Kuliah Umum PKN-SKSG UI: Deputi Pencegahan BNN Bahas Kebijakan P4GN untuk Menjaga Ketahanan Nasional dari Ancaman Narkotika

Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Dr. Drs. Richard M. Nainggolan, S.H., M.M., M.BA, menjadi narasumber dalam acara Kuliah Umum Kajian Ketahanan Nasional dengan tema Kebijakan P4GN Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Untuk Menjaga Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Ketahanan Nasional (PKN) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. Acara ini berlangsung di Gedung IASTH UI Aula Lt. 5 Kampus UI Salemba pada Rabu (8/11).

Kuliah umum inidiselenggarakan dengan format Hybrid, dimana mahasiswa dan alumni pascasarjana PKN SKSG UI mengikuti melalui zoom secara daring dan luring, serta dihadiri Ketua Program Studi dan Dosen SKSG UI, bersama dengan perwakilan dari lingkungan BNN yang turut hadir secara langsung dalam acara ini.

Deputi Pencegahan BNN dalam kuliahumum tersebut, menguraikan dengan tegas dan lugas mengenai pentingnya peran BNN dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Beliau menekankan bahwa penyalahgunaan narkotika bukanlah sekadar masalah individual, namun juga merupakan ancaman serius bagi ketahanan nasional.

Beliau juga menyoroti fakta bahwa narkotika merupakan salah satu kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang membutuhkan pendekatan khusus dalam penanggulangannya. Dalam hal ini, BNN menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam menangani permasalahan narkotika dengan serius dan komprehensif.

Dalam kesimpulan, Dr. Drs. Richard M. Nainggolan, S.H., M.M., M.BA, menggarisbawahi bahwa Kampus Bersinar merupakan langkah strategis dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan menciptakan SDM berkualitas serta berdaya saing. Beliau menegaskan bahwa peran mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Pengendali Sosial sangat penting dalam perang melawan narkoba, sehingga dapat mewujudkan Kampus Bersinar yang bersih dari pengaruh narkotika.

#bersinar #bersihnarkoba #cegahnarkoba #pencegahan #bnn #deputipencegahanbnn #WarOnDrugs

Deputi Pencegahan BNN Bangkitkan Kesadaran Mahasiswa MNC University: Mari Menjadi Generasi Muda Tanpa Narkoba

Jakarta, Kamis (20/9) – Deputi Pencegahan BNN, Drs Richard M. Nainggolan, S.H., M.M., M.BA mengisi Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh MNC University dengan tema “Generasi Muda Tanpa Narkoba”. Acara ini berlangsung di Auditorium Lt. 6 Gedung Universitas MNC, Jakarta Barat.

Dalam kuliah umum ini, Deputi Pencegahan BNN mengajak mahasiswa untuk menyadari dampak serius dari penyalahgunaan narkoba. Pentingnya waspada terhadap ajakan dari teman juga ditekankan, dengan data menunjukkan bahwa 88,4% dari pengguna narkoba pertama kali mendapatnya dari teman mereka sendiri. Kemudian Deputi Pencegahan BNN membagikan cerita tentang sepasang kekasih yang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba, memberikan peringatan keras kepada mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh bahkan oleh orang terdekat.

Dalam diskusi, Deputi Pencegahan BNN menyoroti sulitnya memberantas narkoba secara tuntas, dengan alasan terdapat aspek legal dan penggunaan medis yang diatur oleh undang-undang narkotika nomor 35 tahun 2009. Pembedaan jelas antara penggunaan medis dan penyalahgunaan ilegal ditekankan.

Deputi Pencegahan BNN menekankan bahwa faktor pergaulan dan lingkungan memegang peranan penting dalam keputusan seseorang untuk menggunakan narkoba. Pencegahan, menurutnya, dapat dimulai dengan mencari pelarian positif dan memberikan dukungan kepada mereka yang terjerat, untuk kemudian mengarahkan mereka menuju proses rehabilitasi melalui BNN.

Peran mahasiswa Universitas MNC dalam penanggulangan narkoba adalah kunci penting dalam mencapai generasi muda yang bebas dari ketergantungan tersebut. Mahasiswa diingatkan untuk mempertahankan fokus pada cita-cita mereka dan konsisten dengan tindakan nyata yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan.

Sebagai penutup yang menghibur, Deputi Pencegahan BNN menyajikan pantun kepada para mahasiswa, memberikan sentuhan akhir yang ringan namun memikat untuk menyimpulkan kuliah umum ini.

BNN ajak Kader PKK seluruh Indonesia untuk mewujudkan Keluarga Indonesia Bersih dari Penyalahgunaan Narkoba

Pada tanggal 11 September 2023, Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Drs. Richard M. Nainggolan, S.H., M.M., M.BA, menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kader PKK dan 10 Program Pokok PKK dengan tema “Melaju Menuju Indonesia Maju”. Acara ini diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta dan dihadiri oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Tri Tito Karnavian, serta 900 peserta yang terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

Deputi Pencegahan BNN menyampaikan informasi berdasarkan data dari UNODC, bahwa 3.6 juta penduduk Indonesia telah terpapar narkoba. Beliau menekankan peran kunci keluarga dalam upaya penyelamatan generasi muda dari dampak negatif penyalahgunaan narkoba.

Beliau memberi penekanan kepada para ibu-ibu TP PKK bahwa penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang meluas di seluruh wilayah Indonesia. Jalur penyelundupan narkoba mencakup berbagai jalur, termasuk jalur laut yang menyumbang 90% dari peredaran narkoba di Indonesia.

Ketika tren angka prevalensi yang sedang naik dan para bandar narkoba yang terus berusaha, peran orang tua dan keluarga sangat penting dalam memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba. Edukasi dan pengetahuan mengenai bahaya narkoba perlu diberikan melalui peran aktif keluarga. Perlu ada perhatian khusus terhadap anak-anak sebagai generasi penerus untuk melindungi mereka dari ancaman narkoba.

Keluarga dianggap sebagai pondasi awal dalam membentuk karakter individu. Ancaman dari penyalahgunaan narkoba adalah tantangan serius yang dihadapi setiap keluarga. Oleh karena itu, dukungan dan upaya dari keluarga kepada Kader PKK dianggap krusial untuk menciptakan lingkungan keluarga yang bersih dari narkoba.

TP PKK merupakan kelembagaan yang memiliki potensi besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Para Kader PKK dan Kader Dasawisma berperan sebagai ujung tombak dalam masyarakat. Tim Penggerak PKK memiliki potensi besar untuk menjadi fasilitator dalam membangun ketahanan keluarga terhadap narkoba, serta menjadi penyuluh dan relawan anti-narkotika yang memberikan pemahaman kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya.

FORUM DIALOG PEMUDA NUSANTARA PURNA PASKIBRA DAN NYONG & NONI SE-SULAWESI UTARA 2022

Kepala Badan Narkotika Republik Indonesia memberikan arahan dan ceramah bahaya penyalahgunaan narkotika dalam Forum Dialog Pemuda Nusantara Purna Paskibra dan Nyong & Noni Se-Sulawesi Utara 2022 yang berlangsung pada hari Kamis, 15 Desember 2022 di Convention Center, Novotel Hotels & Resorts, Sulawesi Utara, Manado.

Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia dan Mars BNN serta dilanjutkan laporan dari Drs. Jafriedi, M. M. selaku ketua pelaksana Forum Dialog Pemuda Nusantara Purna Paskibra dan Nyong & Noni Se-Sulawesi Utara 2022.

Selanjutnya, Kepala BNN RI memberikan arahan dan ceramah mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dengan 500 orang peserta yang terdiri dari Purna Paskibraka Indonesia dan Nyong & Noni.

Sesi tanya jawab terlihat sangat seru dikarenakan antusiasme peserta yang terlihat saat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh Kepala BNN RI.

Kepala BNN RI juga berpesan bahwa mulai dari Purna Paskibraka Indonesia dan Nyong & Noni akan menjadi role model yang diawali dari Sulawesi Utara dan akan kita lakukan ke seluruh Provinsi di Indonesia, karena kita mempunyai 34 BNNP dan 173 Kabupaten/Kota.

Kata – Kata Bijak Dan Penuh Makna Untuk Remaja

Sobat Cegah, pesan bijak ini berguna untuk menuntun diri agar jadi pribadi yang bijaksana dan sebagai bekal untuk menjalani hidup menuju dewasa. Berikut ini kata-kata bijak yang bisa dijadikan inspirasi;

• “Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih banyak, kamu adalah seorang pemimpin.”

• “Miliki impian yang tinggi, sebab impian akan membangkitkan motivasimu untuk bertindak.”

• “Selalu ingat bahwa tekadmu untuk sukses lebih penting daripada yang lain.”

• “Nikmatilah hidup dengan pengalaman sebanyak-banyaknya. Karena ia tak akan mengecewakanmu.”

• “Saat kamu melakukan sesuatu dan gagal, kamu mendapatkan hikmah. Jika tidak melakukan apa-apa artinya kamu kalah oleh rasa takut.”

• “Setiap detik yang kau lalui adalah momen yang berharga. Simpanlah untuk kenangan yang indah di masa depan.”

• “Setiap generasi melangkah lebih jauh dari generasi sebelumnya karena ia berdiri di atas bahu generasi itu. Kamu akan memiliki peluang di luar apa pun yang pernah kita ketahui.”

• “Masa lalu memberi kita pengalaman dan membuat kita lebih bijaksana sehingga dapat menciptakan masa depan yang indah dan cerah.”

• “Tindakan adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan.”

• “Kerja keras adalah hal yang penting. Tetapi masih ada sesuatu yang lebih penting, yaitu percaya pada dirimu sendiri.”

• “Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang gemar berusaha.”

Semoga bermanfaat dan membantu dalam menentukan pilihan dan menetapkan langkah.

Sumber : kapanlagi.com

BNN RI Targetkan Anak Muda dengan Twibbonize

Sudah kenalkah kamu dengan REAN? Sebuah platform edukasi berbasis web dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) yang hadir untuk mewadahi kreativitas anak-anak muda Indonesia. REAN adalah kepanjangan dari Rumah Edukasi Anti Narkoba, dan ini adalah salah satu wujud upaya yang inovatif dari Deputi Bidang Pencegahan BNN untuk membangun komunikasi dua arah dengan generasi muda Indonesia.

Bermula pada kegiatan sosialisasi pencegahan narkoba yang dilakukan BNN tingkat Provinsi dan kota, BNN RI kemudian menyadari bahwa ada banyak potensi yang dimiliki anak-anak muda Indonesia dan menyediakan media informasi dan edukasi baik bagi anak-anak muda di pusat maupun di daerah-daerah Indonesia. Di REAN, anak-anak muda yang berada di seluruh Indonesia dapat berekspresi melalui berbagai karya seperti lagu, desain grafis, artikel, fotografi, dan mural tentang pencegahan narkoba.

Hal ini sesuai dengan salah satu fokus Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose terhadap perkembangan masyarakat saat ini, yaitu memajukan kampanye digital pencegahan narkboa, seperti yang disampaikan perwakilan dari Deputi Bidang Pencegahan BNN RI untuk Kasi Media Daring, Yona Janesia, bahwa “pak Petrus sangat concern dengan kegiatan-kegiatan pencegahan dan pemberantasan selain yang dilakukan secara tatap muka atau langsung, kita juga sadar bahwa sosial media dan digital platform lainnya saat ini sudah sangat maju dan dibutuhkan untuk membangun kesadaran masyarakat.”

Inovasi lainnya dari BNN dalam menjalankan perannya untuk narkoba juga dapat dilihat di Twibbonize. Sejak tahun lalu, BNN RI telah mengadakan beberapa kampanye digital dan mendapatkan puluhan ribu dukungan melalui Twibbonize. Kampanye digital pertama dari BNN yang masih berjalan sampai saat ini dan mendapatkan dukungan paling banyak di Twibbonize adalah kampanye War on Drugs.

Dalam kampanye ini, BNN RI telah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjalani hidup secara lebih positif, dan sekarang melalui kampanye ini BNN berusaha menyampaikan bahwa kita juga perlu bertindak dengan benar dan tegas, karena pencegahan dan pemberantasan narkoba yang dilakukan BNN bukan hanya mengangkat senjata, mengejar penjahat atau bandar untuk perang melawan narkoba.

“Kita sebagai anak muda juga bisa menjalankan peran kita dalam perang melawan narkoba, misalnya dengan berpartisipasi dalam REAN, hidup sehat, mengajak teman-teman untuk melakukan kegiatan yang positif, dengan mengikuti komunitas yang memiliki tujuan positif, menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang mempunyai hasil atau manfaat yang baik,” ujar Yona.

War on Drugs telah didukung oleh lebih dari 66 ribu masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa kampaye yang dilakukan melalui digital platform didukung secara luas oleh masyarakat dan tidak hanya dari dalam BNN saja.

Selain War on Drugs, BNN juga membuat beberapa kampanye lainnya di Twibbonize, seperti Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), dan Hari Ulang Tahun BNN.

“kami melihat bahwa adanya Twibbonize adalah peluang yang besar bagi kami dalam menyelenggarakan kampanye,” ujar Yona.

Setelah Hani 2021, BNN RI melalui REAN membuat kampanye untuk HANI yang kedua kalinya di Twibbonize untuk perayaan HANI tahun ini yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2022. Masih beberapa minggu menjelang HANI 2022, dan sampai penulisan ini, bingkai Twibbonize HANI 2022 yang dibuat oleh Rean Id telah mendapatkan lebih dari 10 ribu dukungan dari masyarakat Indonesia.

Melalui bingkai Twibbonize ini, Kepala BNN RI mengajak semua masyarakat Indonesia untuk mendukung Kerja Cepat Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia. Desain bingkai Twibbonize HANI 2022 diatas pun dibuat berdasarkan persetujuan Kepala BNN yang kemudian disampaikan kepada seluruh BNN yang ada di daerah provinsi, kabupaten/kota di Indonesia melalui surat resmi dan pesan singkat yang berisi ajakan untuk menggunakan bingkai Twibbonize yang disebarluaskan melalui aplikasi pesan instan, seperti Whatsapp. Bersamaan dengan kampanye digital ini, BNN juga mengadakan kegiatan secara offline yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 26 dan 27 Juni 2022. Kegiatan offline ini juga disiarkan secara langsung agar dapat diikuti oleh BNN yang ada di seluruh Indonesia.

HANI merupakan hari yang penting bagi masyarakat global dalam menghadapi masalah penyalahgunaan obat-obatan yang diperingati dalam skala internasional. Untuk itu, di Indonesia, BNN RI tidak hanya menyelenggarakan kampanye digital ini untuk HANI 2022, BNN di daerah lainnya di Indonesia juga menyelenggarakan kegiatan pada tingkat daerah bersama Gubernur dan jajaran Pemerintah Daerah lainnya.

Tidak hanya kampanye untuk HANI, namun semua bingkai yang dibuat Rean Id di Twibbonize didukung oleh masyarakat Indonesia yang berada dimanapun. Dengan menggunakan bingkai Twibbonize dari REAN yang merupakan bagian dari BNN RI, artinya kamu juga mendukung upaya BNN RI dalam menjalankan perannya bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal pencegahan dan pemberantasan narkotika.

======================================================================================================

Indonesian National Narcotics Agency Targets Youths with Twibbonize

The National Narcotics Agency of the Republic of Indonesia launched a web-based educational platform to accommodate the creativity of Indonesian youth called REAN. It stands for Rumah Edukasi Anti Narkoba which means Anti-Drug Education Center. This is an innovative effort of the Deputy for Prevention of the National Narcotics Agency to build two-way communication with the younger generation of Indonesia.

It began with the drug prevention socialization carried out by National Narcotics Agency at the provincial and city levels, Indonesian National Narcotics Agency then realized that the youth has a lot of great potentials. Sp, the Indonesian National Narcotics Agency provided information and education media for all Indonesian youth all around Indonesia. At REAN, Indonesian youth are able to express themselves through works such as songs, graphic designs, articles, photography, and murals about drug prevention.

This effort is in accordance with one of the focuses of the Head of the Indonesian National Narcotics Agency, Dr. Petrus Reinhard Golose regarding the current development of society. The representative of the Deputy for Prevention of the BNN RI for the Head of Online Media, Yona Janesia, said that Petrus wants to advance digital campaigns for drug prevention.

“Petrus is very concerned with prevention and eradication activities other than those face-to-face activities carried out by the National Narcotics Agency, we are also aware that social media and other digital platforms are currently very advanced and are needed to build public awareness,” said Yona.

Other innovations from Indonesian National Narcotics Agency in carrying out its role in drug prevention and eradication can also be seen in Twibbonize. Since last year, Indonesian National Narcotics Agency has held several digital campaigns and received tens of thousands of supporters in Twibbonize. The first digital campaign from BNN that is still going on today and gets the most support on Twibbonize is the War on Drugs campaign.

Through this campaign, Indonesian National Narcotics Agency has invited all Indonesian people to live positively, and now Indonesian National Narcotics Agency is trying to convey that we also need to act correctly and decisively, because the drugs prevention and eradication is not only about take the arms, and chasing after the criminals or dealer to war on drugs.

“As young people, we should be able to play our role in war on drugs, for example by participating in REAN, living a healthy life, encouraging our friends to join positive activities, joining communities towards positive goals, spending time doing positive things that will have good results or benefits,” said Yona.

Through this campaign, Indonesian National Narcotics Agency has invited all Indonesian people to live positively, and now Indonesian National Narcotics Agency is trying to convey that we also need to act correctly and decisively, because the drugs prevention and eradication are not only about to take up the arms, pursuing the criminals or dealer to war on drugs.

“As young people, we should be able to play our role in the war on drugs, for example by participating in REAN, living a healthy life, encouraging our friends to join positive activities, joining communities towards positive goals, spending time doing positive things that will have good results or benefits,” said Yona.

The war on Drugs has received more than 66 thousand supporters from the Indonesian people. It shows that this digital campaign is widely supported by the community, not only by the internal parts of the Indonesian National Narcotics Agency.

Besides War on Drugs, Indonesian National Narcotics Agency has also made several other campaigns at Twibbonize, such as Indonesia’s Independence Day, International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking, and the Indonesian National Narcotics Agency’s Birthday. “We see that the existence of Twibbonize is a great opportunity for us to organize a campaign,” said Yona.

After the last International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking in 2021, REAN and the Indonesian National Narcotics Agency created a campaign for this occasion again for the second time at Twibbonize. The celebration falls on June 26. Currently, there are still a few weeks before the 2022 celebration, and as of this writing, the frame for Twibbonize International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking 2022 created by Rean Id has received more than 10 thousand support from the Indonesian people.

With this Twibbonize frame, the Head of the Indonesian National Narcotics Agency invites all Indonesian people to support the great work of fighting drugs in Indonesia. The design of the frame above was also made based on the approval from the Head of the Indonesian National Narcotics Agency. The frame was then shared with all agencies in provinces, districts, or cities in Indonesia through an official letter and short messages containing an invitation to use the Twibbonize frame which was disseminated through instant messaging applications, such as Whatsapp. Along with this digital campaign, the National Narcotics Agency will also hold offline activities which will be held in Bali on 26 and 27 June 2022. The offline events will be live-streamed for the provincial and district or city agencies throughout Indonesia can participate.

The International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking is an important day for the global community in dealing with the problem of drug abuse which is commemorated on an international scale. Therefore, in Indonesia, it is not only the Indonesian National Narcotics Agency that organizes events for this occasion, in other provinces and districts/or cities of Indonesia the other agencies also organize activities at its level with the Governor and/or other ranks of the Government.

Not only campaigns for International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking, but all frames for other occasions created by Rean Id on Twibbonize are supported by Indonesian people from everywhere. By using the Twibbonize frame from REAN, it means that you support the Indonesian National Narcotics Agency’s efforts in carrying out its role for the nation, especially in terms of preventing and eradicating narcotics.

Bahasa Kasih Itu Ampuh Menjauhkan Anak dari Narkoba

Manusia memiliki kebutuhan secara lahiriah maupun batiniahnya. Tidak hanya butuh makanan fisik untuk memberikan kekuatan bagi tubuh luarnya namun manusia juga membutuhkan makanan batiniah untuk menguatkan jiwanya. Seringkali terlewatkan oleh kita tentang hal ini dan cenderung mengabaikannya atau mungkin kita kurang paham bagaimana memberikannya.

Banyak terdengar oleh kita bahwa para artis mendekati narkoba dan dibui hingga beberapa tahun, keluar dan mengulanginya lagi. Mungkin juga tetangga atau bahkan keluarga kita sendiri pernah melakukannya. Sebenarnya tindakan mendekati narkoba ini bukan karena mereka kelebihan uang atau untuk kesenangan semata namun terdapat sisi yang kosong dari segi batiniah mereka.

Para pecandu narkoba adalah refleksi dari kurangnya “Bahasa Kasih”  dalam keluarga intinya. Tak hanya pada kalangan borju saja, bisa terjadi di kalangan biasa. Mereka mencari pelarian ke dalam komunitas tersebut untuk merasa dianggap, dan melarikan diri dari dunia nyata hanya untuk melupakan hal yang tidak mereka sukai.

Segala yang terjadi terdapat sebab dan akibat. Sebenarnya ada apa dengan para pecandu hingga terjerumus dalam kehidupan semu tersebut?. saya menemukan empat orang mantan pecandu dan bertanya kepada mereka, pendapat keempatnya hampir sama yaitu tidak diperhatikan, dikucilkan, sering dimarahin, dibandingkan, dan tidak dianggap.

Menurut ahli neuroscience, dr. Aisah Dahlan, otak manusia terdiri dari 100Milyar Neuron, 1000 triliyun byte atau 1 juta gigabyte merupakan jumlah memori yang sanggup disimpan dalam otak manusia selama hidupnya. Dalam format video, 1 juta gigabyte setara dengan video berdurasi 300 juta tahun. Proses pengolahan informasi dalam otak terjadi melalui loncatan informasi antar syaraf satu ke syaraf yang lain dan terjadi dengan kecepatan 400 km/jam, 1 detik ada 2 juta informasi tersambung.

jantung memiliki kekuatan 5 kali lebih besar dari kekuatan otak. Ketika otak manusia menyimpan emosi negatif atau positif, jantung akan merasakan hal yang lebih kuat. Contohnya seperti ingatan tentang cinta yang indah maka jantung merasakannya hingga timbul debar yang kuat dan membuat wajah bersemu merah dan senyuman, karena pompaan darah dari jantung (reaksi jantung ketika mengingat memori). Pada saat memori mengeluarkan ingatan yang menyakitkan debar jantung akan menimbulkan rasa nyeri yang dalam dan membuat reaksi menangis pada mata.

Mengapa manusia bila ditanya hal-hal yang menyakitkan, mereka selalu berkata “jangan diingat lagi”, “jangan ngomongin itu lagi”, dll. Otak berusaha mengubur memori tersebut dalam-dalam, namun tidak melepaskan emosi negatifnya. Orang-orang yang mengalami luka batin saat masa kecil dan remajanya cenderung mengubur memori itu dengan berbagai cara termasuk mendekati narkoba.

Kebutuhan Lahiriah Manusia

Kita sering beranggapan bahwa kesuksesan untuk menopang kehidupan ini dengan banyaknya harta, nama besar, makan dan minum yang mewah, pakaian bagus, mobil mewah, tas bermerk, dll merupakan sumber kebahagiaan. Semua itu hanyalah alat pendukung saja namun bukan sumber utama kebahagiaan. Sumber utama kebahagiaan langsung menyentuh hati dan membuat senyum itu lama berada “disana”.

Benda-benda yang berbentuk ini merupakan alat untuk menuju bahagia. Namun tidak mengisinya. Alat-alat itu dipandang oleh mata dan hanya sampai pada otak, memberikan anak kebutuhannya secara lahiriah sudah merasa cukup, tidak berhenti hanya pada kebutuhan luarnya saja.

Kebutuhan Batiniah Manusia

Sering juga tentunya kita menemukan orang yang hidup pada tahun sebelum milenial ini. Cenderung tegas, otoriter dan merasa tabu dengan pujian, membelai, menemani anak bermain, memberi dukunga penuh. Berbeda dengan masa sekarang yang cenderung lebih mudah karena telah memahami banyak ilmu pengetahuan.

Sesuatu yang abstrak tak terlihat dengan mata namun hati atau jantung merasakannya. Itulah makanan batin makhluk hidup. Perbuatan positif yang langsung mengenai sasaran yaitu hati.

Bahasa kasih ini merupakan makanan batin atau kebutuhan batin manusia. Bila batin tidak diberi makan maka batin akan kosong dan lapar, luka dan bersedih. Pada saat mengalami luka tersebut mata mengirim informasi tersebut kepada otak dan tersimpan selamanya.

Memori negatif itu mengirim signal ke jantung dan mengakibat kebencian yang dalam dan membuat manusia menjadi apatis. Kebencian itu terakumulasi hingga merusak diri sendiri dan orang lain dengan cara mengajak masuk kedalam komunitas tersebut. Menularkan kebiasaan karena memiliki problem yang seolah sama.

Penyebab Narkoba

Kecanduan narkoba ini bermula dari perilaku orang terdekat, mendorong mereka menjauh dari realita. Membiarkan mereka menghadapi hidup sendirian dengan penuh luka yang tidak disadari. Sesuatu yang tidak disadari itu tersimpan di alam bawah sadarnya.

Cara mereka lari dari kenyataan hidup yang membuat mereka terkucil, terhina, tidak dianggap, atau mungkin hal yang sangat remeh menurut kita tapi besar artinya bagi otak dan jantung manusia. loncatan informasi yang sangat kuat ketika mengingat kejadian tersebut tidak mampu dibendung oleh mereka. Sehingga membuat mereka berusaha menguburnya dalam-dalam dengan cara “tidak sadar” menjalani hidupnya.

Mereka hidup dalam level emosi yang sangat rendah dibawah dari level putus asa. Untuk berada pada level manic mereka menggunakan zat terlarang tersebut dan menurut mereka itulah kebahagiaannya. Ketidaktahuan mereka terhadap bagaimana cara untuk bahagia hingga mereka merusak hidupnya sendiri.

Berilah keluarga kita pujian, dukungan yang kuat, sentuhan fisik berupa elusan dan belaian dikepalanya, layani mereka dengan baik, dan beri apresiasi dari setiap perbuatan baiknya kepada orang lain berupa hadiah. Agar mereka merasa keluarganyalah tempat mereka berlari, tidak ada tempat yang lebih baik daripada keluarganya sendiri. Sehingga trauma itu terhenti hanya sampai disitu.

Kalimat pujian mampu memberikan semangat hidup dan enggan untuk merusak dirinya, karena mereka tahu tentang kelebihan yang mereka punyai, dukung agar mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian. Belai kepalanya, agar mereka tahu bahwa mereka juga bagian dari keluarga itu. Layani dengan baik, agar mereka merasa disayangi dan beri hadiah sebagai apresiasi perilaku baik, karena hadiah adalah sesuatu yang sangat berharga untuk hati mereka.

Penulis: Zairiyah kaoy CH CHt

Ngabuburit Kreatif Ala Milenial

Milenial selalu penuh dengan ide kreatif termasuk dalam mengisi bulan Ramadhan Bulan Ramadhan tahun ini memang beda dari bulan Ramadhan biasanya. Pandemic covid-19 menjadi alasan utama mengapa Ramadhan kali ini berbeda dengan Ramadhan sebelum-sebelumnya. Kebijakan physical distancing yang diterapkan pemerintah menyebabkan orang-orang mau tidak mau harus berada di rumah demi mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Kalau biasanya, jadwal buka puasa bersama rekan maupun teman-teman lama sudah numpuk dan suasana ngabuburit sering diisi dengan jalan-jalan atau keliling komplek sambil nyari takjil menunggu adzan maghrib berkumandang, kali ini sudah pasti berbeda. Namun, masuk seminggu pertama Ramadhan ini sudah terlihat aktivitas milenial yang justru makin kreatif di sosial media.

Kamu bingung mau isi ngabuburit sambil nunggu buka puasa? Yuuk simak aktivitas berikut ini!

  1. Live instagram bareng teman

Platform instagram menjadi salah satu sosial media terbesar yang paling banyak diminati hampir semua kalangan. Mengadakan siaran langsung secara kolaborasi menjadikan hari-hari #dirumahajah menjadi lebih produktif dan berwarna. Kamu bisa memulai pembahasan yang ringan dan dekat dengan keseharian, misal menceritakan aktivitas selama di rumah ajah atau mulai membicarakan hobi dan film-film terbaru. Serius, ngabuburit kamu nggak akan kaku lagi, dan waktu adzan maghrib menjadi hal yang tidak lagi lama untuk ditunggu.

  1. Membaca buku

Kalau biasanya waktu berlalu begitu cepat dengan segala kesibukan yang menemani, selama #dirumahajah sambil menunggu adzan maghrib berkumandang, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk kembali membaca tumpukan buku yang sering kali baru dibaca setengah halaman. Membaca buku juga menjadi aktivitas yang menyenangkan dan lupa akan waktu. Dan jangan lupa, selesai membaca buku, kamu bisa menulis resensinya dan membagikannya di akun sosial mediamu. Membaca buku menjelang berbuka puasa akan membuat kamu bahagia karena tahu-tahu suara adzan maghrib sudah terdengar.

  1. Melakukan Instajam

Kebijakan #dirumahajah membuat orang-orang makin kreatif dan produktif, salah satunya sering ditemui aktivitas instajam. Aktivitas yang dilakukan oleh para musisi atau kamu yang hobi nyanyi dengan mengupload gabungan video dari para musisi dan video kamu yang sedang bernyanyi. Duh seru, kapan lagi kamu bisa nyanyi diiringi para musisi tanah air?

  1. Ikutan #videohalu

Memang milenial tidak pernah kehilangan akal untuk membuat hal-hal menjadi seru dan menyenangkan. Kreativitas semakin tumbuh ketika terlalu lama berdiam di rumah, banyak video halu di sosial media. Video halu ini juga bisa kamu pilih untuk mengisi waktu ngabuburit, khusus buat kamu yang merasa kesepian dan nggak punya banyak teman apalagi anak rantau yang jauh dari orang tua dan keluarga, kamu bisa ikutan video yang dibuat seolah-olah seseorang sedang melakukan video call bersama kamu. Asyiknya, kamu bebas menjawab apa saja dari video yang sudah dibuat, hal tersebut membuat kamu semakin kreatif dalam menggabungkan video tersebut. Kurang berfaedah yah? Tapi setidaknya bisa bikin kamu tertawa dan merasa ditemani.

Nah, sobat cegah .. ternyata masih banyak hal yang bisa dilakukan sambil menunggu buka puasa. Walaupun #dirumahajah, ngabuburit tetap seru dengan banyak kreatifitas! Yuuuk .. isi hari-hari #dirumahajah dengan berkarya!

Bingung Ramadhan Mau Ngapain? Yuk simak tips berikut..

Ramadhan hadir ditengah pandemic covid-19, sebagai generasi muda yang biasanya padat jadwal buka puasa bersama ataupun kumpul bareng teman menjadi harus taat kebijakan dengan memutus mata rantai penyebaran corona virus untuk di rumah aja serta menghindari kerumunan. Puasa tahun ini pun terasa lebih berat karena menuntut untuk lebih tangguh menjaga kondisi fisik dan mental ditengah pandemic dengan tetap produktif dari rumah.

Nah, apa saja sih yang bisa dilakukan selama bulan ramadhan di tengah pandemic covid-19?

  1. Evaluasi Diri

Perlu banget untuk mengevaluasi diri dalam melaksanakan bulan ramadhan tahun sebelumnya. Disadari atau tidak, banyak target yang belum tercapai dalam bentuk ibadah di bulan ramadhan.

  1. Perencanaan

Waktunya untuk membuat target apa saja yang harus dipenuhi selama menjalankan ibadah ramadhan di rumah ajah. Perencanaan juga menjadi bagian sangat penting, hal tersebut merupakan salah satu proses tahapan peningkatan produktivitas dimana suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pada bulan ramadhan tahun ini.

  1. Strategi Produktif

Perlu adanya strategi khusus dalam pelaksanaannya karena kita sudah mengevaluasi diri dan membuat perencanaan, seperti; melaksanakan skala prioritas dari daftar yang sudah dibuat dalam perencanaan, mencari support system atau teman-teman yang mendukung lancarnya target-target yang sudah direncanakan. Dalam situasi dan kondisi saat ini, orang-orang serumah bisa dijadikan pilihan, atau teman-teman virtual bisa menjadi pengingat ketika rasa malas mulai menggelayuti.

  1. Alat dan Metode Produktif

Alat produktif yang digunakan untuk menyusun to do list dapat menggunakan manual maupun digital yang template-nya bisa ditemukan di jejaring internet. To do list juga bisa dibuat secara langsung maupun bertahap.

  1. Komitmen dan Konsisten

Dua hal ini menjadi bagian utama dalam sebuah produktivitas, komitmen yang kuat dan konsistensi yang harus dipertanggung jawabkan. Dengan menggenggam komitmen dan konsisten, akan memudahkan strategi berjalan.

Jadi, sobat cegah .. yuk tetap produktif selama bulan ramadhan di rumah ajah!

Deputi Bidang Pencegahan Gandeng Jurnalis Viralkan REAN.ID

Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional mengenalkan platform media digital baru yang menjadi wadah kreativitas bagi generasi milenial. Platform yang khusus disiapkan oleh Deputi Bidang Pencegahan untuk melindungi generasi muda indonesia dari penyalahgunaan dan perdaran gelap narkoba diberi nama REAN.ID.

Kegiatan bertajuk “Forum Diskusi Trending Topik P4GN di Kalangan Media” tersebut di hadiri oleh jurnalis media online, cetak, radio dan televisi, komunitas blogger dan kementerian terkait.

Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum saat memberikan sambutan di Fave Hotel PGC Jakarta, Selasa, 03/12/2019 mengatakan untuk melindungi generasi milenial dari penyalahgunaan narkoba harus ada inovasi atau terobosan agar pesan yang sampaikan dapat dengan mudah dipahami. Selain itu lanjut Anjan media yang disiapkan juga harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini.

Perkembangan teknologi dan informasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan generasi muda. Keakraban mereka harus dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan juga mengedukasi mereka untuk menjalani hidup sehat termasuk menjauhi narkoba sambung Anjan. Untuk itu BNN sangat mengharapkan kontribusi masyarakat dan terutama media dalam mengenalkan platform tersebut kepada generasi milenial.

Hal senada diungkapkan Direktur Informasi dan Edukasi, Deputi Bidang Pencegahan Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. Menurutnya REAN.ID adalah wadah bagi genarasi milenial untuk berekspresi.

“Kita ingin mengalihkan kesibukan generasi milenial kearah yang positif. Misalnya membuat konten-konten kreatif dan sharing aktivitas-akitivitas yang positif ujar Purwo.  Dengan begitu generasi milenial dapat menghindari penyalahgunaan narkoba.

Purwo juga menjelaskan pada tahapan sosialisi REAN.ID Deputi Bidang Pencegahan telah melakukan Drug Free Exhibition Day di dua kota yakni Bandung dan Malang. Tujuannya adalah menampung dan menggali aspirasi generasi milenial dalam pengembangan REAN.ID.

Pada kegiatan forum diskusi ini juga hadir narasumber dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Yova Ruldeviyani S.Kom, M.Kom dan pakar media sosial Leonardi Amil. Kedua narasumber mengapresiasi inovasi BNN dalam menyampaikan pesan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada generasi milenial. Yova mengatakan saat ini hampir sebagian besar generasi milenial memiliki gadget atau smart phone.  “BNN dalam hal ini sudah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan generasi muda”, lanjut Yova.

Sementara itu, Leonardi Amil mengatakan BNN harus membuat konten-konten yang menarik agar generasi muda tertarik dan penasaran sehingga mereka berpartisipasi dengan REAN.ID

(Oscar)