancaman kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat!

Pemerintah, melalui BNN (Badan Narkotika Nasional) sudah melakukan banyak cara dan upaya untuk memerangi narkoba dan membebaskan generasi muda Indonesia dari narkoba. Tapi ingat, pemerintah juga butuh dukungan masyarakat, termasuk kita para generasi milenial.

Nah, sebagai generasi milenial kita juga harus ikut berjuang memerangi narkoba dengan cara membuka wawasan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan kesadaran pentingnya perilaku hidup sehat tanpa menyalahgunakan narkoba. Hindari bergaul dengan lingkungan yang kurang sehat dan bisa menjerumuskanmu ke hal-hal yang negatif dan selalu katakan tidak jika ditawarkan narkoba, walaupun mungkin yang menawarkan adalah sahabatmu sendiri!

Mari manfaatkan momentum semangat kemerdekaan negeri tercinta di bulan Agustus ini untuk lebih bersemangat dan pantang menyerah memerangi narkoba di Indonesia!

(A. Rakhmanto)

BNNP Bengkulu Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba di Desa Padang Ulak Tanjung

Untuk mencegah masuknya narkoba masuk ke wilayah pedesaan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dengan melibatkan aparat desa, tokoh agama dan pemuda setempat.

Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mampu menolak penyalahgunaan narkoba. Pada kesempatan ini Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Bengkulu Ridwan Arief mengutip prevalensi penyalahguna narkoba yang tergolong tinggi. Untuk itu Ridwan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan untuk menekan angka prevalensi tersebut.