Penguatan Pembentukan Relawan Anti Narkoba

Selasa (25/08/2020) Deputi Bidang Pencegahan melalui Direktorat Advokasi kembali mengadakan asistensi untuk 40 Relawan Anti Narkoba di Hotel Bidakara, Jakarta. Para relawan ini nantinya akan menjadi agent of change (Agen Perubahan) untuk perpanjang tangan BNN dalam mengerakkan partisipasi masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Asistensi kali ini dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra S.H M.Hum, dan Direktur Advokasi, Supratman S.H.

Mengawali acara, Deputi Pencegahan BNN memberikan sambutan dan pesan agar perwakilan dari 40 Relawan Anti Narkoba dapat memberikan informasi dan edukasi tentang P4GN dari mulai tingkatan SD sampai SMA, karna merekalah pangsa pasar potensial narkoba. Selanjutnya beliau memberikan materi tentang narkoba dan permasalahannya yang membahas bahwa Indonesia Darurat Narkoba karna demand atau pengguna narkona di Indonesia masih sangat tinggi dan berharap melalui Relawan Anti Narkoba ini dapat menurunkan demand tersebut.

Dari total pengguna narkoba, 50.3% penyalahguna narkoba adalah pekerja, ini disebabkan para pekerja sudah memiliki uang sendiri dan salah satu faktornya dipengaruhi oleh lingkungan seperti tingkat stres yang tinggi, memiliki uang & gaya hidup yang berlebihan.

Relawan Anti Narkoba juga diberikan informasi tentang NPS (New Psychoactive Substances) yang sampi saat ini sudah terdapat 892 jenis baru diseluruh dunia. Para relawam juga diperlihatkan jenis-jenis narkoba golong 1,2,3 serta efek penggunaannya yang sangat merusak tubuh. Hal lain yang harus diketahui oleh Relawan Anti Narkoba adalah Inpres No.2 tahun 2020 tentang seluruh lembaga/instansi pemerintah melaksanakan aksi Nasional P4GN. Tes urine kesetiap pekerja/karyawan merupakan contoh aksi dari Inpres serta dapat mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba. Diakhir paparannya, Anjan Pramuka Putra memperkenalkan tagline baru dari BNN yaitu #hidup100persen dengan 4 elemen, yaitu Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia yang dapat diterapkan ke kehidupan sehari-hari.

Diharapkan pembekalan dan pemberian materi Relawan Anti Narkoba dan Sistem Pelaporan Relawan Anti Narkoba (SiParel) yang sudah diberikan kepada 40 peserta dapat berkomitmen dan berperan serta untuk mengajak semua masyarakat agar peduli terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba untuk menjadikan Indonesia negeri bersih narkoba.

Di hari kedua, Rabu (26/08/2020) acara dimulai dengan materi yang diberikan oleh Direktur Intelijen Brigjen. Pol. Drs. Adityawarman, M.Si yang membahas tentang Narkotika Dalam Perspektif Hukum. Sebagai Relawan Anti Narkoba tentunya ketentuan-ketentuan hukum yang terkait narkotika haruslah diketahui dan dipahami sehingga dibahaslah terkait keadaan tangkap tangan, klasifikasi narkoba dan prekusor, sumber dari Narkotika, daerah rawan peredaran narkotika, rute penyelundupan narkotika, serta sistem penegakan hukum yang berlaku yang didalamnya juga terdapat ancaman pidana serta modus operandi dalam penyelundupan narkoba.

Materi dilanjutkan oleh Dedi Dwitagama yang membahas tentang Teknik Presentasi & Komunikasi Efektif. Beliau berharap dapat menginspirasi peserta agar dapat menjadi pembicara yang hebat setelah materi yang diberikannya. Dengan melakukan games di awal materinya, Dedi meminta peserta membentuk kelompok untuk membuat sebuah presentasi singkat yang berisikan tentang bagaimana membuat suatu presentasi yang inspiratif dan bermanfaat versi mereka.

Dalam materi yang dipaparkan, Dedi memberikan manfaat yang luar biasa dari presentasi dan komunikasi seperti meningkatkan profesionalisme, memperluas jaringan, membuka kesempatan berkembang, serta meningkatkan peercayaan diri, kemampuan mempengaruhi, kemampuan belajar, serta banyak manfaat hidup lainnya. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan banyak sekali tips-tips untuk menjadi pembicara yang sukses.

Kembangkan REAN.ID: Deputi Bidang Pencegahan dan SCI Tandatangani Perjanjian Kerjasa Sama

Senin, 24/8 Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Sobat Cyber Indonesia (SCI) menandatangi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berisikan tentang Pengelolaan Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN).

Penandatanganan Kerjasama ini disaksikan langsung Oleh Kepala BNN Drs. Heru Winarkoa. SH, dan Pejabat Utama dilingkungan BNN diruang Patimura, Lantai 1 Gedung BNN Cawang, Jakarta Timur.

Maksud penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan kerja sama dalam melaksanakan upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) secara terpadu dan saling menguntungkan guna mewujudkan masyarakat Indonesia bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Kepala BNN Drs. Heru Winarko. SH memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya Rumah Edukasi Anti Narkoba atau disingkat REAN.ID merupakan media edukasi untuk remaja Indonesia yang mampu mengekspresikan karya, menggali potensi, membangun kepercayaan diri guna memperkuat citra remaja dan untuk sumber informasi dan edukasi difokuskan untuk remaja yang membuat konten-konten positif untuk mengembangkan kreatifitas untuk hidup 100% produktif.

Sejak awal membangun Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN.ID) konsentrasinya adalah melindungi Generasi Muda atau Generasi Millenial dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu Generasi Muda harus sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba ujar Heru.

“Awal masuk ke BNN saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan dimana anak muda harus kita doktrin bahwa memakai narkoba itu tidak keren” ujarnya menjelaskan.

Heru berharap kerjasama dengan SCI dapat lebih maksimal dalam menyebarkan konten-konten hidup 100 persen  kepada generasi muda. Hidup 100% merupakan transisi citra BNN sebagai garda utama pencegahan dan pemberantasan narkoba yaitu dengan mengubah pola pikir otoritatif menjadi aspiratif, beku menjadi hangat,dan kaku menjadi flexibel.

Sementara itu Deputi Pencegahan BNN, Drs. Anjan Pramuka Putra. SH.M.Hum dalam laporannya  mengatakan REAN.ID merupakan flatform digital yang khusus dibuat untuk muda denga slogan “dari anak muda untuk anak muda”.

Menurut Anjan REAN.ID saat ini terdapat 1.765 orang kontributor sejak tahun lalu hingga agustus 2020 dengan kisaran usia antara 15-30 tahun.

Untuk meningkatan kapasitas REAN.ID lanjut Anjan maka Deputi Bidang Pencegahan menggandeng Sobat Cyber Indonesia dengan maksud mengajak generasi muda yang aktif bersama Sobat Cyber Indonesia untuk membuat dan menyebarkan konten positif tentang hidup 100 persen serta pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sehingga dengan demikian masyarakat khususnya generasi muda semakin banyak yang mendapatkan informasi dan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ujar Anjan.

 

Ketua Umum SCI Firna Lim mengatakan pihaknya sangat termotivasi dengan adanya penandatangan perjanjian kerjasama ini.

Menurutnya konsep yang akan diberikan dalam kegiatan Rean.id ada Offline Activity dan Online Activity. kegiatan ini melibatkan kaum muda yang memiliki integritas, komunitas millenial, influencer lokal, pelajar dan mahasiswa. Target dari peserta dari mengikuti kegiatan Rean.id sebanyak 200 peserta dari berbagai komunitas, kaum millenial dan masyarakat sekitar ujar Virna.

Diakhir tahun lajut Virna ada REAN Festival yang nantinya Rean Community se-Indonesia akan berkumpul dan juga ada Rean Award dengan kategori  The Best Rean Community Of The Years, Content Rean Of The Years, Pentas Seni dari Rean Community, dan Rean Exhibition. Rean Festival ini menargetkan 10.000 peserta dari berbagai kalangan.

Turut hadir Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ketua Umum Pengelola Domain Internet Indonesia (Pandi). Dalam kapasitasnya sebagai pakar, Yudho memberikan masukan terkait dengan pengelolaan REAN.ID. Menurutnya REAN.ID dalam bentuk rumah edukasi anti narkoba virtual dapat menjangkau sasaran (anak muda) mulai dari Sabang sampai merauke-dari miangas sampe pulau Rote. Konten yang ada harus menarik dan tidak terlalu formal ujar Yudho.

Dalam mengelola REAN.ID, aura pemerintah harus dihilangkan, karena kalau ada aura pemerintah makan generasi Z langsung berpikir yang mudah menjadi ribet ujar Yudho menambahkan. Itulah sebabnya mengapa tidak menampilkan logo BNN di REAN. ID tutup Yudho. (Oscar)

 

 

Dukung Protokol Kesehatan: BNNK Trenggalek Bagikan APD Gratis Kepada Pedagang Pasar

Untuk tetap menjaga konsistensi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-75, BNNK Trenggalek melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan APD berupa Face Shield kepada sejumlah pedagang pasar dan masyarakat, Jumat (14/08).

Pembagian dilaksanakan di beberapa lokasi pasar yang ada di Kabupaten Trenggalek, diantaranya yang ada di Kecamatan Trenggalek, Karangan dan Pogalan.

Hadir dalam pembagaian APD ini Kepala BNNK Trenggalek, David Hutapea yang di damping Kasubbag Umum Trikoranto, Kasi P2M Djainul Muttakin dan Kasi Pemberantasan Susetya Budi Utama bersama sejumlah staf BNNK Trenggalek.

 

Kepala BNNK Trenggalek mengatakan, kegiatan ini selain dalam rangka untuk mengisi peringatan HUT ke-75 RI, juga sebagai bentuk kepedulian BNNK Trenggalek terhadap upaya menekan terjadinya resiko penularan covid-19 di masyarakat.

“Kita sedang memperingati momentum Hari Kemerdekaan dalam situasi Pandemi Covid-19, sudah menjadi kewajiban kita untuk sedapat mungkin mendukung pemerintah Kabupaten untuk menekan laju penyebaran Covid-19 terutama pada mereka masyarakat yang rentan.”ungkapnya.

Sedikitnya sebanyak 300 buah face shield telah dibagikan pada baksos kali ini. Kepala BNNK Trenggalek berharap dengan adanya pembagian APD ini dapat bermanfaat.

Selain untuk menekan laju penularan covid-19 di masyarakat, Kepala BNNK juga berharap kegiatan ini sekaligus dapat mengedukasi masyarakat akan masih pentingnya waspada terhadap penularan covid-19 di Indonesia sehingga harus tetap memakai masker, dan mengikuti anjuran protokol kesehatan covid-19.

 

“Mudah-mudahan face shield ini bermanfaat bagi masyarakat, dan semoga masyarakat semakin teredukasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah terutama saat beraktifitas di luar rumah,” pungkasnya.

 

BNNK Gianyar Gandeng Babinsa Wujudkan Desa Bersinar

Senin, 10/8, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar, Bali menggadeng para Bintara Pembina Desa (Babinsa) membantu BNN dalam upaya mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar).

Bertempat di Aula di Aula Makodim 1616 Gianyar, Kasi Pencegahandan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Gianyar I Gede Dirgantara mengajak para anggota TNI Kodim 1616 untuk bersama-sama melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kegiata itu mengambil tema  “Penguatan Anggota TNI dalam Sinergitas P4GN “.

Dalam paparanya I Gede Dirgantara mengajak para Babinsa untuk bersama sama mengajak para Kepala Desa di Kabupaten Gianyar untuk mewujudkan Desa Bersinar serta meyakinkan bahwa Dana Desa bisa digunakan untuk kegiatan P4GN di lingkunganya sesuai dengan Peraturan yang berlaku sehingga tidak hanya melaksanakan pembangunan fisik saja namun penguatan sumber daya manusianya sehingga masyarakat kuat secara fisik dan mental sehingga tahap pencegahan terhadap bahaya narkoba bisa dikedepankan demi masyarakat bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Dalam pelaksanaan tugas Babinsa diharapkan bisa saling berbagi informasi dengan BNNK Gianyar dan menjaga masyarakat aman agar aman dari ancaman bahaya narkoba. Untuk pelaksanaan kegiatan P4GN di Instansi Pemerintah salah satunya Kodim 1616 Gianyar telah melaksanakan kegiatan mandiri seperti Test Urine serta melaksanakan koordinasi dengan BNNK Gianyar sebagai tindaklanjut dari Inpres No. 2 Tahun 2020.

Kegiatan ini dihadiri oleh 120 orang anggota TNI yang dibagi menjadi 2 kelompok yang dibuka oleh Kasim 1616 Gianyar Gede Santosa serta didampingi oleh Pasi Intel Ketut Suprapta dengan kordinator Made Darmawan.

Senam Sehat Cegah Narkoba di Era New Normal

Deputi pencegahan Badan Narkotika Nasional Irjen Pol. Drs. Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum bersama FPPI (Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia) melakukan Senam Sehat Cegah Narkoba dalam tatanan normal baru di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, 9 Agustus 2020.

Dalam sambutannya, Anjan menyampaikan bahwa bahaya peredaran gelap narkoba bukan menyasar satu kalangan, tetapi anak dan remaja sudah menjadi targetnya. Sebagai orang tua, kita harus mau menampung apapun yang disampaikan oleh sang anak. Terlebih sekarang ini adalah era digitalisasi, dimana informasi bisa didapat dalam satu genggaman. BNN sebagai lembaga pemerintah dituntut untuk melakukan upaya pencegahan yang harus dilakukan secara efektif. Kita harus bersama dan bersatu mencegah bahaya narkoba. Hidup sehat saat ini menjadi sangat penting, seperti tagline BNN tentang hidup 100 persen dengan dimensi sadar, sehat, produktif dan bahagia.

Dalam kegiatan pagi ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan hidup sehat di era new normal. Pandemi tidak menjadi alasan untuk tidak beraktivitas maupun berolahraga. Tidak lupa juga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan covid-19 yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Relawan Anti Narkotika ditengah Covid-19

Ditengah pandemi covid-19, campaign bahaya penyalahgunaan narkoba tetap harus terus gencar dilakukan. Sebanyak 40 peserta yang berasal dari instansi pemerintah antara lain Kemenkominfo, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian PUPR, KemenPAN-RB, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mahkamah Agung, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa (LKPP), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bakamla. Adapun peserta BUMN dan perusahaan swasta yang juga hadir antara lain PT. Nam Air, PT. Bakri Arthareksa Sejahtera, Perum Pegadaian, PT. Amarta Karya, PT. Gapura Angkasa, PT. Wijaya Karya, PT. Nindya Karya, PT. Pratisara Yudha Pratama, dan PT. Taman Wisata Candi (BPRB) diberi pembekalan materi dalam kegiatan Asistensi Penguatan Dalam Rangka Pembentukan Relawan Anti Narkotika di Hotel Bidakara, 5-6 Agustus 2020.

Pembentukan Relawan Anti Narkotika ini sebagai upaya BNN untuk mendorong peran stakeholders terutama dari kalangan instansi untuk mendukung program pencegahan dan menjadi perpanjangan tangan BNN di masyarakat. Relawan Anti Nakotika ini akan menjadi penggerak untuk melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan terutama aktivitas penyuluhan dan kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Asistensi penguatan Relawan Anti Narkotika merupakan langkah awal dalam proses membangun sinergitas dan peran kelembagaan untuk mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). serta Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, Psikotropika dan Adiktif lainnya di tempat kerja.

Rabu, 5 Agustus 2020, Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Irjen Pol. Drs. Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum memberi sambutan dan membuka rangkaian acara dengan tema Narkotika dan Permasalahannya. Dalam sambutannya Deputi Pencegahan menjelaskan bahwa dengan adanya Relawan Anti Narkoba menjadi value bagi peningkatan peran serta masyarakat untuk bersama menghadapi ancaman penyalahgunaan narkoba. “Saya yakin 40 orang peserta relawan anti narkotika yang saat ini telah hadir merupakan calon agent of change, kalian adalah orang-orang terpilih yang akan menjadi perpanjangan tangan kami di lingkungan masing-masing terutama di lingkungan kerja dan tempat tinggal untuk menggerakan partisipasi masyarakat mencegah penyalahgunaan narkoba.” ujarnya

Pemaparan materi selain oleh Deputi Pencegahan juga disampaikan oleh Direktur Narkotika BNN, Brigjen Pol. Drs. Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, SH., M.Si yang menyampaikan Narkotika dalam Perspektif Hukum, Direktur Advokasi Supratman, SH., dengan materi Pencegahan di lingkungan pendidikan pekerja masyarakat dan keluarga, Kabag Perpus Humas M. Affan Eko B.S., M.Si yang akan menyampaikan materi mengenai teknik presentasi dan komunikasi serta pemanfaatan media komunikasi, Kasi Produktivitas Subdit Produktivitas dan Pendampingan Pasca Rehabilitasi Dr. Joseph Yody, MH.Kes, Kasi Instansi Pemerintah Dea Rhinofa, SH., M.Si, Kasi Non Instansi Pemerintah, Dewi Ayu Iriani, A.Md, hadir juga CEO RWE Agency yang akan mendorong peserta untuk dapat menjadi Relawan Anti Narkoba yang kredibel dan kompeten di masyarakat.

Harapan dengan adanya kegiatan ini para calon relawan ini akan mampu menjadi garda terdepan dan menangkap peluang untuk melakukan berbagai upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

Dukung Generasi Gemar Membaca , BNNK Polewali Mandar Siapkan Ruang Baca

Dalam upaya meningkatkan generasi literasi yang gemar membaca, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Polewali Mandar, Sulawesi Barat menyiapkan sarana ruang baca yang dilengkapi dengan wifi gratis. Ruang baca yang diberi nama #hidup100persen ini menjadi sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di luar sekolah bagi anak-anak di Polewali Mandar. Kepala BNNK Polman, Syabri Syam, S. Pd, M. Si berharap dengan adanya Ruang Baca ini dapat membantu masyarakat khususnya pelajar untuk mendapatkan informasi dan menjadikan sarana rekreasi edukasi bagi masyarakat.

Dalam kaitan nama ruang baca #hidup 100persen, BNN Republik Indonesia mulai memperkenalkan tagline baru, yaitu HIDUP100persen. Pesan ini merupakan ajakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih maksimal di segala unsur kehidupan (fisik-mental, jasmani-rohani, dunia-akhirat) dengan hidup tanpa narkoba. Lebih jelasnya, bermakna sadar, sehat, produktif, dan bahagia tanpa narkoba ujar Syabri.

Di ruang baca ini  menyediakan koneksi internet secara gratis serta ruangan virtual kepada anak sekolah yang berada di sekitar kantor BNNK Polewali Mandar.

“kita memberikan fasilitas internet gratis. Apalagi di tengah masa pandemi wabah covid-19 ini, tentu kita ikut merasa bertanggung jawab atas problem masyarakat, termasuk para pelajar, terkait kebutuhan akses internet jelas Syabri.

 

Sejak adanya instruksi untuk belajar dari rumah bagi para siswa, terkait dengan pandemi Covid-19, salah satu persoalan yang dihadapi adalah kemampuan akses internet para siswa, karena tidak semua siswa adalah keluarga yang berkecukupan dan memiliki sarana untuk akses internet.

Intinya kita mendukung program pembelajaran jarak jauh dengan membantu menyediakan koneksi internet secara gratis kepada masyarakat di sekitar kantor BNNK Polewali Mandar, agar anak-anak sekolah bisa belajar secara daring (dalam jaringan).

Proses belajar tetap memperhatikan protokol kesehatan sambung Syabri.

Tak hanya sekadar menyediakan ruang baca dan berbagi internet, melalui ruang baca ini BNNK Polewali Mandar juga miliki misi lain yakni mewujudkan lingkungan sekolah BERSINAR (bersih dari narkoba).

Penyampaian informasi tentang bahaya narkotika kepada pelajar penting dilakukan untuk menumbuhkan daya tangkal dan sikap menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan pelajar.

Semoga adanya fasilitas ruang baca bagi anak dapat bermanfaat bagi generasi dalam upaya penguatan program P4GN. (Oscar)

Deputi Pencegahan BNN: Presiden Instruksikan Agar Tidak Memberi Ruang Kepada Penjahat Narkotika

Deputi Pencegahan yang merangkap sebagai Pelaksana Tugas Deputi Dayamas Badan Narkotika Nasional Irjen Pol. Drs. Anjan Pramuka Putra, SH, M.Hum menjadi narasumber pada kegiatan kuliah umum yang digelar oleh Universitas Mercu Buana Jakarta Selasa (4/8).  Mengawali paparannya Anjan menyapaikan pesan Presiden RI Joko Widodo saat memberikan arahan kepada jajaran penegak hukum dalam penanganan permasalahan penyalahgunaan narkoba. Menurut Anjan Presiden menegaskan “Indonesia tidak boleh sedikitpun memberikan toleransi pada penjahat narkotika yang selama ini telah membuat anak bangsa mati sia-sia. Seluruh jajaran dari pusat hingga daerah, agar berada dalam satu garis untuk berperang melawan narkoba”.

Anjan melanjutkan instruksi Presiden tersebut  keluar karena saat ini indonesia sedang berada dalam kondisi darurat narkoba sehingga butuh kesadaran kita semua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba ujar Anjan. Presiden lanjut Anjan juga telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. inpres tersebut menginstruksikan semua kementrian dan lembaga untuk melakukan upaya pencegahan di lingkungannya masing-masing.

 

Dalam paparannya Anjan juga menyampaikan tentang peredaran narkotika jenis baru (New Psychoactive Substances) yang semakin mengkhawatirkan.

“Di dunia NPS yang beredar jumlahnya 892 jenis sementara di indonesia ada 77 NPS, 73 sudah masuk dalam undang-undang” ujar Anjan.

Mengapa  sindikat membuat NPS, karena  kandungan didalamnya tidak ada dalam Undang-Undang 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Jadi tujuan mereka membuat NPS adalah menghindari undang-undang jelas Anjan.

Dengan judul paparan “sadar sehat produktif dan bahagia tanpa narkoba” Anjan mengajak mahasiswa untuk terus berprestas dengan tidak menggunakan narkoba.

“Jangan sekali-kali mencoba menggunakan narkoba” tegas Anjan

Diakhir materinya Anjan mengajak mahasiswa untuk  mulai beralih ke hidup 100 persen. Seratus persen Sadar, Sehat dan Produktif Tanpa Narkotika  Seratus Persen Bahagia tutup Anjan.

 

BNNP Jabar dan Artipena Persiapkan MoU Menuju Kampus Bersinar

Masalah penyalahgunaan narkoba dikalangan mahasiswa masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain kurangnya informasi serta belum ada aturan yang tegas dalam lingkungan perguruan tinggi untuk mencegah mahasiswa dari penyalahgunaan narkoba.

Menanggapi hal tersebut jajaran BNNP dan BNNK se Jawa Barat melaksanakan upaya pencegahan dengan melibatkan Artipena dalam upaya pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Perguruan Tinggi.

Dalam kiprahnya, Artipena sudah banyak melakukan langkah-langkah terutama dalam bidang preventif dengan skala nasional. Artipena ini digawangi oleh sejumlah pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki komitmen sama yaitu melindungi kampusnya dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Senin 27/07 bertempat di kantor Badan Narkotika Nasional Kota Bandung digelar pertemuan bersama Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) Jawa Barat dalam rangka mempersiapkan penandatangan Kerjasama dalam bidang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika  menuju Kampus Bersih Narkoba.

Artipena Jabar bersama BNNP dan BNNK wilayaj Jabar dan BNNK akan bersinergitas mempersiapkan seluruh Perguruan Tinggi melaksanakan upaya P4GN yang di awali dengan MOU bersama BNN Provinsi Jabar serta BNNK masing-masing wilayah demi mewujudkan Kampus Bersinar dan Jabar Bersinar.

Perguruan Tinggi tersebut akan dibagi dibagi kedalam tiga classter A, B, C. Masing-masing classter mengirimkan 50 Perguruan Tinggi yang akan melaksanakan MOU serentak seluruh Jawa Barat pada tanggal 17-18 Agustus 2020.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba di Jabar khusus di kalangan mahasiswa. (Oscar)

BNNP NTT Road Show Kampanye “Hidup 100 Persen” se Daratan Pulau Timor

Sabtu 25/07 Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Timur melakukan kampanya bahaya penyalahgunaan narkoba melalui kegiatan Road Show se daratan Pulau Timor dengan mengusung tema “hidup 100 Persen”.

Kegiatan ini merupakan strategi BNNP NTT dalam mengampayekan tagar Hidup100persen dengan mengajak masyarakat Pulau Timor Sadar, Sehat, Produktif, Bahagia.

Hari pertama road show dimulai dari Kota Kupang – Kabupaten Timor Tengah Selatan – Jalur Pantai Selatan Pulau Timor – Kabupaten Timor Tengah Utara – Kabupaten Malaka – Kabupaten Belu dan berakhir di BNNK Belu.

Rute hari kedua kampanye hidup 100 persen meliputi jalur Utara – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain – PLBN Winni- Kota Kefamenanu ( Mapolres TTU), selanjutnya kembali Kota Kupang. Total road show ini menempuh perjalan sekitar 726 KM.

Dalam road show ini juga disertai dengan pembagian stiker dan buku tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Tujuan agar masyarakat yang dilewati memahami dampak penyalahgunaan narkoba.

Road Show ini menyampaikan pesan – pesan bahaya narkoba mengingat masih banyaknya wilayah di NTT yang belum mendapat informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

BNNP NTT berharapkan melalui kegiatan Road Show ini masyarakat Pulau Timor mengenal dan memahami tagar hidup100persen dimana dalal tagar itu mengajk masyarakat Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia. Selain itu kegiatan ini juga menyampaikan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.