BNN : Generasi Muda, Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba

Cegahnarkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengadakan Forum Komunikasi (Forkom) berbasis media online pada hari kamis (27/8/18) di salah satu Hotel daerah Cawang – Jakarta Timur.

Mengambil tema “Generasi Digital Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba”, BNN mengajak semua lapisan untuk turut serta membantu dan berperan aktif dalam mensosialisasikan bahaya pengunaan narkoba atau obat-obatan terlarang.

Forkom dimulai pukul 09.00 wib, di hadiri oleh Direktur Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Bapak Brigjen. Pol. Drs. Anthoni Hutabarat dan Praktisi bidang seni dan entertain, Trisa Triandesa sebagai narasumber dalam forkom ini.

“Kami sengaja memilih para blogger, netizen untuk menjadi perpanjangan tangan atau mitra BNN dalam menyampaikan informasi pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Saat ini media informasi sudah beralih melalui media elektronik khusunya media online, hal ini menunjukan betapa pentingnya media ini sebagai media diseminasi informasi bahaya narkoba. ucap bapak Brigen Pol. Drs. Antony Hutabarat dalam sambutannya”.

Memang peserta yang hadir adalah para blogger, vlogger dari berbagai macam usia dan profesi, yang ingin berpartisipasi dalam mensosialisasikan bahaya pengunaan narkoba kepada khalayak.

hal ini tentunya menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak terberdaya atau tertipu dengan sindikat narkoba yang bertujuan menghancurkan generasi muda Indonesia.

Oleh sebab itu, strategi untuk menyatukan atau melibatkan netizen dalam penyebaran informasi tentang bahaya pengunaan narkoba tentu saja sangat dibutuhkan.

Para netizen diharapkan turut serta ambil bagian guna membantu masyarakat melalui tulisan-tulisan yang dimuat pada media online, atau membuat vlog yang bersifat mengedukasi serta menggungah masyarakat agar lebih peduli, waspada dan menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Sumber Berita: Strategi.id

Kehadiran Mobsos P4GN dan Unit K9 Turut Ramaikan Pengunjung Open House Saint John’s School – Meruya

Jakarta Barat, Cegahnarkoba – Open House Saint Jhon’s School – Meruya, selama 2 hari mulai 14-15 September 2018 menghadirkan BNN mulai dari seminar pencegahan narkoba, mobsos P4GN, peragaan anjing pelacak unit K9 dan akan ditutup dengan field trip siswa ke Balai Besar Rehabilitasi dan Balai Karantina Anjing Pelacak Narkoba di Lido Oktober mendatang. Hal ini disampaikan oleh Herdina Tambunan, M.Pd Kepala Sekolah SMP dan SMA Saint John’s School – Meruya.

Lebih lanjut, Herdina mengharapkan agar peserta didik sadar bahwa narkoba ada di sekitar mereka dan juga harus tahu darimana saja, apa saja jenisnya dan dampaknya. Generasi sekarang harus tahu bahaya narkoba sudah mengintai mereka. Jadi jika ditawari narkoba, mereka sudah tahu bahwa itu bahaya dan mereka akan menolak karena bahaya akan merampas masa depan mereka.

Kehadiran Mobil Sosialisasi (Mobsos) Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di halaman Saint John’s School – Meruya, Sabtu (15/9/2018) menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung seperti orang tua, siswa, karyawan dan masyarakat sekitar. Karena ini kali pertama pihak sekolah dapat menghadirkan Mobsos P4GN di sekolah, sehingga pengunjung dapat lebih mengenal akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan efek jangka panjang yang ditimbulkan bagi para penguna narkoba.

Informasi Edukasi yang disampaikan melalui Mobsos P4GN yang berisi anatomi organ tubuh manusia yang sehat dan terpapar penyalahgunaan narkoba dan contoh jenis narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif. Para pengunjung dapat lebih mencermati jenis-jenis narkotika sehingga menambah wawasan masyarakat agar lebih peduli untuk melindungi diri dan anggota keluarga dari penyalahgunaan narkoba. Hal ini sesuai dengan tema open house “Here We Grow”, yaitu agar anak-anak tumbuh dan berkembang lewat edukasi dan informasi supaya mereka selalu berkegiatan positif.

Kehadiran unit K9

Selain Mobsos P4GN, juga menghadirkan Unit K9 (canine, anjing). Peragaan anjing pelacak narkoba milik BNN, bertujuan untuk Komunikasi Informasi dan Edukasi bahwa anjing adalah teman bermain, sahabat bagi pecinta anjing bagi hewan peliharaaan. Namun bagi BNN sebagai Lembaga Penegakan hukum menggunakan anjing ini untuk bertugas. Hal ini disampaikan Donny, Unit Deteksi K9 Subdit Penindakan dan Pengejaran di Lapangan Sekolah Saint Jhon’s School – Meruya, Sabtu (15/9/2018).

Donny menyampaikan bahwa Anjing Pelacak narkoba yang dilatih untuk mendeteksi barang narkoba, sehingga edukasi yang diberikan dengan menggunakan anjing pelacak. Anjing-anjing tersebut dilatih untuk mencari barang-barang yang terlarang, itulah edukasi yang dapat diberikan kepada generasi muda dan masyarakat. Di akhir peragaan, pengunjung diberi kesempatan untuk melihat jenis narkotika dan berfoto bersama dengan anjing pelacak yang dibawa.

Selama peragaan anjing pelacak berlangsung, dijelaskan pula efek penyalagunaan narkoba dalam jangka panjang bagi pengguna narkoba. Hal ini disampaikan oleh Yuliana perwakilan Direktorat Diseminasi Informasi. (yul).

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Kenali Bahaya Kecanduan Rokok Elektrik

Beredarnya rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan sebutan Vape, menjadi incaran para perokok khususnya anak muda. Mereka menganggap bahaya rokok elektrik lebih ringan dibanding rokok tembakau.

Pada awalnya rokok elektrik dikeluarkan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah perokok tembakau aktif yang kemudian diharapkan mampu membuat mereka berhenti merokok. Namun ternyata rokok elektrik juga tak kalah bahaya dibanding rokok tembakau.

Sesuai namanya, rokok elektrik berbentuk tabung dengan baterai yang dapat diisi ulang dengan cara di-charge. Ada pula pipa kecil tempat menaruh cairan sebagai pengganti tembakau bakar. Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan zat cair yang mengandung perisa serta varian aroma buah-buahan.

Uap yang dihembuskan usai menghisap rokok elektrik mengandung zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit asma, kanker paru-paru, membuat mata iritasi dan juga mencemari udara. Lagipula, uap yang dihasilkan dari vape lebih banyak dibanding asap rokok tembakau, sehingga efek negatif juga akan dirasakan orang yang berada di sekitar perokok.

Meskipun beberapa rokok elektrik dilabeli dengan ‰ÛÏnicotin-free‰Û, tak jarang, zat cair yang digunakan dalam vape juga mengandung nikotin dan senyawa kimia lainnya yang dapat menyebabkan kecanduan, masalah jantung dan tekanan darah.

Selain uap dan cairan yang membahayakan kesehatan, logam pada baterai rokok elektrik dapat meledak karena daya panas yang tinggi. Terdapat beberapa kasus ledakan vape yang menyebabkan luka bakar pada wajah korbannya.

Baik rokok tembakau ataupun rokok elektrik nyatanya memiliki efek samping yang sangat membahayakan. Himbauan tentang bahaya merokok sangat penting disosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya anak muda, ibu hamil dan menyusui. Dampak negatifnya tak hanya mengancam kesehatan diri sendiri tapi juga perokok pasif di sekitarnya. (Asri)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Masalah penyalahgunaan narkoba yang melibatkan generasi muda menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini. Generasi muda yang menjadi penerus cita-cita bangsa harusnya bebas dan bersih dari penyalahgunaan narkotika.

Hasil penelitian terakhir BNN (tahun 2017) jumlah penyalahgunna narkoba di kalangan generasi muda (Pelajar) mencapai 24 persen atau setara dengan 810.267 orang. Jumlah tersebut sangat besar dan memerlukan penanganan yang serius. Penanganan tidak hanya dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading sector pencegahan penyalahgunaan narkoba, tetapi unit kecil dalam masyarakat seperti keluarga juga memegang peranan penting dalam mencegah generasi muda menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam keluarga antara lain menciptakan kedekatan dan komunikasi antara orang tua dan anak. Salah satu investasi waktu terbaik dan yang paling bijaksana adalah meluangkan waktu bersama keluarga. Mengapa demikian?

Interaksi orang tua dan anak sangat penting untuk menumbuhkan kedekatan di antara mereka, misalnya dengan mengobrol atau pergi bersama di waktu luang. Kedekatan ini penting untuk menciptakan rasa nyaman bagi anak-anak. Mereka semestinya dapat menganggap orang tua selayaknya teman, dimana setiap permasalahan dapat mereka sampaikan kepada orang tua. Nah, yang berbahaya adalah ketika anak tidak berani menceritakan permasalahan yang ia dihadapi kepada orang tua. Salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan meluangkan sedikit waktunya untuk sekadar sms atau menelepon anak-anak mereka. Anak akan merasa diperhatikan.

Banyak penelitian yang menunjukan bahwa orangtua yang sering meluangkan waktu bersama anak-anaknya seperti saling bercerita, mendengarkan dan menjawab pertanyaan mereka, maka prestasi anak akan jauh lebih baik dan memiliki sikap yang tegas dalam menolak pengaruh negatif disekitar mereka. (Oscar)

(Disunting dari beberapa sumber)

BNN Berhasil Ungkap Tiga Kasus Penyelundupan Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar konferensi pers atas pengungkapan penyelundupan narkotika dengan barang bukti 42,6 kilogram sabu, 98,7 kilogram ganja dan 2.985 butir ekstasi di Kantor BNN, Cawang Jakarta timur, Jumat (28/9). Barang bukti tersebut berasal dari 3 (tiga) kasus berbeda yang berhasil diungkap BNN.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BNN Drs. Heru Winarko bersama Deputi Pemberantasan Drs. Arman Depari. Menurut Heru Winarko, jenis pil ekstasi yang diungkap bukan jenis ekstasi baru melainkan barang lama yang memiliki bahaya seperti sitaan sebelumnya. “Jenis sabu dan ekstasi masih sama, belum ada jenis yang baru”, ujar Heru menambahkan. Dalam konferensi pers kali ini BNN menyampaikan pengungkapan 3 kasus penyelundupan narkotika dengan mengamankan 11 orang tersangka.

Kasus pertama yang berhasil diungkap, yakni tiga unit dispenser yang berisi lima bungkus teh hijau yang didalamnya terdapat 5,1 kilogram sabu. Barang bukti tersebut didapat dari seorang pria berinisial JS alias Ahok yang berhasil diamankan BNN di Jalan Gunung Krakatau, Medan Timur, Rabu (19/9/2018).

Kasus kedua adalah diamankannya dua orang narapidana dari Lapas Kelas I, Tangerang, berinisial MIF alias K dan SI alias B. Keduanya terbukti terlibat dalam penyelundupan 98,7 kilogram ganja yang berhasil diungkap BNN beberapa waktu lalu. K dan B berhasil mengendalikan proses pengiriman ganja dari dalam lapas. Kasus tersebut berhasil diungkap BNN pada 23 Juni 2018 dengan bekerjasama dengan Kantor Pos Tangerang kota.

Pada kasus ketiga, BNN berhasil menemukan rumah yang dijadikan gudang penyimpanan narkoba yang melibatkan oknum sipir lapas kelas II B Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, (16/9). Total keseluruhan, BNN menyita 37,8 KG Sabu dan 2.985 butir ekstasi. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

(Oscar/Diandra)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Ngeri, Jadi Zombie Usai Gunakan Flakka!

Beredarnya video di Instagram mengenai seorang pria yang tengah berlarian dan berteriak-teriak di jalan sempat membuat heboh dunia maya. Peristiwa yang terjadi di Florida, Amerika Serikat pada tahun 2016 silam itu memperlihatkan efek dari penggunaan narkoba jenis Flakka. Efek penggunaan Flakka ini menunjukan pemakainya yang berperilaku seperti zombie, mereka akan melukai siapa saja yang ditemuinya. Bahkan ada korban yang dinyatakan meninggal dunia setelah diserang seseorang yang diduga dalam pengaruh Flakka.

Dilansir dari laman tempo.co Flakka merupakan senyawa kimia yang berbentuk kristal dan berwarna putih menyerupai garam mandi. Flakka berasal dari Cina yang juga dikenal dengan nama Gravel. Beberapa sumber menyebutkan efek penggunaan Flakka lebih bahaya dibanding dengan Kokain.

Konsumsi Flakka membuat mereka tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Sehingga menyebabkan mereka bertingkah sangat brutal layaknya zombie. Flakka juga dapat merusak hormon dan menyerang pembuluh darah. Apabila dikonsumsi terus menerus, Flakka membuat penggunanya mengalami kerusakan otak yang mengakibatkan kematian.

Dampak dari penyalahgunaan penggunaan Flakka tidak hanya dirasakan individu yang bersangkutan namun juga merugikan dan membahayakan orang lain. Selain menyerang orang yang berada di dekatnya, pemakai juga akan melukai dirinya dengan memukul-mukul tubuhnya sendiri.

Masyarakat Indonesia harus lebih waspada terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Apabila menemukan kasus seperti diatas jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwajib. (Asri)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Presiden Terbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional P4GN

Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang belum tuntas membuat Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Tahun 2018-2019. Inpres tersebut bertujuan untuk penguatan dan memaksimalkan kegiatan dalam Pencegahan dan Pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Inpres tersebut ditanda tangani oleh Presiden pada tanggal 28 Agustus 2018 di Jakarta.

Badan Narkotika Nasional (BNN) ditunjuk sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab terkait rencana aksi nasional P4GN. BNN juga akan bekerjasama dengan lembaga pemerintahan yang terkait seperti, Kemenkes, Kemendagri, Kemensos dan lain-lain.

Rencana Aksi Nasional P4GN yang dimaksud adalah kegiatan atau upaya yang dilaksanakan dalam rangka mencegah penyalahgunaan, peredaran dan prekusor narkotika. Adapun bentuk dari rencana aksi nasional P4GN dapat berupa sosialisasi bahaya narkotika di kalangan remaja (Sekolah & Universitas), pada sarana dan prasarana transportasi, misalnya dengan memasang slogan anti narkotika di moda transportasi, mendirikan pusat informasi edukasi Narkotika, Psikoropika, dan zat Adiktif (NAPZA).

Dalam menjalankan Impres nomor 6 tahun 2018, seluruh lembaga pemerintah yang terkait harus saling berkoordinasi dengan baik. Keberhasilan diraih ketika seluruh pihak dapat berperan aktif sesuai tugasnya.

Inpres ditujukan kepada: 1. Para Menteri Kabinet Kerja: 2. Sekretaris Kabinet; 3. Jaksa Agung; 4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 5. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 6. Kepala Badan Intelijen Negara; 7. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 8. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 9. Para Gubernur; dan 10. Para Bupati/Wali kota seluruh Indonesia.

Ini merupakan langkah strategis dalam menyatukan gerak dan langkah kementerian dan lembaga dalam penanganan narkotika di Indonesia. Semua harus bersinergi dan bersatu padu dalam program P4GN. BNN sebagai vocal point masalah narkotika di Indonesia langsung menggelar rapat koordinasi dan Sosialisasi Inpres Nomor 6 Tahun 2018 (Senin 17/9) di Hotel Bidakara dengan melibatkan kementerian/lembaga dan perwakilan Pemerintah Daerah. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala BNN Drs. Heru Winarko.

Dalam sambutannya, Heru Winarko mengatakan terbitnya Impres tersebut merupakan langkah maju untuk menguatkan Pencegahan dan Pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Selain itu Heru Winarko berharap Inpres ini dapat  menjadi payung hukum bagi semua lembaga terkait dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan P4GN.

Kepada peserta, Heru Winarko, meminta agar konten bahaya narkoba bisa disampaikan secara terus-menerus mengingat kondisi penyalahgunaan narkoba yang sangat mengkhawatirkan.

“Jumlah penyalahguna narkoba kategori coba pakai menyentuh angka 1,6 juta orang, kelompok inilah yang bisa menjadi fokus kementerian atau lembaga untuk melakukan upaya P4GN agar mereka tidak kembali menggunakan narkoba” tutup Heru Winarko. (Oscar & Asri)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Sehat Fisik dan Psikis dengan Meditasi

Sebagian orang berpendapat bahwa meditasi adalah aktivitas yang menjenuhkan. Posisi duduk sila sambil mengatur pernapasan dan fokus pikiran dianggap tidak mudah. Dibutuhkan konsentrasi penuh, ketenangan dan ruangan yang kondusif untuk melakukannya. Padahal kegiatan ini dapat dilakukan tanpa biaya atau peralatan khusus sehingga memudahkan siapapun untuk melakukannya. Berikut ini manfaat meditasi yang perlu diketahui:

Meredakan Stress

Banyaknya beban pikiran dan persoalan yang belum dapat terselesaikan terkadang membuat seseorang menjadi stres. Dalam keadaan seperti ini, meditasi sangatlah berguna. Para peneliti menemukan bahwa semua peserta yang berlatih meditasi lebih tenang dan tidak stres dibandingkan dengan orang yang tidak bermeditasi (kutipan dari hellosehat.com). Dengan meditasi seseorang akan mendapatkan ketenangan karena mereka mampu mengontrol emosinya.

Kesehatan Jantung

Salah satu tahapan meditasi ialah mengatur pernafasan. Tahap ini mampu mengontrol tekanan darah sebab oksigen yang dialirkan ke seluruh bagian tubuh melalui darah menjadi lebih lancar. Hal ini juga menurunkan resiko penyakit jantung.

Meregangkan Otot

Dengan posisi duduk yang tegap sembari mengatur nafas, meditasi dipercaya dapat merilekskan otot-otot yang kaku, khususnya bagian tulang belakang yang sering membawa beban berat atau duduk terlalu lama selama bekerja. Posisi ini membantu meregangkan sendi-sendi yang kaku sehingga tubuh menjadi lebih sehat.

Menghindarkan Diri dari Kebiasaan Buruk

Melalui meditasi, seseorang diajarkan untuk mengatur konsentrasi dan membebaskan pikiran dari hal-hal negatif. Meditasi  dapat membantu mengalihkan diri dari kebiasaan buruk, misalnya, waktu yang semula terbuang sia-sia untuk kegiatan yang tidak bermanfaat seperti clubbing, atau menggunakan obat-obatan terlarang dapat dipergunakan untuk bermeditasi. Selain itu, pikiran pun akan terfokuskan pada tahapan meditasi lain seperti olah nafas dan rasa.

Dari empat manfaat di atas, dapat dilihat bahwa meditasi tidak hanya berguna bagi kesehatan fisik tetapi juga psikis. Seseorang dapat merasakan manfaat meditasi apabila dilakukan dengan rutin dan teknik yang benar. Cobalah mengikuti kelas meditasi apabila belum dapat melakukannya sendiri dan ajak teman untuk bersama-sama melakukan kegiatan yang positif. (asri)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

BNN Gelar Pemusnahan Narkotika Ke-10 di Tahun 2018

Jumat, (7/9) Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar pemusnahan barang bukti narkotika berupa 2.223,4 gram Sabu 24.819 Butir Ekstasi, 37,408 ml Prekusor Cair, 6.122 gram Prekusor Serbuk dan 201.760,80 gram Ganja. Pemusnahan dilakukan di halaman belakang Kantor BNN Cawang, Jakarta Timur.

Kepala BNN Komjen Pol. Heru Winarko mengatakan pemusnahan ini merupakan pemusnahan ke-10 di tahun 2018 yang digelar oleh BNN. BNN menurut Heru Winarko akan terus melakukan upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba untuk menutup ruang gerak sindikat narkotika internasional mengedarkan narkotika di Indonesia.

Diantara barang bukti narkotika yang dimusnahkan hari ini terdapat 2.932 butir ekstasi yang berasal dari Perancis. Pengungkapan kasus ini terjadi di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/6).

Sementara itu juga terdapat 3.019 butir Esktasi yang dikirim dari Belgia dengan menggunakan jasa pengiriman barang. Kasus ini berawal dari informasi yang didapat dari Bea Cukai, pada kamis (28/6). Petugas BNN mengamankan seorang laki-laki berinisial KA penerima paket yang diduga berisi narkotika. Berdasarkan hasil interogasi, KA mengaku diperintah oleh FS seorang Napi Lapas Cipinang untuk mengambil paket dan setelah itu mengantarnya ke alamat Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selanjutnya paket tersebut diambil oleh lelaki berinisial DH yang kemudian ditangkap petugas sesaat setelah mengambil paket.

Hadir menyaksikan pemusnahan Perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan ketua RW setempat. (Oscar/Gina)

#cegahnarkoba #stopnarkoba

Sukses Asian Games, Sukses Tanpa Narkoba

Indonesia baru saja selesai menggelar pesta olahraga terbesar di kawasan Asia yaitu Asian Games. Pada acara itu, Indonesia sukses menjadi tuan rumah dengan memperoleh 31 medali emas. Perolehan ini sekaligus menjadi prestasi terbesar Indonesia pada ajang empat tahunan tersebut.

31 medali emas yang di persembahkan oleh atlit-atlit Indonesia bukan merupakan suatu hal yang mudah. Mereka membutuhkan kerja keras dan semangat  juang yang tinggi untuk menggapai itu. Keberhasilan mereka tentu saja menularkan semangat kepada masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk berprestasi pada bidang-bidang yang lain.

Prestasi Indonesia pada ajang Asian Games menyadarkan kita bahwa bangsa ini memiliki generasi muda berbakat pada berbagai ajang. Kemampuan generasi muda Indonesia sudah diperhitungkan dalam kancah persaingan global.

Namun saat ini Genarasi Muda Indonesia menghadapi permasalahan serius yaitu penyalahgunaan narkotika. Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) Tahun 2017 prevalensi penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda atau pelajar cukup tinggi yakni mencapai 24 persen.

Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda belum sepenuhnya menyadari bahwa ada potensi yang besar dalam dirinya sebagai generasi yang luar biasa.  Tingginya penyalahgunaan narkotika pada kalangan generasi muda harus diantisipasi oleh semua kalangan agar prestasi Indonesia terus meningkat.

Generasi muda yang sehat adalah tulang punggung bangsa Indonesia  saat ini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu semua pemangku kepentingan harus bergandengan tangan menjaga mereka dari penyalahgunaan narkotika yang mengancam mereka.

Sekali mereka terjerumus narkotika maka sulit untuk keluar dari lembah kekelaman itu. Akibatnya negara mewariskan generasi muda yang cacat dan tidak bisa bersaing dengan negara lain dalam persaingan global yang semakin ketat ini. (Oscar)

#cegahnarkoba #stopnarkoba